Selasa, 05 April 2011

Zhugeliang untuk Pertama Kali Menyerang WEI

Meng Huo bersama para bangsawan Man mengiringi kepergian Zhuge Liang, tetapi ketika pasukan Shu ingin melintas sungai Lu tiba2x badai besar tiba dan mereka tidak dapat melintas. Wei Yan segera melaporkan hal ini pada Zhuge Liang yang langsung menanyakan pada Meng Huo mengenai hal ini.

Meng Huo menjawab, "Arwah penasaran selalu menyulitkan mereka yang ingin melintas sungai ini. Sebuah upacara pengurbanan diperlukan unutk menenangkan mereka."

"Lalu apakah yang harus dijadikan kurban ?" Tanya Zhuge Liang.

"Menurut tradisi ketika arwah pensaran membawa bencana maka kita harus mengurbankan darah manusia dan juga mempersembahkan kepala mereka yang harus berjumlah 49 kepala. Kita juga harus menyembelih kerbau hitam dan kambing putih. Setelah kita lakukan ini maka badai pun akan berhenti dan ombak menjadi tenang. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang bagus."

"Bagaimana mungkin aku dapat membunuh orang setelah perang berakhir dan kedamaian telah kembali ketanah ini ?"

Zhuge Liang lalu segera pergi ketepi sungai Lu dan disana dia melihat sendiri kejadian aneh itu. Angin utara tiba2x bertiup kencang dan ombak menjadi tinggi. Baik manusia maupun hewan sangat ketakutan dan dia sendiri menjadi kebingungan. Kemudian dia mencari penduduk setempat dan bertanya pada mereka.

Mereka berkata, "Kamu sering mendengar suara2x arwah penasaran sejak pasukanmu melintas sungai. Tangisan mereka mulai dari malam menjelang sampai subuh, Banyak sekali arwah2x gentanyangan terlihat disekitar tempat ini dan ketika matahari terbenam tidak ada seorangpun yang berani melintas."

"Dosa ini adalah milikku, sudah puluhan ribu nyawa menjadi korban sejak aku memulai ekspedisi ini. Arwah mereka belum terbebaskan dari dunia ini untuk pergi menuju ke akherat. Oleh sebab itu aku akan datang malam ini dan melakukan upacara untuk mereka."

"Menurut aturan leluhur kami diperlukan 49 kepala manusia untuk dijadikan persembahan dan setelah itu arwah2x ini akan pergi." kata penduduk setempat.

"Arwah2x ini ada karena mereka mati mengenaskan, apa gunaya menambah kematian lagi ? tetapi aku tahu apa yang harus kulakukan."

Zhuge Liang memerintahkan juru masak pasukan untuk membuat adonan dari tepung dimana mereka harus membentuk adonan itu seperti bola2x dan didalamnya dimasukan daging lembu dan kambing. Kemudian Zhuge LIang juga meminta agar pelayannya melukis bola2x tepung itu menyerupai kepala manusia dan mencelupkannya kedalam bak yang berisi kecap berwarna darah. Dia menggunakan cara ini untuk mengantikan kepala manusia. Mereka menamakan bola tepung itu "MANTOU" yang berarti "Kepala [orang] Man".

Ketika malam tiba, altar disiapkan ditepi sungai dan upacara untuk menenangkan arwah2x itu dimulai. Disana ada 49 lampion berwarna merah dan juga bendera2x serta panji2x besar. Ke 49 ManTou itu dikumpulkan didepan altar dan tepat pada tengah malam Zhuge Liang tiba dengan pakaian pendeta Tao, dia kemudian memimpin upacara itu dan dia memerintahkan Dong Jue untuk membacakan titah yang ditulisnya.

"Pada hari pertama bulan ke 9 ditahun ke 3 masa JianXi dari dinasti Han, Aku, Zhuge Liang, Perdana Menteri Han, Bangsawan dari WuXiang, Penjaga Kekaisaran Wilayah YiZhou, mempersembahkan upacara ini untuk menentramkan arwah2x penasaran dari para prajurit dan juga penduduk yg menjadi korban dalam pengabdian mereka kepada negaranya."

"Aku sekarang berkata kepada kalian, arwah2x penasaran sungai lu, Keagungan tuanku telah melebihi kaisar dari dinasti Han yang hebat, melebihi ke 5 kaisar bijak dimasa lampau dan bahkan lebih daripada pemerintahkan 3 dinasti sebelumnya. Ketika dataran selatan memberontakn dan mengacau maka dia mengirimkan pasukannya untuk membebaskan daerah2x Han dari pembantaian biadab dan juga kehancuran total. Aku diberikan titah suci ini untuk menghukum kesalahan2x mereka yang memberontak pada Han. Oleh sebab itu pasukanku yang pemberani bergerak dan menghancurkan semua pemberontak yang ada didaerah ini. Pasukanku berkumpul laksana awan dilangit dan mereka menghancurkan seluruh pemberontak seperti api menghanguskan bumi."

"Pasukanku terdiri dari pendekar2x dan ksatria2x yang berasal dari 9 wilayah dan juga pejabat serta jendral2x yang terkenal diseluruh penjuru negeri. Semuanya sangat ahli didalam peperangan dan penggunaan senjata. Mereka pergi kemanapun Yang Mulia kaisar kami memerintahkan. Semua selalu mengikuti perintah dan juga menjalankan rencana untuk menangkap Meng Huo sebanyak 7 kali. Mereka semua sepenuh hati menjalankan tugas2x mereka dan siap berkorban apapun demi negara. Siapa yang dapat mengira, bahwa kalian semua, para arwah2x menjadi tumbal didalam strategiku dan juga didalam rencana licik musuh ? Beberapa dari kalian tewas karena terkena anak panah beracun, yang lainnya tertidur panjang karena terluka oleh senjata tajam. Dalam hidup kalian adalah para pemberani, ketika mati kalian meninggalkan nama besar kalian."

"Sekarang kami akan kembali menuju rumah kami. Lagu kemenangan telah berkumandang dari mulut kami semua dan para tawanan menyertai kepergian kami. Arwah kalian masih bersama dengan kami dan tentunya mendengar doa2x kami. Ikutilah panji2x dan bendera2x kami, bersama pasukan kalian akan kembali kerumah kalian, kedesa kalian masing2x dimana kalaian akan menikmati daging persembahan dan menerima doa2x dari keluarga kalian masing2x. Jangan kalian menjadi arwah penasaran di tempat yang tidak kalian kenal ini. Aku akan meminta kaisar agar istri dan anak2x kalian menikmati hasil dari pengorbanan kalian, setiap tahun mereka akan mendapatkan makanan dan juga pakaian, setiap bulan mereka akan mendapatkan kebutuhan untuk hidup mereka sehari2x. Aku harap kalian mendapatkan ketengangan dengan semua hal ini."

"Dan untuk kalian semua, arwah2x orang selatan, ini adalah persembahan untuk kalian seperti yang biasanya. Kalian dekat dengan rumah kalian, dengan bersujud aku harap kalian mau kembali ketempat asal kalian masing2x dan aku mohon kalian mau menerima persembahanku ini."

Zhuge Liang kemudian bersujud dan menangis keras sekali, seluruh pasukan dan juga Meng Huo serta pengikutnya juga bersedih. Hal ini membuat tiba ada awan berwarna kelabu muncul dan mereka membentuk banyak sekali arwah2x penasaran dan mereka berbaris, kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian prajurit Shu, Dimana mereka kemudian bersujud kepada Zhuge Liang dan kemudian mereka menghilang.

Kemudian ManTou2x itu dilemparkan kedalam sungai dan arwah2x yang lain yang tidak menghilang segera masuk kedalam air dan membawa ManTou2x itu kemudian mereka juga menghilang. Keesokan harinya pasukan Shu telah berdiri di tepi sungai Lu dan mereka melihat bahwa langit telah cerah dan air tenang kembali seperti biasanya. Akhirnya mereka dapat melintas tanpa suatu kejadian apapun. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, musik kemenangan dilantunkan sepanjang jalan, gong2x dibunyikan dan trumpet tanda kemenangan terdengar.

Ketika melewati YongChang, Wang Kang dan Lu Kai ditinggalkan disana dan mereka diberikan perintah untuk menjaga 4 daerah yaitu YiZhou, YongChang, Zangge dan YueSui. Dan kemudian dia juga mempersilahkan Meng Huo untuk kembali ke selatan. Dia diperintahkan untuk mengurus administrasi daerah selatan dengan baik dan juga meminta dia untuk tidak kejam dan menyayangi rakyatnya. Dia juga diberikan petunjuk untuk memajukan tanah pertanian daerah selatan yang menurut Zhuge Liang sangat subur dan dapat menjadi lumbung beras suatu hari nanti. Meng Huo meneteskan air mata mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari Zhuge Liang dan dia sangat2x berterima kasih.

Ketika pasukan mendekati ibukota Cheng Du, Liu Chan segera keluar dan menyambut Zhuge Liang 20 Li jauhnya dari gerbang kota Cheng Du. Kaisar menunggu ditepi jalan sampai Zhuge Liang tiba dihadapannya.

Zhuge Liang melihat kaisar menunggu seperti itu segera turun dari atas keretanya dan bersujud serta berkata, "Hambamu ini telah bersalah karena menyebabkan Yang Mulia khawatir. Tetapi penaklukan selatan sangatlah panjang dan membutuhkan waktu yang lama."


Kaisar lalu segera memegang tangan Zhuge Liang dan membantunya berdiri. Kemudian dia berserta seluruh rombongan Zhuge Liang kembali ke ChengDu. Didalam ibu kota suasana meriah terjadi dipenjuru kota, dimana-mana perjamuan makan besar diadakan. Pasukan diberikan hadiah besar dan banyak negeri2x jauh dari selatan dan barat mengirimkan utusan serta upeti kepada Shu. Kira2x ada 200 lebih utusan tiba berserta berbagai barang2x eksotis dari negeri yang jauh.

Zhuge Liang lalu mengusulkan agar kaisar mengeluarkan titah yang intinya adalah untuk memberikan tunjangan dan santunan kepada keluarga prajurit Shu yang meninggal dalam ekspedisi keselatan. Kaisar menyetujuinya dan untuk setiap keluarga yang ditinggalkan negara memberikan 10 keping emas (Setara 320 Gram emas) serta 50 Zheng beras(setara 25 kg) setiap bulannya. Mereka juga diberikan hadiah sutra, hewan ternak dan obat2xan. Bagi mereka yang tidak mempunyai tanah, kaisar memberikan sebidang tanah untuk mereka kelola. Semua orang akhirnya bersuka cita atas kebaikan kaisar ini dan seluruh negeri Shu menikmati kesuka-citaan.

Sementara itu di negeri Wei, Cao Pi sekarang telah memerintah selama 7 thn dan saat ini adalah thn 4 masa JianXin. Cao Pi memiliki seorang anak bernama Cao Rui dari istrinya Lady Zhen yang sebelumnya adalah istri dari anak kedua Yuan Shao. Dia menemukannya didalam kediamannya di Ye Jun dan kemudian dia menikahi wanita ini dan menjadi permaisuri Wei.

Kemudiam hari Cao Pi mengambil putri dari Guo Yong di GuanZhong sebagai istrinya, Lady Guo ini adalah seorang wanita yang sangat cantik sekali, ayahnya selalu berkata,"Dia adalah raja diantara para wanita !" dan gelar ,"Raja Wanita" selalu dilekatkan padanya.

Ketika Lady Guo masuk istana, lady Zhen akhirnya kehilangan pengaruhnya karena Cao Pi mengacuhkannya dan Lady Guo sangat berambisi untuk mengantikan kedudukan lady Zhen. Lady Guo kemudian bersekutu dengan Zhang Tao seorang menteri di istana Cao Pi.

Pada saat kaisar sedang gelisah, Zhang Tao lalu berkata, "Di istana permaisuri ada orang2x yang terbuat dari kayu yang menyerupai wajah Yang Mulia, Serta dibadannya diukir tanggal lahir Yang Mulia. Aku yakin hal ini dapat berakibat buruk pada Yang Mulia."

Cao Pi kemudian marah besar dan memaksa permaisurinya untuk bunuh diri dan dia kemudian mengangkat Lady Guo sebagai penggantinya.

Lady Guo yang merasa telah menyingkirkan pesaingnya tidak banyak ambil pusing dengan anak Lady Zhen yaitu Cao Rui, dia membesarkannya tetapi walaupun begitu dia tidak menunjuk Cao Rui sebagai pewaris Takhta Cao Pi.

Ketika berumur 15 thn, Cao Rui telah pandai memanah dan juga seorang pengedara kuda yang ahli. Dia menemani ayahnya untuk berburu dan ditengah2x hutan mereka melihat ada seekor burung dan anaknya. Cao Pi memanah burung itu, sementara itu anak burung itu terbang menghindar. Melihat bahwa anak burung itu terbang kearah Cao Rui, Cao Pi memerintahkan anaknya untuk menembak anak burung itu. Tetapi tiba2x saja Cao Rui menangis.

"Yang Mulia telah membunuh ibunya, bagaimana mungkin Yang Mulia juga menginginkan anaknya ?"

Kata2x itu membuat Cao Pi sangat menyesali tindakannya. Dia segera membuang busurnya dan berkata, "Anakku, Suatu hari kau akan menjadi seorang pemimpin yang bijak dan penuh cinta kasih."

Akibat dari hal ini, Cao Pi memutuskan bahwa Cao Rui harus mengantikan dirinya suatu hari nanti. Dia pun segera memberi gelar Pangeran Ping Yuan kepada Cao Rui.

Pada bulan ke 5 kaisar jatuh sakit dan segala macam pengobatan telah dicoba dan tidak membawa hasil. Akhirnya 3 pejabat kepercayaan Cao Pi dipanggil. Mereka adalah Komandan Pasukan Tengah, Cao Zhen, Jendral Yang Menjaga Barat Chen Kun dan Komandan besar Sima Yi.

Ketika mereka telah tiba, Cao Rui dipanggil untuk menghada dan kemudian Cao Pi berkata seperti ini, "Aku sekarang sedang sekarang. Aku percayakan anakku agar kalian jaga dan kalian bimbing. Kalian harus mendukung dia seperti kalian mendukungku."

"Kenapa Yang Mulia berkata seperti ini ? Kami akan terus melayani Yang Mulia sepenuh hati untuk 1000 musimn guru dan jutaan tahun lagi."

Pada saat itu tiba2x Jendral Penguasa Timur Cao Xiu tiba dan menanyakan kesehatan Kaisar. Dia segera diantar untuk menemui kaisar.

Ketika dia masuk, Cao Pi berkata padanya, "Kau dan ketiga orang ini adalah pilar dan pondasi dari negara. Jika kalian mau mendukung anakku, aku dapat menutup mataku dengan damai."

Ini adalah kata2x terakhir dari Cao Pi. Air mata mengalir dari sudut matanya, dan dia pun menghembuskan napasnya yang terakhir. Dia berusia 40 thn dan telah 7 thn memerintah ketika dia meninggal (Thn 229 M).

ke 4 menteri tersebut segera berduka untuk kematian Kaisarnya dan mereka segera menyiapkan upacara dan mengangkat Cao Pi sebagai Kaisar Wei yang baru.

Amnesti umum diberikan dan kenaikan pangkat diumumkan berkenaan dengan pengangkatan Cao Rui ini. Zhong Yao diangkat menjadi Pelindung Kekaisaran, Cao Zhen diangkat sebagai Wali Negara, Cao Xiu sebagai menteri perang, Hua Xin sebagai Komandan Besar, Wang Lang sebagai menteri dalam negeri, Chen Qun sebagai menteri pekerjaan dan Sima Yi sebagai komandan pasukan kavaleri kekaisaran yang mengomandani 100.000 prajurit kavaleri kekaisaran. Dan masih banyak yang lainnya yang juga mendapatkan kehormatan dengan pengangkatan dan jg pemberian gelar.

Kira2x pada saat ini terjadi kekosongan kepemimpinan di daerah YongZhou dan LiangZhou. Sima Yi meminta posisi itu dan dia diberikan penunjukan langsung oleh kaisar. Dia segera pergi menuju tempat tugas barunya itu dan segera seluruh urusan militer di daerah barat berada dibawahnya, dia mengomandani lebih dari 200.000 prajurit dan menjadi Komandan militer terkuat di Wei.

Segera seluruh berita yang terjadi di Wei sampai kepada Zhuge Liang dan dia cukup gelisah mendengarnya.

Dia berkata, "Cao Pi telah meninggal dan Cao Rui mengantikan posisinya. Tetapi bukan itu kekhawatiranku. Aku hanya khawatir mengenai Sima Yi ini, dia sangat licik dan juga ahli dalam seni berperang. Sekarang dia mengomandani seluruh pasukan wilayah barat dan dia merupakan ancaman nyata bagi Shu. Sima Yi ini harus segera disingkirkan secepatnya."

Penasehat Ma Xu lalu memberi saran mengenai hal ini, "Tuan Perdana Menteri, Kau baru saja kembali dari perjalanan melelahkan keselatan. Dan kau harus beristirahat sebentar untuk memulihkan dirimu sebelum kau melakukan ekspedisi keutara. Walaupun begitu, aku memiliki rencana agar Cao Rui menyingkirkan Sima Yi. Bolehkan aku menjelaskannya dihadapanmu ?"

"Rencana apakah yang kau punya ?" tanya Zhuge Liang

"Cao Rui belum memiliki kepercayaan terhadap Sima Yi walaupun Sima Yi adalah pejabat tinggi istana. Kita dapat mengirim seseorang ke Luo Yan dan Ye Jun untuk memfintah Sima Yi dengan menyebarkan berita bahwa Sima Yi akan memberontak. Hal ini akan membuat Cao Rui panik dan tidka mempercayai Sima Yi. Jika Sima Yi melakukan tindakan gegabah bukan tidak mungkin dia dapat dihukum mati atau bahkan akan terjadi perang saudara di Wei."

Zhuge Liang setuju atas rencana itu dan dia mengadopsi rencana itu untuk segera dijalankan.

Tiba2x di Ibu kota banyak berita dan selebaran bereda dan salah satunya sampai kekota Ye Jun, penjaga gerbang istana mendapatkan salah satu selebaran itu dan mengirimkannya pada Cao Rui.

Selebaran itu berbunyi, "Aku, Sima Yi. Komandan Pasukan Kavaleri kekaisaran di YongZhou an LiangZhou, percaya pada prinsip2x kebenaran universal, sekarang mengumumkan pada seluruh kekaisaran : Pendiri dinasti, Cao2x, memiliki rencana untuk menyerahkan kekaisaran ini kepada bangsawan LinZi, Cao Zhi. Tetapi sangat disayangkan, Petaka menimpa dirinya dan dia tidak dapat duduk disingasana naga untuk beberapa tahun lamanya. Sekarang cucu Kaisar Cao, Cao Rui, tidak mengikuti jalan kebajikan, walaupun duduk diatas singasana kaisar tetapi dia tidak memenuhi tujuan dari para leluhurnya. Sekarang aku sesuai dengan keinginan langit dan juga rakyat memutuskan tanggal dimana aku akan mengerakkan pasukanku untuk menjamin bahwa harapan rakyat dan leluhur Wei terlaksana. Ketika hari itu tiba, aku memanggil kalian semua untuk mengikuti diriku dan aku akan menghancurkan seluruh keluarganya jika ada yang membangkang. Pengumunan ini dibuat agar kalian bersiap2x."

Hal ini sangat menakutkan Cao Rui dan dia segera menjadi pucat. Segera dia memanggil para pejabat untuk membicarakan hal ini.

Hua Xin berkata, "Ini adalah alasannya mengapa dia meminta posisi sebagai komandan di YongZhou dan LiangZhou. Kaisar Cao, pendiri dari dinasti selalu berkata padaku bahwa Sima Yi itu sangat berambisi dan tidak boleh diberi kepercayaan terlalu besar terutama dibidang militer. Ini adalah awal dari pemberontakannya dan dia pantas untuk dihukum mati."

Wang Lang berkata, "Sima Yi ini adalah ahli dalam strategi dan taktik perang. Dia juga sangat berambisi, oleh sebab itu dia dapat menyebabkan petaka untuk kita jika kita membiarkannya hidup."

Segera Cao Rui mengeluarkan titah untuk menyiapkan pasukan yang akan dipimpinnya untuk menghukum Sima Yi.

Tiba2x Cao Zhem keluar dari barisan dan berkata, "Apa yang minta tidak dapat dilakukan. Kaisar terdahulu, Cao Pi telah mempercayakan anaknya kepada beberap pejabat tinggi istana dan Sima Yi adalah salah satunya, Kaisar Pi melakukan hal itu karena yakin dengan kesetiaan Sima Yi. Saat ini kita belum tahu kepastiannya apakah benar Sima Yi ingin memberontak. Jika kau terburu-buru mengirim pasukan untuk menekannya maka kau dapat membuatnya benar2x memberontak. Hal ini mungkin adalah rencana Shu atau Wu untuk memecah belah kita. Aku mohon Yang Mulia mempertimbangkan hal ini."

"Bagaimana jika Sima Yi memang merencanakan untuk memberontak ?" Tanya Cao Rui.

Cao Zhen menjawab, "Jika Yang Mulia mencurigai dia, maka lakukan seperti yang Liu Bang, sang pendiri dinasti Han lakukan ketika dia dengan alasan mengunjungi danai Yun Meng kemudian dia memanggil bawahannya dan menangkap Han Xin yang segera dilepas dari seluruh jabatannya. Sekarang kita harus pergi ke An Yi, Sima Yi pasti keluar unutk menemuimu dan tindakan dirinya akan kita awasi. Dia dapat kita tangkap tiba2x jika memang diperlukan."

Cao Rui lalu mengubah niatnya. Dia lalu memutuskan untuk menyerahkan tugas2x negara kepada Cao Zhen, sementara dia berserta pasukan Elit "Armored Tiger" yang sekaran telah menjadi pasukan penjaga kaisar utuk meneaminya pergi menuju barat. Dia membawa 100.000 prajurit dan bergerak ke An Yi.

Sima Yi yang tidak mengetahui maksud kedatangan kaisar dan ingin menunjukan kekuasaanya kepada kolega2xnya segera ingin menyambut kaisar dengan membawa seluruh pasukannya yang berjumlah 100.000 prajurit.

Ketika Sima Yi mendekat, Para bawahan memberitakan pada kaisar, "Sima Yi benar2x memberontak, dia membawa pasukan besar yg berarti dia telah bersiap untuk melawan."

Segera Cao Xiu dengan pasukan besar dikirim untuk menemui Sima Yi. Sima Yi yang berpikir bahwa kereta kuda kaisarlah yang tiba segera maju seorang diri dan dia berdiri ditepi jalan ketika Cao Xiu tiba.

Cao Xiu kemudian mendekatinya dan berkata, "Kawan, Kaisar terdahulu telah mempercayakan kepadamu tanggung jawab besar untuk menjaga anaknya. Kenapa sekarang kau memberontak ?"

Sima Yi langsung menjadi pucat dan keringat dingin keluar dari tubuhnya ketika dia dituduh semacam itu. Cao Xiu lalu menceritakan apa yang terjadi.

"Ini adalah rencana busuk dari musuh2x kita. Shu dan Wu telah merencanakan ini untuk memecah belah kita. Ini adalah rencana untuk meretakan hubungan tuan dengan hambanya. Biarkan aku menemui Putra Langit dan aku akan menjelaskannya."

Segera dia memerintahkan pasukannya mundur dan Sima Yi seorang diri menemui kaisar.

Sima Yi bersujud serta menangis lalu berkata, "Kaisar terdahulu mempercayakan anaknya padaku, mana mungkin akan kukhianati dirinya ? Ini adalah rencana busuk musuh. Aku memohon agar aku diijinkan untuk memimpin pasukan, pertama akan kuhancurkan Shu lalu kemudian menyerang Wu sehingga aku dapat membuktikan baktiku pada Kaisar terdahulu dan juga Yang Mulia."

Walaupun begitu Cao Rui tidak merasa yakin. Kemudian Hua Xin berkata, "Bagaimanapun lebih baik untuk menarik semua kekuasaan militernya dan kita dapat menyuruhnya untuk pensiun atau berkerja diistana saja."

Dan akhirnya diputuskan bahwa Sima Yi diberikan pensiun dini dan dia kembali kekampung halamannya. Cao Xiu mengantikan posisinya dan Cao Rui kembali ke Luo Yang.

Segera berita ini dilaporkan pada Zhuge Liang yang kemudian sangat senang karena telah berhasil menjalankan rencananya.

"Sima Yi telah dicopot dari jabatannya. Dia telah lama menjadi penghalang bagiku unutk menyerang Wei. Sekarang ketika dia telah disingkirkan, aku tidak memiliki kekhawatiran lagi."

Pada sidang besar pertama, Zhuge Liang segera maju dan memohon kepada Kaisar Shu untuk diberikan perintah menyerang Wei.

"Kaisar Pertama telah menyelesaikan 1/2 rencana besarnya ketika dia meninggal. Pada saat ini kekaisaran terbagi dalam 3 bagian dan negeri kita adalah yang paling lemah. Ini adalah saat2x yang paling kritikal untuk kita. Setiap menteri diharapkan untuk berkerja sebaik2xnya diibu kota dan para prajurit harus setia dan mengabdi sepenuh hati untuk menjaga perbatasan negara, karena kita harus mengingat kebaikan dari Kaisar Pertama dan kita harus membayar kebaikan itu dengan melayani Yang Mulia saat ini."

"Menteri Tinggi Fei Yi, Guo YouZhi dan Dong Yun adalah menteri2x jujur, mereka sangat setia dalam pengabdian mereka. Oleh sebab itu menurut pendapat hamba, Yang Mulia harus berkonsultasi pada mereka untuk setiap urusan didalam istana baik yang besar maupun kecil sebelum mengambil tindakan apapun. Yang Mulia akan mendapatkan keuntungan besar dengan membuat kesalahan dikoreksi."

"Jendral Xian Chong adalah orang dengan temperamen yang terkendali. Dia sangat ahli dalam urusan militer. Menurut pendapat hamba, Xian Chong pantas diangkat menjadi Komandan Utama dan Yang Mulia harus berkonsultasi padanya untuk segala urusan militer baik yang besar maupun yang kecil, dimana jika kekuatan militer kita akan mendapatkan hasil yang maksimal olehnya."

"Kepala sekertaria Chen Zhen, Komandan Zhang Si dan menteri Jiang Wan adalah para ahli yang telah memperoleh pencerahan, mereka sangat jujur dan rela berkorban sampai titik darah penghabisan. Hamba berharap Yang Mulia selalu memiliki mereka didekat Yang Mulia. Jika semua ini telah dilakukan maka kejayaan dari Han akan segera kembali."

"Sedangkan Hamba sendiri hanyalah seorang petani dari NanYang yang hanya perduli dengan keselamatan pribadi saja dari jaman kekacauan ini. Tetapi Kaisar Terdahulu, tanpa memperdulikan status rakyat jelataku telah datang menghadap sebanyak 3 kali menuju gubuk tuaku dan meminta pendapatku mengenai kejadian2x saat ini. Ketulusan hatinya telah sangat mempengaruhi diriku dan aku setuju untuk melakukan yang terbaik untuknya. Aku hadir dimasa2x kegelapan yang juga masa2x yang tersulit dimana aku diberikan kepercayaan dan jabatan oleh Kaisar terdahulu. Tetapi Semua itu adalah 21 thn yang lalu. Setelah itu Kaisar terdahulu mempercayakan anaknya kepadaku untuk kujaga dan dalam ajalnya dia memberikan kepercayaan dan tugas yang besar sekali pada diriku. Sejak hari itu aku selalu hidup dalam kekhawatiran jika aku gagal dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadaku sehingga aku mengaburkan kejayaan yang telah dengan susah payah dibangun olehnya."

"Dan inilah mengapa aku menjalankan ekspedisi menuju selatan. Sekarang daerah selatan sudah berhasil dikendalikan dan pasukan kita berada dalam kondisi prima. Aku harus memimpin pasukan kita menuju utara dimana aku akan menyingkirkan pemberontak dan menrestorasi Han dan kemudian mengembalikan Yang Mulia untuk duduk disingasana di Ibu Kota lama. Ini adalah tugasku sebagai balasan kebaikan Kaisar terdahulu dan juga sebagai bukti kesetiaanku pada Yang Mulia. Dan untuk masalah mengenai apakah hal ini baik atau tidak untuk dilakukan maka biarkan masalah itu dijawab oleh Guo YiZhi, Fei Yi dan Dong Yun. Aku mohon yang mulia memerintahkan padaku tugas untuk membunuh pemberontak dan mengembalikan kejayaan Han. Jika aku gagal maka hukumlah aku, jika kau tidak tahu apa pentingnya merestorasi Han maka itu merupakan kesalah penasehat2x mu."

"Yang Mulia harus dapat melihat jalan yang benar dan mempelajari dengan cermat semua hal yang dikatakan kepada Yang Mulia. Ingatlah mengenai pesan terakhir dari Kaisar Terdahulu."

"Aku tidak dapat mengekspresikan bagaimana kebahagiaanku jika Yang Mulia menerima saranku ini."

Kaisar membaca surat ini dan berkata, "Ayah Menteri, Kau baru saja kembali dari perjalanan jauh dan melelahkan melawan Suku Man diselatan. Kau belum saja beristirahat tetapi sekarang sudah akan pergi menuju utara. Aku khawatir hal ini akan terlalu berat bagimu."

Zhuge Liang berkata, "Tanggung jawab yang plg berat telah ditaruh dipundakku, kesejahteraan Yang Mulia telah dipercayakan kaisar terdahulu kepadaku. Aku tidak dapat beristiraha Siang dan Malam sampai kemuliaan Yang Mulia menerangi seluruh penjuru negeri. Sekarang selatan telah tenang, Didalam negeri semuanya tentram. Hamba rasa tidak mungkin lagi ada waktu yang lebih tepat daripada sekarang untuk menghancurkan Pmeberontak dan menguasai daratan tengah."

Dari antara barisan menteri muncul menteri Qiao Zhou yg berkata, "Aku telah melihat bintang dilangit. Bintang diutara sangatlah cerah dan juga bersinar terang. Rencanamu ini mungkin akan mendapatkan banyak rintangan besar."

Kemudian dia melanjutkan, "Kau, Tuan Perdana Menteri, mengerti mengenai Misteri dari Bintang dilangit, mengapa kau menentang takdir ?"

"Karena bintang2x dilangit memiliki perubahan tak terbatas, Seseorang tidak boleh bergantung pada bintang terlalu besar. Dan juga aku telah mengirim pasukan menuju Han Zhong dimana aku akan segera bertindak begitu aku mempelajari keadaan yang sedang terjadi diperbatasan.", Jawab Zhuge Liang.

Permohonan Qiao Zhou ditolak. Zhuge Liang telah memantapkan pikirannya untuk memulai ekspedisi ke utara. Akhirnya Guo YouZhi, Dong Yun dan Fei Yi diperintahkan untuk mengurus masalah2x diistana. Xiang Chong ditugaskan untuk mengawasi segala masalah militer dan dia diangkat menjadi Komandan Utama. Jiang Wan diangkat menjadi penasehat Militer, Chen Zhen menjadi kepala sekertariat, Zhang Si menjadi kepala istana perdana menteri, Du Qiong sebagai kepala pengawas kekaisaran, Du Wei dan Yang Hon diangkat sebagia menteri, Meng Guang dan Lai Min diangkat sebagai kepala agama, Yin Mo dan Li Zhuan sebagai kepala pendidikan, Xi Zheng dan Fei Shi diangkat menjadi sekertaris umum, Qiao Zhou sebagai kepala sekertaris dan yang lainnya juga mendapatkan penugasan dari Zhuge Liang. Semuanya diharapkan dapat mengurus masalah2x yang biasanya ditangani Zhuge Liang selama dia tidak berada diibu kota.

Setelah menerima titah kaisar dia segera memimpin ekspedisi menuju utara, Zhuge Liang kemudian kembali ke istananya dan memanggil semua jendral2x pasukan untuk menerimta perintahnya. Dan mereka satu persatu mendapat penugasan didalam pasukannya.

Komandan Utama pasukan Garis Depan Wei Yan, Komandan pasukan garis depan Zhang Yi dan Wang Ping, Komandan Utama pasukan garis belakang Li Hui, komandan pasukan garis belakang Lu Yin, Komandan utama pasukan Kiri dan juga kepala komisariat pasukan Ma Dai, komandan pasukan kiri Zhang Ni, Komandan utama Pasukan Kanan Ma Zheng, Komandan pasukan kanan dan kepala perbekalan Deng Zhi. Pengatur Pasukan Tengah Liu Yang, Komandan pasukan Tengah Liao Hua dan Hu Ji, Jendral barisan depan pasukan tengah Yuan Lin, Liu Ba dan Xu Yun, Jendral belakang pasukan tengah Hu Ban, Jendral kiri pasukan tengah Wu Yi dan Ding Xian, Jendral kanan pasukan tengah Gao Xiang, Guan Yong dan Liu Min, Jendral tengah pasukan tengah Du Qi, Shenng Bo dan Fan Qi. Penasehat Pasukan Ma Xu, Yang Yi, Chun Xi dan Du Yi. Sekertaris militer Fan Jian dan Dong Jue. Pasukan pengawal kiri kekaisaran Guan Xing, Pasukan Pengawal kanan kekaisaran Zhang Bao.

Li Yan diberikan tugas untuk menjaga perbatasan dengan Wu disebelah tenggara.

Zhuge Liang menjadi Panglima Besar dan komandan utama seluruh pasukan dalam ekspedisi keutara ini.

Semua telah siap dan hari telah dipilih untuk mengerakkan pasukan yaitu pada thn ke 5 JiangXin dibulan ke 3 pada hari harimau.

Setelah penunjukan dibuat, kemudian datang seorang jendral Veterak yang dari tadi menunggu penunjukan yang tidak kunjung datang kepadanya.

"Aku mungkin sudah tua, tetapi aku masih memiliki semangat dan kekuatan seperti Liao Po dan juga semangat ksatria seperti Ma Yuan. Mengapa aku dianggap sudah tidak berguna padahal kedua orang itu tidak mau mengakui bahwa mereka berumur tua ?"

Dia adalah Zhao Yue.

Zhuge Liang berkata padanya, "Aku telah kehilangan Ma Chao yang meninggal karena sakit ketika aku kembali dari ekspedisi ke selatan. Dan aku merasa telah kehilangan sebelah tanganku. Sekarang , jendral, kau harus mengakui bahwa umurmu telah cukup tua. Sedikit saja kesalahan maka bukan saja menguncangkan reputasi besarmu tetapi akan berdampak buruk bagi seluruh pasukan."

Zhao Yue menjawab, "Aku tidak pernah gentar dihadapan musuh2xku sejak pertama kali aku mengikuti kaisar terdahulu. Aku selalu berada digaris depan. Adalah sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi orang pemberani untuk mati dimedan pertempuran. Apakah Tuan Perdana Menteri kira aku akan menyesali hal itu ? Ijinkan aku memimpin pasukan, aku mohon."

Zhuge Liang menggunakan seluruh kemampuannya untuk meminta Zhao Yue tinggal tetapi Zhao Yue tetap bersikukuh.

Zhao Yue akhirnya berkata, "Jika tuan perdana menteri tetap menolak maka aku akan memohon dikakimu sampai kepalaku pecah dan mati dibawah kakimu ini."

Akhirnya Zhuge Liang menyerah dan mengijinkan, "Jendral, kau boleh menjadi pemimpin pasukan Depan, Tetapi kau harus mencari kolega untuk mendampingimu."

"Aku akan membantu jendral Zhao !" Teriak Deng Zhi tanpa ragu sedikitpun, "Aku mungkin tidak terlalu banyak berguna, tetapi aku akan membantu untuk menghancurkan musuh."

Dan berikutnya 5.000 prajurit veteran yang sudah malang melintang diberbagai pertempuran sejak awal berdirinya Shu segera menawarkan diri mengikuti Zhao Yue menjadi pasukan pembuka didepan. Dan juga 10 jendral lainnya ingin mengikuti Zhao Yue.

Setelah pasukan paling depan bergerak, akhirnya Pasukan Utama sampai kegerbang utara disana Kaisar sendiri yang datang untuk melepas kepergian Perdana Menterinya. Kaisar menyertai hingga 5 Li jauhnya dari gerbang kota. Panji2x perang berkibaran, Tombak serta pedang berkilauan terkena sinar matahari.

Mereka segera mengambil jalan tercepat menuju Han Zhong.

Segera berita mengenai ini sampai ke Luo Yang dimana Cao Rui sedang mengadakan rapat. Seorang menteri maju dan berkata, "Laporan dari perbatasan berkata Zhuge Liang telah bergerak bersama 300.000 prajurit Shu menuju Han Zhong. Zhao Yue dan Deng Zhi adalah pemimpin dibarisan terdepan."

Laporan ini segera mengejutkan Cao Pi dan dia bertanya, "Siapakah yang mau memimpin pasukanku untuk menghalau serangan ini ?"

Segera ada seseorang yang maju dan berkata, "Ayahku meninggal di HanZhong dan aku masih belum dapat membalaskan dendamnya. Sekarang aku ingin memimpin pasukan untuk melawan Shu dan aku berharap Yang Mulia memberikan pasukan untuk tujuan ini. Aku akan melakukan jasa apapun yang aku bisa untuk negara, dan juga untuk membalaskan dendam ayahku. Aku tidak perduli apa yang akan terjadi padaku kemudian."

Yang berbicara adalah anak dari Xiahou Yuan, Xiahou Mao. Dia pada dasarnya adalah seorang yang tidak perduli dan juga sangat menyedihkan. Ketika muda dia telah diadopsi oleh Xiahou Dun. Ketika Xiahou Yuan terbunuh oleh Huang Zhong, Cao2x tergerak dan menikahkan Xiahou Mao dengan salah satu putrinya yaitu Putri Cao Qing He. Sehinnga sejak saat itu dia menjadi Menantu Kaisar dan dia mendapat perlakukan berbeda dikalangan istana. Walaupun dia mendapatkan jabatan militer, tetapi dia tidak pernah ditugaskan memimpin pasukan. Tetapi karena dia telah meminta penugasan untuk menghalau pasukan Shu maka dia diangkat menjadi komandan utama dari seluruh pasukan barat dan dia telah siap untuk mengerakkan pasukan.

Tetapi menteri dalam negeri Wang Lang kemudian menentang penunjukan itu dan berkata, "Penunjukan ini salah ! Xiahou Mao tidak pernah terjun dalam pertempuran dan tidak cocok untuk posisi ini apalagi ketika musuh yang kita hadapi adalah Zhuge Liang, orang yang sangat ahli dalam strategi dan mungkin yang terbaik di 4 penjuru bumi."

"Aku pikir kau telah bersekongkol dengan Zhuge Liang dengan mengatakan hal itu. Sejak aku masih kanak2x, aku telah mempelajari Strategi dan sangat ahli dengan masalah militer. Kenapa kau meragukan diriku ? Aku bersumpah tidak akan melihat lagi wajah kaisar jika aku tidak menangkap Zhuge Liang. " Kata Xiahou Mao.

Wang Lang dan para pendukungnya terdiam. Xiahou Mao kemudian berpamitan kepaada Cao Rui dan segera menuju Chang An untuk mempersiapkan pasukannya. Dia membawa 200.000 prajurit daerah barat untuk menghadapi pasukan Shu.

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons