Rabu, 30 Maret 2011

CAO PI menjadi KAISAR WEI Dan LIU BEI MenJadi KAISAR SHU


Hua Xin adalah juru bicara dari para pejabat yang datang ke kota terlarang dan dia berkata , "Sejak naik takhtanya Pangeran Wei, kebajikannya telah menyebar ke 4 penjuru negeri dan Kebesarannya telah menyelimuti bumi lebih daripada yang pernah ada, bahkan telah melebihi jaman Raja Tang dan Raja Yu dimasa lalu. Kami, hambamu telah memikirkan beberapa hal dan mencapai kesimpilan bahwa keberuntungan Han telah habis. Oleh sebab itu kami percaya bahwa yang mulia mengikuti apa yang dilakukan oleh Raja Yao dan Raja Shun akan menyerahkan gunung, sungai, dan rakyat negeri ini kepada mereka yang lebih mampu yaitu pangeran Wei. Hal ini akan membuat Langit dan bumi tentram kembali. Yang mulia daapt menikmati kesenangan dan kebebasan serta beristirahat dari tugas sebagai pemimpin utama. Kebahagian leluhurmu dan juga seluruh umat manusia akan bertambah dengan hal ini. Setelah memperdebatkan masalah ini cukup panjang, kami datang untuk memberitahukan pada yang mulia mengenai hal ini. Mohon yang mulia menyetujui dan segera memutuskan."

Kaisar mendengarnya dgn penuh keterkejutan dan dia tidak dapat menjawab apapun.

Kemudian sambil menatap para bawahannya itu dia berkata dengan sedih, "Bagaimana mungkin aku menyerahkan kekaisaranku dengan alasan untuk beristirahat. Kekaisaran ini dibentuk oleh leluhurku ketika dia dengan pedangnya membunuh ular putih dan menegakkan kembali kebenaran dan keadilan, kemudian dia meruntuhkan Qin dan menyatukan Chu. Apakah harus kuserahkan Kekaisaran yang sudah diwariskan secara turun temurun selama 4 abad ini ? Walaupun aku tidak memiliki kemampuan yang luar biasa tetapi aku tidak melakukan suatu kesalahan apapun. Kembalilah dan kalian bicarakanlah lagi hal ini."

Lalu Hua Xin bersama Xu Zhi dan Li Qu maju mendekat ke singasana dan berkata, "Jika Yang Mulia berpikir kami salah maka tanyalah kedua orang ini dan mereka akan menjelaskannya."

Kata Li Qu, "Sejak pangeran Wei naik takhta, QiRin telah turun dari langit dan Burung phoenix terlihat melintas kekaisaran kita. Naga Kuning juga muncul, tanaman padi tumbuh dengan subur dan embun manis telah membasahi bumi. Semua hal ini adalah petunjuk langit bahwa Langit memberi mandat untuk perubahan. Wei harus menggantikan Han !"

Xu Zhi berkata,"Ahli perbintangan telah melihat bahwa bintang Han telah hampir menghilang dan bintang yang mulia sendiri telah redup. Dilain pihak, seluruh aspek langit dan bumi telah seluruhnya mendukung Wei sampai pada tahap yg tdk dapat diungkapkan dengan kata2x. Peramal telah meramal dan mereka mendapatkan kata2x 'Kejahatan', 'Dipinggir', 'Telah dikirm', 'Tanpa Kata'. Kemudian peramal yang lain mendapatkan kata2x, 'Ditimur', 'Sinar bergerak ke barat', 'Dua matahari bersinar dan udara berhembus ke selatan.' Kedua hal ini jika digabungkan akan mebentuk arti Xu; 'Dua matahari, satu disetiap sisi' akan berarti Chang. Maka tanda ini tidak mungkin salah lagi, karena jika semua kata2x ini dirangkat dapat berarti, 'Wei di Xu Chang akan menerima penyerahan Han.', Jika kau memikirkan hal ini maka Yang Mulai akan harus mengakui bahwa Wei harus menggantikan Han."

"Semua hal ini hanya omong kosong dan gila !!! Apakah beralasan bahwa aku harus menyerahkan warisan besar leluhurkan hanya untuk omong kosong ini ?"

Kemudian Wang Lang berkata, "Bersinar dan menjadi redup merupakan hukum yang universal, Setiap masa kejayaan pasti akan diikuti oleh masa kejatuhan. Adakah pemimpin yg bertahan selamanya atau dinasti yang tidak pernah runtuh ? Pemerintahan Han yang telah berlansung selama 4 abad telah kehilangan peruntungannya dan sekarang waktunya untuk menyerahkannya pada yang lain. Pengunduran dirimu tidak dapat ditunda lagi atau kekacauan akan segera terjadi."

Kaisar lalu menangis dan dia pergi ke istana pribadinya sedangkan para pejabat2x itu semuanya tertawa.

Keesokan paginya mereka berkumpul di istana lagi tetapi Kaisar tidak hadir. Lalu mereka memerintahkan agar pelayan istana meminta kehadirannya. Walaupun begitu kaisar terlalu takut untuk hadir.

Permaisuri Cao berkata, "Kenapa yang mulia tidak memimpin sidang seperti biasanya, terutama ketika kau diminta untuk keluar ?"

"Karena kakakmu ingin mengantikan diriku dan menjadi kaisar. Dia telah mengatur semua pejabat untuk menetangku dan memaksaku untuk turun takhta. Dan aku tidak akan hadir dihadapan para bedebah itu !"

"Tetapi apa yg telah merasuki kakaku sehingga dia berani sekali melakukan perbuat memberontak ini ?" Tanya Permaisuri Cao denan marah.

Ketika dia berkata begitu, tiba2x Cao Hong dan Cao Xiu keduanya bersenjata lengkap memkasa masuk kedalam kediaman kaisar dan meminta agar kaisar segera menhadiri sidang rapat.

Permaisuri lalu berkata, "Jadi kalian berdua yang karena keuntungan pribadi telah berkonspirasi dan membuat perbuatan besar ayahku menjadi sia2x. Walaupun dia menguasai seluruh daratan tetapi dia tidak berani untuk merebut takhta kaisar. Tetapi kakakku yang baru saja menggantikan ayah sudah berani untuk memberontak. Langit pasti akan menghukum dirinya."

Dia kemudian menangis dan para pelayannya juga ikut menangis. Tetapi Cao Xiu dan Cao Hong tetap memaksa kaisar untuk menghadiri sidang dan pada akhirnya untuk turun takhta. Disana Hua Xin bertanya lagi.

"Yang Mulia harus bertindak seperti yang kami katakan kemari sehingga dapat menghindari petaka yang mungkin terjadi."

Kaisar kemudian sedih dan berkata, "Kalian semua telah mengabdi pada Han untuk sekian tahun dan telah mendapatkan banyak darinya. Dan diantara kalian ada ayah dan kakek yang telah sangat berjasa. Bagaimana mungkin kalian memintaku melakukan hal ini dan bertindak tidak pantas dihadapanku ?"

"Jika yg mulia menolak untuk mengikuti saran kami maka aku khawatir akan segera terjadi kekacauan dan keselamatan yang mulia akan terancam. Kami bukannya tidak setia tetapi perubahan harus terjadi sesuai kehendak langit."

"Siapa yang berani membunuhku ?" Teriak Kaisar.

"Semua orang tahu bahwa yang mulia tidak memiliki peruntungan yang tepat sebagai seorang pemimpin dan oleh sebab itu banyak kekacauan terjadi di negeri ini. Jika bukan karena perlindungan pangeran Wei terdahulu maka telah banyak orang yang akan membunuhmu. Yang mulia tidak pernah belajar bagaimana menghadapi orang dan menghargainya, apakah sudah memang tujuan hidupmu untuk selalu membuat orang melawan dirimu ?"

Kaisar langsung terkejut mendengar kekasaran dalam nada bicara Hua Xin, dia lalu segera akan pergi. Kemudian Wang Lan melihat pada Hua Xin yang segera maju kedepan dan menarik tangan kaisar.

"Apakah kau setuju atau tidak ?" Teriak Hua Xin dengan marah, "Satu kata saja, setuju atau tidak ?"

Kaisar langsung ketakutan.

"Dimanakah penjaga stempel kekaisaran ?" Teriak Cao Hong dan Cao Xiu dengan mengeluarkan pedang mereka.

"Penjaga stempel ada disini." Teriak Zu Bi dari barisan pejabat dan dia beranjak kedepan.

Mereka berusaha untuk merebut stempel itu dari dirnya tetapi Zu Bi berkata, "Stempel ini adalah milik kaisar dan aku tidak akan menyerahkannya !"

Cao Hong segera membunuh dirinya dan memerintahkan pengawal memenggal kepalanya.

Kaisar menjadi sangat ketakutan dan seluruh ruang sidang segera menjadi kacau dan prajurit2x Wei bermunculan mengepung istana itu. Kaisar Xian langsung menangis.

"Ya, aku akan memberikan takhtaku pada pangeran Wei dan semoga dia akan membiarkan aku hidup beberapa saat lagi seperti yang telah diberikan langit padaku." Tangisnya.

Chen Qun langsung mengeluarkan sebuah dokuman dan segera Hua Xin berserta seluruh pejabat membawa titah kaisar itu keistana pangeran Wei dan jg menyerahkan Stempel kekuasaan kaisar. Mereka membacakan titah itu atas nama kaisar dan setelah semunya selesai Cao Pi sangat senang sekali.

Cao Pi ingin langsung menerima titah ini.

Tetapi Sima Yi berkata, "Walaupun titah kaisar dan stempel itu sudah dikirim tetapi kita harus menolaknya terlebih dahulu untuk membungkam kritikan masyarakat."

Kemudian Wang Lang membuatkan surat yang isinya Pangeran Wei menolak kehormatan besar ini dan berharap agar Kaisar memilih orang lain. Ketika hal ini sampai pada kaisar, dia bertanya apa yang harus dilakukannya kemudian.

Jawab Hua Xin, "Ketika ayahnya diberikan gelar pangeran, dia menolaknya sebanyak tiga kali sebelum akhirnya menerimanya. Oleh sebab itu Yang Mulia harus memperbaharui tawaran ini dan pada akhirnya dia akan menerimanya."

Huan Jie diperintahkan untuk membuat titah kaisar ini yang kemudian diserahkan pada Zhang Yin bersama dengan panji2x kaisar dan juga stempel kekaisaran.

Setelah mendapatkan titah yang kedua ini, Cao Pi ingin segera menerimanya.

Tetapi dia berkata pada Jia Xu, "Walaupun aku telah menerima dua titah, tetapi aku khawatir bahya orang2x masih akan berpikir aku melakukan kudeta."

"Hai ini mudah untuk diatur, mintalah pada Zhang Yin untuk membawa kembali stempel ini dan katakan pada Hua Xin untuk meminta kaisar membuat Altar besar baginya sebagai tempat upacara penurunan takhta dan pilihlah hari baik untuk mengadakan upacara ini. Kemudian kumpulkan semua pejabat dan disana kaisar akan menyerahkan sendiri stempel jabatan itu dari tangannya. Dengan ini dia akan menyatakan menyerahkan seluruh kekaisaran ini pada dirimu dan akan menghindarkan dirimu dari keraguan rakyat."

Akhirnya Stempel itu sekali lagi ditolak dan Zhang Yin pun dikirim kembali. Kemudian Kaisar memanggil para bawahannya untuk mengerti maksud dari semua ini.

Lalu Hua Xin berkata, "Yang mulia dapat membuat altar besar dan menghadirkan semua bangsawan, pejabat dan juga rakyat untuk menyaksikan secara langsung penyerahan takhta ini. Segera setelah itu maka Han akan digantikan oleh Wei."

Kaisar terpaksa setuju dan dia mengirim undangan bahwa upacara kekaisaran akan diadakan dia FangYang dan disana dia membangun altar 3 tingkat, mereka memilih hari baik pada hari ke 9 dibulan ke 10 untuk upacara ini. Pd hari yang telah ditentukan, Kaisar Xian mengundang Cao Pi untuk naik keatas altara dan menerima penyerahan kekaisarannya. Dibawah altar berdiri para pejabat kurang lebih 400 orang banyakanya dan juga pasukan Armored Tiger dan juga Prajurit lainnya yang jumlahnya mencapai 300.000 prajurit. Segera kaisar menyerahkan takhtanya dan juga stempel kekaisarannya kepada Cao Pi. Kemudian semua yang berada dibawah altar itu berlutut dan mendengarkan titah kaisar.

"Kepada Pangeran Wei, Dimasa lau, Yao menyerahkan kekaisarannya kepada Shun dan Shun memberikannya pada Yu. Kehendak langitu tidak sejalan dengan kehendak manusia, kehendak langit adalah jalan kebajikan. Han telah kehilangan peruntungannya. Ketika aku memerintah, kekacauan besar terjadi dan kejahatan merajalela, kekaisaran menjadi kacau balau. Aku percaya kepada kemampuan Pangeran Wei terdahulu untuk mengembalikan keadaan dan menghancurkan kejahatan dimana aku dapat menjamin ketentraman negeri ini. Kemudian Pangeran Wei yang sekarang menggantikan ayahnya. Dia juga dipenuhi oleh kebajikan. Kemampuannya sama seperti Raja Wu dan Raja Wen. Langit dan bumi mendukungnya dan ditangannya masa depan cerah berada. Seperti leluhurku sebelumnya, Langit telah memberikan mandatnya pada mereka yang pantas dan dia akan menentramkan seluruh negeri. Pangeran Wei adalah orang yang terpilih untuk menerima mandat langit ini dan aku berharap dia akan mau menerima kedudukan tinggi ini dan menentramkan rakyat sesuai dengan kehendak langit. "

Setelah selesai membacakan titah ini, Pangeran Wei naik keatas altar dan duduk diatas singasana kaisar. Kemudian Jia Xu sebagai kepala dari seluruh pejabat segera berbaris dibawah altar itu dan sidang pertama pemerintahan Cao Pi diadakan. Masa Pemerintahan Wei diubah dari masa Yan Kang menjadi masa Huang Chu (Kuning Terbit) tahun pertama (Thn 220 M). Sebuah titah dikeluarkan untuk amnesti dan gelar Pendiri dinasti diberikan kepada Cao2x.

Lalu Hua Xin berkata, "Seperti langit yang punya satu matahari maka rakyat hanya boleh mempunyai satu penguasa saja. Han telah menyerahkan takhtanya pada Wei dan aku rasa mereka harus pergi ketempat yang jauh sekali. Aku mohon Yang Mulia mengeluarkan titah untuk mentapkan tempat kediaman bagi keluarga Liu."

Dengan memegang tangan kaisar, Hua Xin memimpin dia turun altar dan memaksanya bersujud kepada Cao Pi dan mendengarkan titah kaisar. Kemudian Kaisar Pi memberikan titah bahwa Liu Xian harus pergi ke Shang Yang dan dia diangkat menjadi Raja Muda ShangYang.

Segera Hua Xin mengeluarkan pedangnya dan berkata kasar,"Ini adalah tradisi lama bahwa naik takhtanya satu kaisar artinya adalah turun takhtanya kaisar sebelumnya. Sekarang , dengan kebaikan hati kaisar Pi dia mengampuni nyawamu dan mengangkatmu menjadi Raja Muda. Segera pergi ketempatmu dan jgn kembali lagi keibu kota tanpa perintah."

Kaisar Xian lalu berusah mengontrol perasaannya dan dia berterima kasih kepada Kaisar Pi. Dia kemudian naik keatas seekor kuda dan segera pergi. Semua yang melihat kepergiannya merasa kasihan kepada dirinya.

Kata Cao Pi kepada para bawahannya, "Sekarang aku mengerti kisah Shun dan Yu."

Mereka kemudian semua bersujud dan berkata, "Semoga Baginda Yang Mulia Sehat Selalu dan Panjang Umur !!!"

Para pejabat kemudian memohon pada Cao Pi untuk membuat deklrasi kepada langit dan bumi yang dilakukannya dengan penuh kerendahan hati.

Tetapi pada saat itu tiba2x angin ribut muncul dan debu serta batu berterbangan. Semua lilin dan obor yang ada dialtar itu padam. Kaisar yang baru itu lalu langsung ketakutan dan dia kemudian jatuh pingsan. Ketika sadar dia lalu dibantu keistana dan untuk beberapa hari dia jatuh sakit dan tidak dapat menghadiri sidang istana.

Ketika dia sudah sembuh, dia menemui bawahannya yang memberinya selamat. Dia lalu mengangkat Hua Xin sebagai menteri dalam negeri dan Wang Lang sebagai menteri perkerjaan. Seluruh pejabat yang membantunya mendapatkan jabatan dan promosi. Tetapi kesembuhannya cukup lambat dan dia berpikir bahwa terlalu banyak hawa negatif di istana Xu Chang. Kemudian dia pindah ke Luo Yang dimana dia mendirikan istana besar.

Cerita mengenai hal ini sampai ke Cheng Du dan disana Pangeran HanZhong, Liu Bei menangis dan sedih karena dia mendengar kabar burung bahwa kaisar Xian telah dibunuh. Dia memerintahkan agar semua orang berkabung dan mengadakan upacara. Hal ini telah menyebabkan Liu Bei jatuh sakit dan dia tidak dapat melaksanakan tugas2x diistananya yang akhirnya diserahkannya pada Zhuge Liang.

Kemudian Zhuge Liang dan beberapa orang lainnya berdiskusi satu dengan yang lainnya dan dia berkata, "Kekaisaran tidak mungkin satu hari saja tanpa seorang kaisar oleh sebab itu kami menginginkan agar pangeran HanZhong diangkat menjadi Kaisar."

Qiao Zhou berkata, "Aku telah melihat ada pertanda baik. Uap kuning yg menjadi awan terlihat disebelah barat laut Cheng Du dan bintang kaisar bersinar terang sekali sampai sinarnya terang seperti bulan. Tanda2x ini berarti bahwa Pangeran kita akan menjadi penerus Dinasti Han. Tidak ada keraguan mengenai hal ini."

Segera Zhuge Liang dan Xu Jing bersama beberapa pejabat lainnya segera membuat petisi meminta agar Liu Bei menjadi Kaisar tetapi Liu Bei berkeberatan.

"Apakah kalian ingin membuatku dicap sebagai pemberontak dgn melakukan hal yg salah ini ?"

"Bukan begitu, tetapi Cao Pi telah merebut takhta sementara kau adalah keluarga kekaisaran. Ini adalah hal yang benar dan pantas bahwa kau mengantikan kaisar Xian dan meneruskan dinasti Han.", Kata Zhuge Liang.

Tetapi Liu Bei tiba2x marah dan meninggalkan ruangan itu.

3 hari kemudian Zhuge Liang mengulangi lagi permintaannya ini dan mereka semua bersujud memohon hal ini.

Xu Jing berkata, "Kaisar Xian telah dibunuh oleh Cao Pi, Pangeran, kau akan gagal menunjukan loyalitasmu dan rasa kebenaranmu jika kau tidak menjadi kaisar dan menghancurkan pemberontak ini. Seluruh kekaisaran memohon agar kau memerintah dan membalaskan dendam kaisar terdahulu. Rakyat juga akan kecewa pada dirimu jika kau tidak mengikuti kehendak mereka."

Liu Bei berkata, "Walaupun aku keturunan dari Kaisar Jing tetapi jia kau mengambil langkah menjadi kaisar maka apa bedanya aku dengan pemberontak Cao itu ?"

Zhuge Liang memohon lagi dan lagi tetapi Liu Bei tidak mau mendengarkan. Lalu Zhuge Liang kemudian memikirkan suatu taktik. Dia mengatur hal ini dengan beberapa pejabat lainnya. Dia kemudian berpura2x sakit parah dan berada dirumahnya selama berhari-hari. Kemudian seseorang mengatakan pada Liu Bei bawah kondisi Zhuge Liang sudah sangat serius dan segera Liu Bei datang menemuinya sedang terbaring di kasurnya.

"Apa yang menyebabkan sakitmu, temanku yang baik ?" Tanya Liu Bei.

"Hatiku sangat sedih dan serasa seperti terbakar, aku akan segera mati." jawab Zhuge Liang.

"Apa yang menyebabkan kesedihanmu ini ?"

Tetapi Zhuge Liang tidak mau mengatakannya dan ketika Liu Bei mengulang pertanyaanya lagi dan lagi Zhuge Liang tetap tidak mau berkata apa2x, dia hanya terbaring dan matanya menutup seperti dia terlalu sakit untuk berbicara.

Walaupun begitu Liu Bei tetap menekannya untuk mengatakan sebabnya dan dengan tarikan napas panjang Zhuge Liang berkata, "Tuan Pangeran, Dari hari pertama aku meninggalkan gubukku yang sederhana untuk mengikutimu, kau selalu mendengarkanku dan saran2xku. Sekarang didaerah barat ini, seluruh wilayah kedua sungai sudah menjadi milikmu seperti kata2xku dahulu. Tetapi pemberontakan Cao Pi ini berarti musnahnya Han. Oleh sebab itu aku dan seluruh pejabat yang lain ingin menghendakimu menjadi kaisar dengan maksud menghancurkan Wei dan mengembalikan Han. Kami semua berkerja untuk tujuan ini dan tidak pernah berpikir bahwa kau akan menolak keingin kami. Sekarang seluruh pejabat sudah menjadi kesal dan mereka akan pergi tidak lama lagi. Jika kau hanya tinggal sendiri dan Wu serta Wei menyerang, maka akan sangat sulit bagi dirimu untuk bertahan dengan apa yang kau punya. Apakah kau pikir ini bukan alasan yg cukup bagiku untuk menjadi sangat sedih seperti ini ?"

"Kecuali jika kutolak maka kutakutkan seluruh dunia akan menyalahkanku." Jawab Liu Bei.

Dengan mengutip Konfusius, Zhuge Liang berkata, "Jka nama tidak dibenarkan maka bahasa tidak akan sesuai dengan kebenaran sesuatu. Dengan kata lain ika seseorang tidak benar maka orang2x tidak akan mendambakannya. Pangeran, Kau berkata benar dan orang2x mendambakan kepemimpinanmu. Apa lagi yang harus kukatakan ? Kau tahu bahwa langit memberimu kesempatan dan kau menolanya begitu saja. Kau pasti akan dipersalahkan orang2x jika begini."

"Ketika kau sembuh, aku akan menuruti segala keinginanmu." Jawab Liu Bei.

Lalu Zhuge Liang langsung bangun dari tempat tidurnya dan dia segera membuka jendela serta pintu kamarnya dan disana telah menunggu sekumpulan pejabat tinggi dan menteri negara yang lalu bersujud padanya dan berkata, "Jadi kau telah setuju pangeran ! Maka pilihlah hari yg baik untuk mengadakan upacara ini."

Disana datang semua pejabat2x tinggi Shu, Ada Menteri Negara Xu Jing, jendral yang membawa kedamaian bagi Han Mi Zhu, Bangsawan QingYi Xiang Ju, Bangsawan YangQuan Liu Bao, Wakil gubernur Zhao Zhuo, Sekertaris utama Yang Hong, Penasehat istana Du Qiong, sekertaris Zhang Shuang, menteri Lai Gong, Menteri Huang Quan, Menteri He Zong, Sarjana istana Yin Mo, menteri Qiao Zhou, Panglima besar Yin Chun, Komandan kekaisaran Zhang Si, bendahara Wang Mou, Sarjana kekaisaran Yi ji, Penasehat Qin Mi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pangeran lalu terkejut dan berkata, "Kau telah menipuku untuk melakukan hal yg tidak terpuji !"

Tetapi Zhuge Liang berkata, "Karena persetujuan telah dibeirkan, maka altara akan dibangun dan hari baik akan dipilih untuk perayaan besar ini."

Liu Bei kemudian segera kembali keistananya dan Pelajar Xu Ci serta penasehat tinggi Meng Guang diperintahkan untuk mengawasi pembangunan Altar ini di atas Gunung Wu Tang disebelah selatan Cheng Du. Dan ketika semuanya telah siap maka pada hari yang telah ditetapkan seluruh pejabat Shu menyertai Liu Bei yang duduk didalam tandu dengan tanda2x kebesaran kaisara menuju tempat yang telah disiapkan. Liu Bei kemudian naik keatas altara dan dia melakukan ritual berdirinya sebuah dinasti.

Setelah ini selesai lalu dengan suara keras Qiao Zhou membacakan pengumuman :

"Pada hari ke 12 bulan ke 4 ditahun ke 25 masa Jian an, Liu Bei, Pangeran HanZhong, diangkat menjadi kaisar sesuai dengan kehendak langit."

Kemudian Qiao Zhao juga membacakan deklarasi manifesto yg mengambarkan tujuan dan cita2x kekaisaran yang baru ini.

Setelah selesai, Zhuge Liang atas nama seluruh yang hadir kemudian naik keatas altar untuk menyerahkan Stempel Kekaisaran yang baru.

Liu Bei menerimanya dan kemudian menaruhnya diatas altar, dan dia berkata, "Aku, Liu Bei tidak pantas untuk menerima hal ini. Aku harap kau memilih yang lainnya, yang lebih mampu."

Tetapi Zhuge Liang berkata, "Tuanku baru saja mendirikan kekaisaran dan kebaikannya telah tersebar keseluruh penjuru negeri. Lebih lagi, kau berasa dari keluarga kekaisaran dan sangat tepat bila kau berada diposisi ini. Sekarang inaugurasi telah selesai, penolakanmu sudah tidak mungkin dilakukan."

Seluruh pejabat yang lain lalu berkata, "Hidup Kaisar Liu !" Dan mereka semua bersujud sebagai tanda penghormatan.

Masa pemerintahan dari masa Jian An ke 25 dirubah menjadi Masa Zhang Wu (Manifestasi kekuatan) tahun 1. Lady Wu dingkat menjadi permaisuri Wu dan anak tertuanya Liu Shan sebagai putra mahkota. Sedangkan anak keduanya, Liu Yung diangkat menjadi Pangeran Lu dan Liu Li menjadi pangeran Liang. Zhuge Liang diangakt menjadi Perdana Menteri, Panglima besar pasukan Shu, Gubernur Cheng Du dan Bangsawan Han dan Xu Jing sebagai menteri dalam negeri. Yang lainnya jugas mendapatkan jabatan dan promosi dan amnesti segera diumumkan sehingga seluruh daerah bergembira dan bersuka-cita.

Keesokan harinya ketika sidang pertama diadakan, dia kemudian mengumumkan.

"Ditaman bunga persik, Aku dan adik2xku, Guan Yu dan Zhang Fei bersumpah untuk hidup dan mati bersama. Tetapi Guan Yu adikku ini telah menemui ajalnya ditangan Sun Quan, penguasa Wu. Aku harus membalaskan dendam ini. Oleh sebab itu aku memerintahkan agar seluruh pasukan dikerajaanku ini untuk menghancurkan Wu dan menangkap Sun Quan. Hanya hal itu saja yang dapat meredakan amarahku."

Tetapi baru saja dia berhenti berbicara, seorang pejabat maju kedepan dan berkata, "Hal itu tidak boleh dilakukan !"

Semua mata mengarah pada orang ini dan dia adalah Salah satu jendral Harimau, Zhao Yun.

Perseteruan Dua Cao ( Cao Pi dan Cao Zhang ), Cao Zhi membuat puisi.



Semua mataa tertuju pada pejabat tinggi Jia Kui. Cao Pi lalu memerintahkan dirinya untuk pergi menemui adiknya dan berunding. Akhirnya Jia Kui pergi keluar kota dan meminta bertemu dengan Cao Zhang yang dengan cepat datang menghampirinya.

"Siapa yang memegang stempel mendiang ayahku ?" Tanya dirinya.

Jia Kui lalu menjawab,"Ada anak sulung dan ada seorang pewaris. Pertanyaan seperti itu tampaknya tidak perlu ditanyakan lagi."

Cao Zhang dan Jia Kui lalu berdua masuk kedalam kota dan menuju istana. Jia Kui kemudian bertanya padanya, "Kau datang untuk berbela sungkawa atau datang untuk berebut warisan ?"

"Aku datang untuk berbela sungkawa. Aku tidak mempunyai maksud lain."

"Jika memang begitu mengapa kau membawa pasukan ?"

Segera Cao Zhang memerintahkan agar pasukannya untuk mundur dan dia memasuki istana seorang diri. Ketika Cao Zhang bertemu Cao Pi keduanya berpelukan dan menangis. Kemudian Cao Zhang menyerahkan pasukannya dan dia diperintahkan untuk kembali ke Yan Ling dan menjaga tempat itu, pasukannya pun dikembalikan kepadanya. Cao Zhang segera pergi dan kembali menuju Yan Ling setelah memberikan penghormatan terakhir.

Cao Pi sekarang telah resmi diangkat menjadi Pangeran Wei yang baru dan kemudian dia memberi nama era pemerintahannya denga nama Yang Kang yang artinya Kemakmuran yang panjang. Dia mengangkat Jia Xu menjadi Penasehat Utama dan Instruktur angkatan perang utama (Jian Shi). Hua Xin sebagai perdana menteri Wei dan Wang Lang sebagai menteri tinggi Wei. Dia juga memberikan gelar bagi mendiang ayahnya dengan sebutan Raja Besar Cao.

Sebagai pengawas pembangunan makam Cao2x, Cao Pi menunjuk Yu Jin sebagai pengawasnya dengan maksud tertentu. Ketika Yu Jin memerikasa perkerjaan itu, dia melihat sebuah ruangan didekorasi dengan lukisan yg mengambarkan ditenggelamkannya 7 divisi pasukan Cao2x dan penangkapan dirinya oleh Guan Yu. Guan Yu terlihat sangat ganas dan berwibawa. Pang De menolak untuk tunduk pada Guan Yu sementara Yu Jin berlutut ditanah dan memohon ampunan untuk dirinya.

Cao Pi memilih cara ini untuk membuat Yu Jin merasa malu karena Yu Jin tidak memilih untuk mati seperti Pang De. Cao Pi sengaja memerintahkan agar seorang pelukis melukis tentang kejadian itu dan membuat Yu Jin menjadi malu. Ketika Yu Jin melihat mereka dia menjadi malu dan marah sehingga dia langsung jatuh sakit dan tidak berapa lama kemudian dia meniggal dunia. Dia meninggal di usia 48 thn.

Segera setelah menaiki takhta, Hua Xin menulis sebuah surat pada Pangeran Wei dan berkata, "Cao zhang telah menyerahkan kekuasaannya padamu dan dia telah pergi menempati posnya, tetapi dua adikmu yg lain tidak datang pada saat upacara penguburan ayahmu. Tindakan mereka harus diberikan hukman."

Cao Pi kemudian menyetujui usulan ini dan mengirimkan utusan memanggil mereka.

Utusan yang dikirim kepada Cao Xiong segera kembali dan melaporkan, "Cao Xiong, bangsawan XiaoHuai telah mengantung dirinya daripada dihukum untuk kesalahannya."

Cao Pi memerintahkan untuk menguburkan Cao Xiong dengan baik dan memberikan gelar Pangeran Xiaohuai.

Segera utusan yang pergi ke LinZi kembali dan mengabarkan, "Bangsawan LinZi, Cao Zhi sedang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, dia bersama dua temannya yang lain yaitu kakak beradik bernama Ding Yi dan Ding Yin. Mereka berdua sangat kasar. Ketika kami datang untuk bertemu, Cao Zhi hanya duduk terdiam saja tetapi Ding Yi mengunakan kata2x menghina dan berkata, 'Raja Cao menghendaki tuan kami untuk mengantikannya tetapi dia memilih yang lain karena mendengarkan omongan orang2x yang iri kepada tuanku. Segera setelah dia meninggal, tuan kalian mulai berpikir bagaimana menyingkirkan darah dan dagingnya sendiri.' "

"Yang lainnya Ding Yin berkata, 'Dalam hal kepandaian, tuan kami mengalahkan semua orang dan dia harusnya menjadi pewaris ayahnya. Sekarang, tidak hanya dia tidak mewarisi takhta ayahnya, tetapi dia juga diperlakukan dengan kasar oleh orang2x rendahan seperti kalian yang tidak mengerti apa artinya jenius itu.' "

"Kemudian Cao Zhi menjadi marah dan dia memerintahkan pengawalnya untuk memukuli dan mengusir kami."

Perlakuan terhadap utusan Cao Pi ini telah mengesalkan Cao pi dan dia mengirimkan 3.000 prajurit 'Armored Tiger' dibawah Xu Chu untuk menahan adiknya dan juga kawan2xnya itu. Ketika Xu Chu tiba di LinZhi, penjaga gerbang menghentikan dirinya. Xu Chu lalu membunuhnya dan dia langsung memasuki kota. Dia lalu pergi kekediaman Cao Zhi dan menemukan Cao Zhi bersama teman2xnya sedang mabuk berat. Lalu dia mengikat mereka semua dan menaruhnya didalam kereta kurungan. Mereka semua dikirim ke pengadilan di Ye Jun. Dia juga menahan semua pejabat diistana Cao Zhi itu.

Perintah Cao Pi yang pertama adalah memenggal Ding Yi dan Ding Yin.

Ibu Cao Pi, Lady Bian sangat sedih melihat kelalukan putra sulungnya yang baru menaiki takhta. Dia sangat terluka ketika mendengar putra bungsunya membunuh dirinya sendiri. Ketika dia mendengar Cao Zhi telah ditangkap dan teman2xnya dihukum mati, dia segera meninggalkan istananya dan menemui Cao Pi. Segera setelah Cao Pi melihat kedatangannya, dia segera menghampirinya. Lady Bian langsung menangis begitu melihat Cao Pi.

"Adikmu selalu senang meminum arak, tetapi aku membiarkannya karena mengingat kemampuannya yang hebat. Aku harap kau tidak melupakan bahwa dia adalah adikmu dan aku melahirkan kalian berdua. Maafkanlah kesalahannya dan aku akan menutup mata dengan tenang ketika aku meninggal nanti."

"Aku juga sangat kagum pada kemampuannya, ibu, dan aku tidak memiliki niat untuk menyakitiya. Tetapi aku ingin memberinya pelajaran. Kau tidak perlu takut akan bagaimana nasibnya." Kata Cao Pi.

Akhirnya sang Ibu berhasil ditenangkan dan kemudian Pangeran Wei pergi kesebuah ruangan pribadi dan memerintakan penjaga memanggil adiknya.

Kata Hua Xin, "Pasti Ibumu telah memintamu melepaskan adikmu, bukankah begitu ?"

"Benar." Jawab Cao Pi.

"Maka akan kukatakan bahwa Cao Zhi terlalu pandai dan dia memiliki ambisi. Jika kau tidak menyingkirkannya maka kau akan disakitinya suatu hari nanti."

"Tetapi aku harus mentaati perintah ibuku."

"Orang2x berkata bahwa adikmu sangat pandai dalam hal sastra. Aku sendiri tidak begitu percaya, tetapi dia boleh membuktikan dirinya. Jika dia menyandang reputasi palsu maka kau dapat membunuhnya. Jika apa yang dikatakan orang2x adalah benar maka kita dapat menurunkannya sebagai seorang sarjana istana saja."

Segera Cao Zhi masuk dan didalam ketakutan yang luar biasa dia bersujud pada kakaknya dan mengakui kesalahannya.

Cao Pi lalu berkata, "Walaupun kita bersaudara tetapi sekarang kau dan aku adalah pangeran dan pejabat, oleh sebab itu kita tidak boleh melihat hubungan darah. Kenapa kau bersikap tidak sopan terhadap utusanku ? Ketika Ayah kita masih hidup, kau menyombongkan kemampuan sastramu tetapi aku pikir kau hanya menyontek puisi orang lain. Sekarang aku ingin kau membuat suatu puisi, waktunya hanya 7 langkah untuk memikirkannya dan aku akan memaafkan dirimu jika kau berhasil. Tetapi jika gagal maka aku akan menghukumu dengan berat."

"Apakah kau akan mengusulkan suatu tema ?" Tanya Cao Zhi.

Di ruangan itu tergantung lukisan dua banteng bertarung, salah satu dari mereka jatuh kedalam sumur dan mati. Cao Pi lalu menunjuk kelukisan itu dan berkata, "Itulah temamu, tetapi kau tidak boleh menggunakan kata2x 'Dua Banteng, Satu Banteng, beradu, kaki, tembok, jatuh, sumur dan mati.' "

Cao Zhi lalu berjalan 7 langkah dan membuat puisi ini :

'Dua Korban sedang berjalan,
Masing2x dari mereka memiliki tanduk dan juga badan yg kekar.
Mereka bertemu dibawah bukit dan keduanya sama2x kuat,
Masing2x menghindari lubang yang ada disana.
Mereka bertarung cukup lama,
Akhirnya yang satu berada dibawah tak bernyawa,
Bukannya mereak tidak memiliki kekuatan yang sama
Hanya saja yang satu tidak melakukan yang terbaik.'

Hal ini membuat Cao Pi dan pejabat2x lainnya disana sangat kagum. Cao Pi berpikir untuk mengadakan tes lain, lalu dia memerintahkan agar adiknya itu membuat puisi lagi bertemakan hubungan mereka berdua tetapi kata2x, persaudaraan atau saudara tidak boleh digunakan. Tanpa berpikir lagi, Cao Zhi lalu berpuisi :

'Ada sup mendidih diatas Api ungun,
Menghasilkan suara bergelora diatas panci,
mengapa kita yang berasal dari satu akar
kau harus membunuhku dengan amarah yang sangat ?'

(Penulis :* Kedua puisi ini ditranslasikan secara literatif sehingga nilai seninya tidak ada lagi.)

Perumpamaan ini mengambarkan perlakuan buruk yang diterima oleh anggota keluarga lainnya. Cao Pi ketika mendengar ini langsung meneteskan air mata.

Kemudian Ibu mereka berdua segera datang dan berkata," Haruskan Kakak sulung menekan dia yang lebih muda ?"

Cao Pi langsung berdiri dan berkata, "Ibu, Hukum negara harus ditegakkan."

Cao Zhi lalu diturunkan kedudukannya menjadi Bangsawan AnXiang. Dia menerima keputusan ini tanpa berkata apapun lagi dan segera pergi.

Naiknya Cao Pi menjadi tanda bahwa hukum baru dan perintah2x baru akan dikeluarkan. Sikapnya terhadap Kaisar Xian lebih tidak sabaran dibandingkan dengan sikap ayahnya.

Cerita mengenai kekasarannya mencapai Cheng Du dan membuat takut Liu Bei yang segera memanggil semua penasehatnya untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan.

Kata dia, "Sejak kematian Cao2x dan naiknya Cao Pi menggantikan dirinya. Posisi kaisar telah menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Sun Quan mengakui kepemimpinan Wei dan pengaruhnya telah makin membesar. Aku ingin menghancurkan Sun Quan untuk membalaskan dendam adikku. Setelah itu selesai aku akan meneruskan menuju ibukota Xu Chang dan menghancurkan seluruh pemberontakan dinegeri ini. Apa saran kalian ?"

Kemudian Liao Hua segera berdiri dan dia segera bersujud dan dengan berlinang air mata dia berkata, "Liu Feng dan Meng Da adalah penyebab utama kematian adikmu dan anak angkatnya. Kedua orang ini pantas untuk mati."

Liu Bei juga berpikiran sama dan dia sedang akan mengirim utusan untuk menangkap mereka berdua, tetapi Zhuge Liang mencegah dan memberikan nasehat yang lebih bijak.

"Ini bukan jalan yang baik. Kau harus pelan2x atau malah akan menyebabkan pemberontakan dan pembelotan. Promosikanlah kedua orang ini dan kemudian pisahkan mereka. Setelah itu kau dapat menangkapnya."

Pangeran HanZhong melihat maksud dibalik nasehat ini. Dia kemudian mengangkat Liu Feng sebagai Gubernur MianZhu dan dgn hal itu dia memisahkan Liu Feng dan Meng Da.

Meng Da memiliki seorang sahabat bernama Peng Yang. Peng Yang yg mendengar rencana ini segera pulang dan menulis surat untuk memperingatkan Meng Da. Surat itu diberikan kepada orang kepercayaannya untuk dibawa dan diserahkan pada Meng Da. Tetapi Orang itu tertangkap ketika dia sedang keluar kota oleh Ma Chao yang mengetahui maksud surat itu. Dia kemudian segera kekediaman Peng Yang yang tanpa curiga menerimanya dengan baik dan kemudian keduanya minum arak bersama.

Kemudian Ma Chao melihat bahwa Peng Yang sudah mulai mabuk, lalu dia berkata, "Pangeran HanZhong dahulu selalu menomor satukan dirimu, kenapa sekarang tidak lagi ?"

Peng Yang mulai memaki tuannya, "Si Tua itu ! Tapi aku akan mencari cara agar dia membayarnya."

Unutk melihat sejauh mana Peng Yang merencanakan hal ini dia berkata, "Sejujurnya, aku juga telah lama membenci orang itu."

"Jika begitu kau bergabunglah dengan Meng Da dan menyerang Cheng Du, sementara aku akan mempengaruhi orang di sisi timur dan barat sungai untuk mendukungmu. Hal ini akan membuat kita jadi lebih mudah," Kata Peng Yang.

"Apa yang kau usulkan masuk akal, tetapi kita akan membicarakan hal ini esok saja." Kata Ma Chao dan dia berpamitan.

Ma Chao kemudian menemui Liu Bei dengan membawa utusan yang tertangkap itu dan juga suratnya. Kepada Liu Bei dia menceritakan seluruh kejadian dengan Peng Yang. Liu Bei menjadi sangat marah dan dia segera memerintahkan agar Peng Yang ditahan dan dimasukan dalam penjara dimana dia dapat diinterogasi.

Sementara Peng Yang berada di penjara, Liu Bei berkonsultasi dengan Zhuge Liang.

"Orang ini cukup terpelajar tetapi kurang bertanggung jawab. Dia terlalu berbahya untuk dibiarkan hidup." Jawab Zhuge Liang.

Segera perintah diberikan bahwa dia diminta untuk bunuh diri didalam penjara. Berita ini sangat membuat takut pendukungnya dan juga Meng Da. Terlebih lagi Liu Feng sekarang telah ditugaskan ke MianZhu dan ini membuatnya tambah takut. Akhirnya dia meminta saran dari kedua temannya Shen Dan dan Shen Yi yang berada di Shang Yong.

"Temanku Peng Yang dan aku telah melakukan banyak hal untuk pangeran. Tetapi sekarang Peng Yang telah mati dan aku dilupakan. Lebih dari itu Pangeran ingin aku mati, Apa yang dapat kulakukan ? " Kata Meng Da.

Shen Dan menjawab, "Aku pikir aku dapat mencari jalan untuk menjamin keselamatanmu."

"Apakah itu ?" Tanya Meng Da yang merasa lebih lega.

"Desersi. Adikku Shen Yi dan aku telah lama ingin pergi ke Wei. Kau tulislah surat pengunduran dirimu kepada Pangeran yang mengatakan pengunduran dirimu dan kau pergilah kepada Pangeran Wei yang pasti akan memberikanmu posisi yang terhormat. Setelah itu kemudian kami berdua akan mengikutimu."

Meng Da melihat bahwa ini adalah jalan terbaik yang dia miliki. Akhirnya dia menulis surat dan memberikannya pada seorang utusan untuk diserahkan ke Cheng Du. Malan itu Meng Da meninggalkan posnya dan pergi ke Wei.

Utusan itu kemudian sampai dia Cheng Du dan dia menceritakan mengenai desersi yang dilakukan Meng Da. Liu Bei lalu merobek surat itu.

"Orang yang tak tahu balas budi itu !!! Dia menjadi pengkhianat dan masih bernai untuk menghinaku dengan mengirimkan surat pengunduran dirinya"

Liu Ben sedang akan memerintahkan pasukan untuk menangkap Meng Da ketika Zhuge Liang mencegahnya dan berkata, "Kau lebih baik mengirim Liu Feng untuk menangkapnya dan biarkan kedua harimau saling menerkam. Apakah Liu Feng berhasil atau gagal, dia tetap harus datang ke IbuKota dan saat itu kau dapat menghukumnya."

Liu Bei setuju dengan usulan ini dan dia segera mengirim utusan ke MianZhu dan Liu Feng menurut dengan perintah itu. Dia lalu memimpin pasukan untuk menangkap Meng Da.

Sementara itu Meng Da tiba di Wei ketika Cao Pi sedang mengadakan sidang besar. Ketika pengawal memberitahukan bahwa Jendral Meng Da dari Shu tiba, Cao Pi langsung memerintahkannya masuk.

Kata Cao Pi kepadanya, "Apakah kau benar2x tulus untuk menyerah ?"

Meng Da berkata, "Aku sedang terancam mati karena tidak membantu Guan Yu. Ini adalah satu2xny alasanku datang kemari."

Walaupun begitu Cao Pi tidak percaya. Kemudian dilaporkan bahwa Liu Feng membawa pasukan dan menyerang Xiang Yang serta menantang Meng Da untuk berduel.

Cao Pi berkata, "Jika kau memang jujur maka pergilan ke Xiang Yang dan lawanlah Liu Feng. Jika kau membawa kepalanya maka aku tidak akan ragu lagi."

Meng Da berkata, "Aku akan menyakinkan dia untuk bergabung. Tidak perlu pasukan. Aku akan membuatnya menyerah."

Akhirnya Meng Da diangkat menjadi Bangsawan PingYang, Gubernur XianCheng dan juga diperintahkan untuk menjaga XiangYang dan FanCheng.

Sekarang disana sudah ada dua jendral yang bertugas yaitu Xiahou Shang dan Xu Huang. Ketika Meng Da tiba, mereka mengatakan padanya bahwa Liu Feng masih berada kira2x 30 Li dari kota. Segera Meng Da menulis surat dan memintanya untuk menyerah saja. Tetapi Liu Feng tdk mengubris surat itu, dia merobek surat itu dan membunuh utusannya.

"Pengkhianat ini sudah membuatku melupakan tugasku membantu paman dan sekarang dia ingin aku mencelakakan ayahku dengan menjadi pemberontak juga !!"

Meng Da lalu keluar membawa pasukan untuk menghadapi Liu Feng. Liu Feng juga berkuda kedepan dan dia menunjuk kepada lawannya itu serta memakinya.

"Kematian sudah sangat dekat dengan dirimu !!! Tetapi kau masih saja tidak melihatnya. Menyerahlah dan mengabdilah pada Pangeran Wei." Balas Meng Da.

Liu Feng segera maju dan menebaskan pedangnya kearah Meng Da. Meng Da kemudian langsung kabur dan dikejar oleh Liu Feng sejauh 15 Li. Kemudian Liu Feng masuk kedalam jebakan musuh. Di sisi jalannya tiba2x bermunculan pasukan Wei yang dipimpin oleh Xiahou Shang dan Xu Huang. Meng Da juga berbalik dan menyerang dari depan. Liu Feng terpaksa melarikan diri. Dia segera pergi ke Shang Yong. Ketika dia sampai didepan kota dan memanggil penjaga gerbang, tiba2x hujan panah menyambutnya.

"Aku telah menyerah pada Wei !" Teriak Shen Dan dari atas tembok kota.

Liu Feng menjadi sangat marah dan dia bersiap untuk menyerang kota. Tetapi pasukan Wei sudah sangat dekat dibelakangnya dan dia lalu menuju FangLing. Dia tiba disana dan juga melihat Bendera Wei berkibat didepan tembok kota. Kemudian dia melihat Shen Yi memerintahkan agar prajurit pemanah segera bersiap di tembok kota. Dibelakangnya juga pasukan Wei yang dipimpin oleh XuHuang telah tiba. Akhirnya dia terpaksa melawan sambil berusaha meloloskan diri.

Pasukan Liu Feng berusaha keluar dari kepungan musuh dan mereka bergerak menuju Cheng Du. Akhirnya mereka berhasil sampai ke Cheng Du dengan hanya 100 penunggang kuda saja yang tersisa.

Dia menemui ayahnya tetapi bukan simpati melainkan amarah yang didapatnya.

Liu Bei berkata, "Anak tak tahu malu !!! Berani sekali kau datang dan menemui diriku ?"

"Petaka yang menimpa pamanku bukan karena aku yang tidak ingin menolongnya, tetapi karena Meng Da yang menyesatkanku."

"Kau makan seperti manusia, kau berpakaian seperti manusia, tetapi kau tidak memiliki pikiran seperti manusia. Kau hanya seperti manusia yang terbuat dari tanah liat atau kayu. Apa maksudmu dengan berkata bahwa bedebah itu telah menyesatkanmu ???"

Liu Bei lalu memerintahkan agar algojo membawanya keluar dan menghukum mati Liu Feng. Tetapi kemudian Liu Bei menyesal setealh mendengar perlakuan Liu Feng kepada utusan yang membawa surat Meng Da yang membujuknya untuk menyerah. Dan dia juga kembali memikirkan kematian Guan Yu. Hal ini membuatnya akhirnya jatuh sakit kembali. Karena hal ini tidak ada tindakan militer dilakukan untuk beberapa saat.

Setelah mendapatkan takhtanya, Cao Pi mengangkat para bawahannya menjadi pejabat pemerintah dengan posisi tinggi. Dia juga membangun pasukannya sendiri berkekuatan 300.000 prajurit. Dia juga kemudian mengadakan perjamuan besar di Daerah Qiao dan Juga Pei yang merupakan tanah leluhurnya. Ketika pasukan besarnya melewati tempat itu, penduduk menyambutnya ditepi2x jalan dan memberikan hadiah seperti arak dan juga makanan.

Saat itu lalu datang berita bahwa Jendral Besar Xiahou Dun sedang sakit keras.Cao Pi segera kembali secepatnya ke Ye Jun tetapi dia datang terlambat. Dia lalu memerintahkan agar seluruh prajurit berkabung untuk jendral besar itu dan dia mengadakan upacara yang sangat megah dan besar untuk Xiahou Dun. Xiahou Dun meninggal diusianya yang ke 59 thn, legenda mengatakan dia juga dikubur bersama bola naga yang ditaruh didalam mulutnya.

Pada bukan ke 8 thn ke 26 masa pemerintahan Jia An atau tahun 1 pertama masa Huang Chu (Thn 220 M), dilaporkan bahwa burung Phoenix melintas diatas ShiYi dan QiLin terlihat di LanZi sementara Naga Kuning terlihat di YeJun.

Segera Komandan kekaisaran Li QU dan juga Menteri Xu Zhi mendiskusikan penampakan2x ini. Mereka akhirnya mengambil kesimpulan dan berkata, "Tanda2x ini menunjukan bahwa Wei harus menggantikan Han dan Altar penurunan takhta harus disiapkan."

Kemudian sebuah petisi dari 40 pejabat tertinggi istana disiapkan, baik pejabat militer mau sipil memberikan capnya. Hua Xin, Wang Lang, Xin Pi, Jia Xu, Liu Ye, Liu Zi, Chen Jiao, Chen Qun dan Huan Jie datang kekota terlarang dan mengusulkan pada kaisar bahwa dia harus menyerahkan takhtanya dan sujud kepada Pangeran Wei, Cao Pi.

KEMATIAN CAO-CAO

Liu Bei yang memuntakan darah dan pingsan setelah mendengar kematian kedua Guan akhirnya Siuman setelah ditolong oleh pejabat2xnya.

Setelah dia sadar, Zhuge Liang berkata, "Tuanku, aku mohon jagalah kesehatanmu. Hidup dan mati telah diatur oleh langit. Guan Yu telah membawa petaka pada dirinya sendiri akibat keyakinan dan kesombonganya. Kau sekarang harus menjaga kesehatanmu untuk dapat membalaskan dendam."

"Ketika kami bersumpah ditaman persik, kami berjanji untuk sehidup semati. Apa lagi kenikmatan dari kekayaab dab kekuasaan setelah sekarang adikku telah tiada ?" Kata Liu Bei.

Pada saat itu putra Guan Yu, Guan Xing datang dengan menangis. Ketika melihat pemuda ini, Liu Bei juga menangis dan akhirnya pingsan lagi. Setelah beberapa saat dia sadar kembali, tetapi dia menghabiskan hari2x dengan menangis dan memuntahkan darah. Selama 3 hari dia menolak semua makanan dan obat2xan. Dia menangis terus sampai seluruh pakaiannya basah dan juga ada noda darah. Zhuge Liang dan yg lainnya berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan dirinya tetapi dia tidak dapat ditenangkan.

"Aku bersumpah, aku tidak akan hidup dibawah langit yang sama dengan Sun Quan." Liu Bei berkata.

"Dikabarkan bahwa kepala dari adikmu dikirimkan pada Cao2x, tetapi cao2x telah menguburkannya dengan cara2x seperti seorang pangeran yg dikuburkan." Kata Zhuge Liang.

"Kenapa dia melakukan hal itu ?" Tanya Liu Bei.

"Karena Sun Quan berpikir hal ini dapat menyebabkan kita menyerang Cao2x. Tetapi Cao2x dapat melihat rencana ini dan dia telah memakamkan adikmu dengan penuh hormat sehingga kemaranhanmu akan kau arahkan ke Wu."

"Aku ingin mengirim tentaraku untuk menghukum Wu dan melampiaskan amarahku." Kata Liu Bei.

"Janganm Kau tidak boleh melakukan hal itu. Wu berharap kau menyerang Wei dan Wei berharap kau menyerang Wu, setiap orang memiliki rencana masing2x dan berupaya mengambil keuntungan dari hal ini. Akan sangat bijak jika kau tdk menggerakan tentara. Buatlah masa berkabung bagi Guan Yu dan tunggu sampai Wei dan Wu berperang. Saat itu baru kau membalaskan dendam ini."

Pejabat yang lain mendukung Zhuge Liang dan Liu Bei mendengarkan. Kemudian dia menjadi bersemangat lagi dan dia mulai mau makan lagi. Sebuah titah dikeluarkan agar setiap pejabat dan prajurit memakai pakaian berkabung. Liu Bei juga melakukan upacara di gerbang Selatan untuk memanggil arwah Guan Yu pulang dan dia melakukan upacara penghormatan sehari penuh untuk Guan Yu, adiknya itu."

Di LuoYang, walaupun Cao2x telah mengadakan upacara besar bagi Guan Yu tetapi dia masih saja dihantui oleh perasaan takut. Setiap malam ketika dia menutup matanya, dia melihat Guan Yu seperti ketika dia masih hidup. Hal ini telah membuatnya sangat tegang setiap harinya dan dia mencari nasehat dari para bawahannya. Beeberapa orang mengusulkan agar membangun tempat baru baginya.

"Disini terlalu banyak hawa negatif dan juga pengaruh buruk. Kami menyarankan agar tuan membangun istana baru dan pindah dari istana LuoYang ini."

"Aku akan membangunnya dan tempat itu akan diberi nama 'Fondasi Baru'. Tetapi siapakah arsitek hebat yang dapat membangunnya ?"

Jia Xu berkata, "Ada seseorang bernama Su Yue, dia adalah seorang arsitek yang sangat jenius di LuoYang."

Su Yue segera dipanggil dan disuruh mengerjakan proyek ini. Dia diperintahkan membangun sebuah Pavilliun dengan 9 ruangan untuk Cao2x. Tempat itu harus membunyai beranda dan juga lantai atas. Rancangannya membuat Cao2x sangat senang.

"Kau mempunyai rancangan persis seperti apa yang kuharapkan, tetapi dari mana kau akan menemukan kayu sebagai tiang utama untuk bangunan yg kau rancang itu ?"

"Aku tahu ada beberapa pohon yang dapat digunakan. Sekitar 20 Li dari kota disana ada kolam Naga Melompat. Didekat itu ada sebuah kuil dan disampingnya tumbuh sebuah pohon buah pear. Tinggnya mencapai beberapa ratus kaki dan dia akan dapat menjadi tiang utama."

Cao2x segera mengirim orang untuk menebang pohon itu. Tetapi setelah seharian, mereka datang kembali dan mengatakan bahwa pohon itu tidak dapt ditebang baik dengan gergaji maupun kampak besar. Cao2x yang tidak percaya kata2x mereka segera datang untuk melihat. Ketika dia turun dari kudanya dan berdiri didepan pohon itu, dia mengagumi ukuran dan besarnya pohon itu. Pohon itu dilihatnya sangat kokoh dan sangat tinggi sampai ujungnya mencapai awan. Dia kemudian memerintahkan agar orang2xnya mencoba memotong pohon itu lagi.

Tetapi ada tetua desa yang datang dan berkata, "Pohon itu telah berada disana untuk beberapa abad dan dijaga oleh mahluk halus. Kami pikir seharusnya pohon itu jangan ditebang."

Cao2x menjadi kesal dan berkata,"Aku telah pergi mengelilingi negeri ini selama 30 thn lebih dan tidak ada satupun dari kaisar sampai rakyat jelata yang tidak takut padaku. Mahluk halus macam apa yang berani menentang keinginanku ?"

Dia lalu mengeluarkan Pedang Saktinya dan lalu menebas batang pohon itu. Tiba2x pohon itu mengerang kesakitan saat ditebas dan darah bermuncratan dari batang pohon itu mengenai pakaian Cao2x. Cao2x lalu panik dan ketakutan, dia segera melepaskan pedangnya dan naik keatas kudanya lalu kembali keistananya."

Malam itu ketika dia ingin tidur, dia tidak dapat tidur. Dia bangun dan berjalan menuju ruangan luar dan duduk disana. Tiba2x seorang muncul dengan rambut panjang terurai, dia berpakaian hitam dan membawa pedang.

Orang itu langsung menuju Cao2x, kemudian berhenti didepan dia dan berkata, "Aku adalah penjaga pohon persik besar. Kau ingin membangun istanam dan kau boleh menghancurkan pemberontakkan. Tetapi ketika kau mulai menyerang pohon2x suciku maka umurmu segera akan berakhir. Aku sekarang datang untuk membunuhmu."

"Dimana Pengawal !!! pengawal !!! pengawal..." Cao2x berteriak ketakutan.

Orang itu kemudian menusuknya dnegna pedang,Cao2x kemudian berteriak keras sekali dan terbangun. Kepalanya sangat sakit sekali tak terhankan.

Mereka kemudian mencari tabib tetapi sakit kepalanya tidak dapat disembuhkan. Bawahannya sangat khawtir dengan keadaan tuannya itu.

Hua Xin satu hari berkata pada tuannya, "Tuanku, Apakah kau pernah mendengar mengenai Hua Tuo ?"

"Maksudmu orang dari Qiao yg menyebuhkan Zhou Tai ?"

"Ya, benar dia." Jawab Hua Xin.

"Aku telah mendengar keternarannya, tetapi aku tidak pernah melihat kemampuannya."

"Dia sangat pandai dan sangat ahli. Jika seorang sakit dan berobat padanya, dia langsung tahu obat apa yang harus digunakan. Dia dapat menuggnakan jarum atau pisau untuk menyembuhkan penyakit dan pasiennya langsung sembuh setelah menjalani pengobatannya. Pernah suatu kali dia memberikan obat dan ramuan kepada seorang pasien sebelum dia membuka perut pasien itu dan membasuh organnya dengan obat2xan. Pasien itu tidak merasakan sakit. Ketika sudah dibersihkan, dia menjahit luka itu dengan benan dan memperbannya. Dalam satu bulan atau kurang, pasien itu sudah sembuh. Hal ini menunjukan betapa ahlinya dia."

"Suatu hari Hua Tuo sedang berpergian, kemudian dia mendengar seorang dipinggir jalan mengeluh kesakitan. 'Kamu terkena cacingan' jawab Hua Tuo. Dan dia memberikan beberapa obat2x yang terbuat dari Bawang Putih. Kemudian orang itu memuntahkan cacing. Setelah hal ini, orang itu baik2x saja.

"Chen Deng, gubernur GuangLing, menderita sakit dijantungnya. Wajahnya merah-merah dan dia sesak napas. Dia juga dtidak memiliki selera makan. Hua Tuo memberikan dia ramuan dan kemudian Chen Deng memuntahkan parasit yang memiliki kepala merah. Gubernur kemudian bertanya apa yang menyebabkan paraasit ini, dan Hua Tuo mengatakan bahwa dia terlalu banyak memakan ikan yang memiliki bau amis yang kuat. Dia dapat menyembuhkan Chen Deng sekali ini tetapi dalam tiga tahun penyakitnya akan kambuh dan tidak ada apapun yang dapat menyelamatkannya. 3 Thn kemudian Chen Deng meninggal.

"Dia benar2x setara dengan Guru Bian Que dan Zang Kong dimasa lalu. Dia tinggal di JinCheng tidak jauh dari sini dan dia dapat segera datang."

Cao2x segera memerintahkan untuk memanggilnya. Segera dia tiba, Hua Tuo memeriksa nadi Cao2x dan melakukan eksaminasi secara hati2x.

"Pangeran, sakit kepalamu karena adanya tumor ganas di otakmu. Tumor ini terlalu besar untuk dapat disembuhkan dengan obat biasa. Tetapi aku usulkan untuk melakukan operasi membuka kepalamu lalu mengeluarkan tumor itu. Ini merupakan pengobatan radikal dan penuh resiko."

"Tangan yang sakit mungkin dapat dikerik, tetapi bagaimana mungkin kau akan membuka kepala seseorang ? Hal ini hanya menunjukan bahwa kau berkomplot dengan teman Guan Yu untuk mendaptkan kesempatan ini dan membalaskan dendamnya."

Cao2x memerintahkan penjaga untuk membawa Hua Tuo kepenjara dan disana dia disiksa untuk mengetahui siapakh yang memerintahkannya.

Jia Xu memohon kepada Cao2x dan berkata, "Orang ini memiliki ilmu dan kemampuan yang jarang dimiliki orang lain. Untuk membunuhnya artinya membuang bakatnya sia2x."

Tetapi Cao2x yang sedang sakit kepala itu tidak mau menghiraukannya.

"Orang ini ingin mendapatkan kesempatan untuk membunuhku. Dia sama seperti Ji Ping."

Hua Tuo kemudian di Interogasi habis2xan dan dia sangat menderita.

Salah satu penjaga penjara ada yang bernama Wu. Dia sangat baik pada Hua Tuo dan dia memastikan bahwa Hua Tuo diberikan makanan yang layak.

Hua Tuo akhirnya berteman dengan penjaga penjara ini dan suatu hari dia berkata, "Aku telah berakhir, aku tahu hal ini. Tetapi sayang ilmu pengobatanku akan hilang. Kau telah sangat baik padaku dan aku tidak memiliki apapun lagi untuk membayarnya. Sekarang aku akan memberikan surat pada istriku untuk memberikanmu buku2x pengobatanku sehingga setelah itu kau dapat meneruskan ilmuku ini."

Wu sangat senang sekali dan dia berkata, "Jika aku memiliki buku itu aku akan berhenti menjadi penjaga penjara dan aku akan berpergian keseluruh penjuru negeri untuk menyembuhkan orang sakit dan mengembangkan ilmumu."

10 hari kemudian, Hua Tuo meninggal didalam penjara. Wu Membawakan peti mati dan menguburkannya dengan layak. Setelah selesai dia berhenti jd petugas penjara dan kembali kerumah. Tetapi ketika dia menanyakan pada istrinya dimana buku2xnya, dia menemukan bahwa istrinya sedang membakar buku2x itu. Dia langsung berusaha mengambil yang tersisa tetapi hampir seluruh buku2x itu musnah dan dia sangat marah pada istrinya.

Tetapi istrinya balik berkata ,"Jika kau menjadi tabib hebat seperti Hua Tuo, kau hanya akan mati dipenjara seperti dirinya. Apa bagusnya bisa mempelajari hal ini ?"

Hal ini membuat Wu berpikir bahwa istrinya mungkin mengatakan hal yg benar dan dia akhirnya berhenti memarahi istrinya. Tetapi akibat hal ini maka seluruh ilmu pengobatan Hua Tuo musnah dan hanya tersisa beberaha hal mengenai Kegunaan hewan2x dan tumbuh2xan.

Sementara itu sakitnya Cao2x menjadi semakin parah, dibutuhkan selusin Danyan menarik kain yang diikat dikepala Cao2x untuk membuatnya merasa lebih nyaman dari sakit kepalanya. Kemudian datang surat dari Wu yug berisi permohonan agar Cao2x mau menjadi kaisar dan membantu menyerang Shu, sebagai balasannya maka Wu akan tunduk pada Wei.

Cao2x kemudian tertawa dan berkata, "Apakah anak muda ini ingin memasukanku dalam tungku membara ?"

Tetapi menteri Chen Qun dan pejabat lainnya berkata, "Pangeran, Han telah lama runtuh, sementara kebajikanmu dan jasa2xmu telah banyak dan tinggi seperti gunung. Semua orang berpaling kepadamu dan sekarang Sun Quan mau mengakui dirinya sebagai menteri bagimu. Adalah sangat salah jika kau menolak ksempatan ini. Kau harus segera menjadi kaisar."

Cao2x tersenyum dan berkata,"Aku telah melayani Han untuk beberapa waktu. Bahkan jika aku mendapatkan beberapa jasa, aku telah mendapatkan balasannya sebagai upahku. Aku telah memiliki wilayah dan juga jabatan. Aku tidak berani mengharapkan hal yang lebih tinggi lagi. Jika jari langit menunjuk pada diriku maka aku akan memilih menjadi seperti Raja Wen dari Zhou."

"Dan karena Sun Quan sudah mengakui dirinya adalah hamba dan berjanji setia. Kau, tuanku dapat memberinya gelar dan memerintahkannya menyerang Liu Bei." Kata Sima Yi.

Menyetujui usulan itu, Cao2x memberikan Sun Quan gelar Jendral Pasukan Berkuda Kekaisaran dan Bangsawan NanZhang. Dia juga diangkat menjadi Pelundung kekaisaran Wilayah JingZhou. Segera perintah ini dikirimkan pada Sun Quan.

Cao2x makin parah sakitnya setiap hari. Suatu malam dia bermimpi mengenai 3 kuda yang makan dari rumput yang sama.

Keesokan harinya dia menceritakan pada Jia Xu, "Aku semalam bermimpi ada 3kuda yang makan dari rumput yang sama. Mimpi ini juga aku alami ketika keluarga Ma Teng mendapatkan petaka. Apa artinya hal ini ?"

"Mimpi ini adalah pertanda baik. Dan maksudnya adalah ada kehormatan besar datang kepada keluarga Cao. Aku pikir kau tidak perlu khawatir mengenai hal ini."

Cao2x pun tenang mendengar jawaban Jia Xu ini.

Malam itu Cao2x mejadi semakin parah. Dia merasa pusing dan kemudian pandangannya menjadi kabur, dia kemudian bangun dari kursinya dan dia mencoba berbaring di sebuah kursi panjang. Dia merasa seperti ada yang berteriak dan masuk didalam kegelapan matanya. Dia melihat berbagai wajah korban2xnya. Ada Permaisuri Fu, Selir Dong, Fu Wan, Dong Cheng dan lebih dari 20 pejabat lainnya dan semunya bersimbah darah. Mereka berdiri dihadapannya dan meminta nyawanya. Dia berdiri, mengangkat pedangnya dan menebaskannya yang ternyata mengenai udara saja. Tiba2x terdengar bunyi keras, Ternyatas sisi Barat Daya bangunan baru itu roboh dan Cao2x tertimpa bangunan itu. Para pengawalnya segea membantunya dan membawa dia keistana lain dimana dia dapat lebih tenang.

Tetapi belum dia merasa lebih tenang kemudian dia diganggu oleh tangisan dan teriakan suara wanita dan pria.

Ketika hari menjelang fajar, Cao2x memanggil para pejabatnya dan berkata, "30 thn aku telah menghabiskan hidupku didalam peperangan dan aku selalu menolak percaya pada hal2x Gaib tetapi sekarang apa artinay semua kejadian yang kualami ini ?"

"Pangeran, kau harus memanggil pendeta Tao untuk melakukan upacara dan doa untuk menenangkan hawa jahat."

Cao2x menarik napas dalam2x dan berkata, "Guru bijak berkata,'Dia yang melawan langit tidak akan mempunyai tempat untuk mencari ketenangan.' Aku merasa bahwa nasibku telah berakhir, hari2x telah habis dan tidak ada lagi bantuan yang bisa kuharapkan."

Dia tidak menyetujui pemanggilan pendeta itu. Keesokan harinya sakit kepalanya semakin keras dan dia tidak dapat melihat apapun dengan jelas. Dia segera memanggil Xiahou Dun yang segera datang. Tetapi ketika Xiahou Dun mendekati pintu, dia juga melihat bayangan dari Permaisuri dan anak2xnya dan juga korba2x lain dari keganasan Cao2x. Dia segera ketakutan dan kemudian jatuh pingsan. Para pelayan segera membawanya pergi dan dia sakit keras.

Kemudian Cao2x memanggil ke 4 penasehatnya, mereka adalah Cao Hong, Cheng Qun, Jia Xu dan Sima Yi untuk memberikan Wasiat terakhirnya.

Cao Hong berkata mewakili mereka ber 4, "Jagalah kesehatamu, pangeran. Kau akan segera sembuh."

Tetapi Cao2x berkata, "30 tahun lebih aku pergi kesana dan kemari. Telah banyak pemimpin hebat yang aku kalahkan. Sekarang yang tersisa hanya Sun Quan di Selatan dan Liu Bei di barat. Aku belum membunuh mereka. Sekrang aku sakit keras dan aku tidak akan pernah lagi berdiri dihadapan kalian. Oleh sebab itu urusan keluargaku harus diselesaikan terlebih dahulu. Anak sulungku, Cao Ang, anak dari Lady Liu, telah gugur dimedan peperangan di Wan Cheng ketika dia masih muda. Lady Bian melahirkan 4 anak untukku. Yang Ketiga Cao Zhi adalah yang paling kusuka, tetapi dia tidak dapat diandalkan. Dia suka sekali bermain-main dan meminum arak. Oleh sebab itu dia tidak pantas jd pewarisku. Anak keduaku, Cao Zhang sangatlah pemberani dan ahli perang. Tetapi dia tidak sabar. Anak Keempatku, Cao Xiong terlalu lemah dan sakit2xan, dia tidak akan berumur panjang. Oleh sebab itu Anak pertamaku, Cao Pi akan menjadi pewarisku, dia adalah orang yang serius dan tegar. Dia cocok untuk mengantikan diriku. Aku harap kalian semua mendukung dirinya."

Cao Hong dan yg lainnya menangis ketika mendengar kata2x itu dan mereka akhirnya meninggalkan ruangan Cao2x. Kemudian Cao2x memerintahkan untuk membawa berbagai macam benda2x yang berharga dan dia menyerahkannya pada dayang2xnya.

Dan dia berkata pada mereka, "Setelah kematianku, kalian harus tetap menjalankan kewajiban kalian. Kalian dapat membuat Sepatu sutera untuk kelian jual sehingga kalian mendaptkan penghasilan untuk hidup."

Dia juga meminta mereka untuk tinggal dimenara Burung Perunggu dan merayakan dirinya setiap hari dengan musik dan nyanyian serta hidangan2x istimewa.

Kemudian dia memerintahkan 72 tempat digali sebagai kuburannya didekat JiangWu sehingga tidak ada yang tahu dimana dia dikubur. Dia menjaga supaya tidak ada orang yang akan menggali kuburannya. Dia juga menyerahkan mustika berharganya yaitu 3 bola naga pada Xiahou Dun, Xu Zhu dan Zhang Liao untuk dijaga.

Dan ketika perintah terakhir ini diberikan, dia menarik napas beberapa kali, meneteskan air mata dan kemudian dia menghembuskan napasnya yang terakhir. Dia berusia 66 thn ketika dia meninggal pada bulan pertama, ditahun ke 25 masa Jian An atau 30 thn masa pemerintahan Kaisar Xian (Thn 220 M).

Ketika Cao2x menghembuskan napasnya yang terakhir, seluruh mereka yang hadir disana segera bersujud dan menangis serta memberikan penghormatan terakhir. Berita ini segera menyebar keseluruh penjuru negeri. Pewaris takhtanya, Cao Pi, Bangsawan YanLin Cao Zhang, Bangsawan LinZi Cao Zhi dan Bangsawan XiaoHuai Cao Xiong segera diberitahu mengenai titah terakhir Cao2x. Orang2x kepercayaan Cao2x segera membungkus mayat Cao2x dengan sutram dan menaruhnya didalam pakaian perang terbuat dari perak dan kemudian meletakannya didalam peti mati emas, kemudian mereka mengirimnya ke YeJun kekampung halamannya.

Cao Pi langsung menangis ketika mendengar hal ini dan dia memimpin rombongan para pejabat untuk melakukan prosesi pelepasan jasad ayahnya. Peti mati itu ditaruh diruangan besar dan seluruh pejabat semuanya berdua dan menangis diruagan itu.

Tiba2x satu orang berdiri dari antara mereka yang berduka itu dan berkata "Aku ingin memohon kepada pewaris takhta untuk segera menhentikan tangisannya dan segera mulai dapat mengambil tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban mengurus negara."

Dia adalah Sima Fu dan dia melanjutkan, "Kematian dari pangeran akan menyebabkan kekacauan didalam kekaisaran dan sangat penting bagi pewaris untuk segera diangkat menjadi penggantinya secepatnya."

Yang lain menjawab, "Suksesi telah ditetapkan tetapi hal ini tidak dapat berlangsung tanpa titah kaisar."

Kata Chen Jia, Menteri Perang Negara, "Karena pangeran meniggal maka mungkin keributan akan terjadi diibukota dan seluruh negara akan dalam bahaya."

Lalu Chen Jiao menebas ujung pakaiannya dengan pedang dan berkata, "Kita akan mengangkat Cao Pi menjadi pangeran dan siapapun yang tidak setuju biarlah bernasib sama dengan jubah ini."

Walaupun begitu, sebagian besar orang disitu takut karena tidak ada titah kaisar tetapi kemudian Hua Xin datang dari ibu kota secepat mungkin. Mereka semua bertanya-tanya ada apa gerangan.

Segera dia memasuki ruangan utama dan berkata, "Pangeran Wei telah meninggal dan dunia sedang bergejolak. Kenapa kalian tidak segera mengangkat pewarisnya segera ?"

"Kami menuggu titah kaisar," Teriak meeka bersama-sama,"Dan juga menuggu perintah permaisura Bian meyangkut pewaris takhta."

"Aku telah mendapatkan Titah kaisar disini !" Dia mengeluarkanna dari balik jubahnya.

Mereka semua segera berlutut dan berkata, "Semoga Baginda Mulia Panjang Umur dan Sehat Selalu !!!"

Hua Xin membacakan isi titah itu, "Kaisar Yang Mulia, Putra Langit, telah memberi titah untuk mengangkat Cao Pi sebagai Pangeran Wei, Perdana Menteri dan juga Pelindung Kekaisaran wilayah JiZhou. Siapapun yang berani menentang Titah ini akan dianggap pemberontak dan dihukum mati !!!"

Hua Xin selalu setiap kepada Wei dan segera setelah dia mendengar Cao2x meninggal, dia segera menulis titah kaisar itu dan memaksa kaisar Xian untuk memberikan stempel pengesahan.

Setelah mengucapkan terima kasih, Cao Pi didudukan diatas singasana pangeran dan menerima ucapan selamat dari seluruh pejabat. Hal ini kemudian diikuti oleh perjamuan besar.

Kematian Guan yu.


Lu Meng berkata pada Sun Quan mengenai rencananya menangkap Guan Yu, "Guan Yu hanya tinggal memiliki pasukan yang kecil dan dia tidak akan berani untuk melalui jalan besar. Di Utara MaiCheng ada jalan kecil dan dia pasti akan berusaha melewati tempat itu. Oleh sebab itu kau harus menempatkan jebakan disana kira2x 10 Li jauhnya dari kota, tetapi jgn hentikan dia disana. Biarkan dia lewat dan terus serang dia dari belakang. Dengan begitu dia akan terpaksa menuju LinJu. Disini kita harus menempatkan pasukan penyergap dan kau akan menangkpnya. Untuk sekarang ini seranglah kota dari segala sisi tetapi biarkan sisi utara terbuka."

Sebelum menjalankan rencana ini, Sun Quan memerintahkan Lu Fan untuk meramal.

Lu Fan melakukannya dan berkata, "Musuh akan pergi melewati jalur barat laut dan dia akan tertangkap pada malam hari itu sebelum tengah malam."

Zhu Ran diperintahkan untuk melakukan penyergapan pertama dan Pan Zhang yang kedua. Semua pasukan yang dikirim adalah veteran perang.

Ketika Guan Yu mengumpulkan seluruh prajuritnya di MaiCheng dia hanya mempunyai 300 orang saja. Makanan telah habis dan pada malam harinya Pasukan Wu datang mendekat kekota dan memanggil nama teman2x mereka yang ada didalam. Banyak dari mereka yang bertahan segera menuruni tembok dan melakukan desersi sehingga makin mengurangi pasukan Guan Yu. Tidak ada pasukan bantuan yang terlihat dan Guan Yu sudah putus asa menghadapi hal ini.

Lagi dia berkata pada Wang Fu, "AKu menyesal tidak mendengarkan nasehatmu yang bijak itu. Sekarang apa yang harus kulakukan ?"

"Aku pikir bahkan jika Lu Wang hidup kembali, diapun tidak dapat berbuat banyak dalam situasi seperti ini." Jawab Wang Fu sambil menangis.

Kata Zhao Lei, "Liu Feng dan Meng Da pasti memutuskan untuk tidak mengirimkan bantuan dari ShangYong. Aku rasa kita harus meninggalkan tempat ini dan mencoba pergi ke YiZhou. Disana kita akan mengumpulkan tentara dan setelah itu kita dapat mencoba peruntungan kita sekali lagi dalam merebut tempat ini."

"Aku setuju denganmu bahwa itu adalah langkah terbaik saat ini." Kata Guan Yu.

Lalu dia pergi menaiki tembok kota dan mengamati keadaan daerah sekitar. Dia melihat bahwa pengepungan musuh terlemah adalah disebelah utara, dia memanggil beberapa penduduk asli daerah sana dan menanyakan mengenai keadaan alam sekitar daerah itu.

Mereka menjawab, "Hanya ada jalan2x kecil saja disekitar sini tetapi jalan2x itu menuju kedaerah Sungai Barat."

"Kita akan pergi melewati tempat itu malam nanti." Jawab Guan Yu.

Wang Fu menetang usul itu dan berkata, "Jendral, kau pasti akan masuk dalam jebakan musuh. Jalan utama tampaknya lebih aman."

"Mungkin memaang akan ada jebakan, tetapi apakau kau pikir aku takut dengan hal itu ?" Jawab Guan Yu.

Perintah segera diberikan untuk berangkat.

"Setidaknya kau harus berhati2x, Jendral. Aku akan menjaga tempat ini sampai akhir. Aku hanya memerlukan 100 tentara saja. Dan kami semua tidak akan pernah menyerah. Hanya saja aku harap,jendral, kau akan segera mengirim pasukan bantuan secepat mungkin." Wang Fu berkata.

Mereka berdua berpisah dengan berlinang air mata. Wang Fu dan Zhou Cang tetap berada di MaiCheng untuk menjaganya. Guan Yu, Guan Ping dan Zhao Lei bersama pasukan kecil mereak bergerak menuju gerbang utara. Guan Yu dengan Golok naganya berada didepan. Kira2x setelah 15 Li jauhnya antara dia dan kota mereka sampai disebuah tempat dengan tebing tinggi. Ketika melewati tempat itu tiba2x bunyi genderang perang bertabuhan dan kemudian banyak suara teriakan prajurit. Segera kemudian pasukan besar dengan Zhu Ran sebagai pemimpinnya muncul.

Dia segera menerjang maju dan memanggil Guan Yu , "Guan Yu, Jgn Lari ! Menyerahlah dan kau akan kubiarkan hidup !"

Tetapi Guan Yu memacu kudanya untuk membunuh Zhu Ran. Zhu Ran segera melarikan diri karena ketakutan. Guan Yu Mengikuti dia sampai tiba2x terdengar bunyi ledakan dan genderang perang lagi. Dia terkejut dan tiba2x pasukan Wu bermunculan dari segala penjuru. Guan Yu lalu bertempur sekuat tenaga bersama sisa pasukannya dan berhasil membuka jalan menuju LinJu. Zhu Ran datang dari belakang dan mengejar pasukan Guan Yu yang kabur sehingga hanya tersisa kurang dar 50 orang prajurit Guan Yu.

Tidak jauh beberapa Li kemudian, Bunyi genderang perang terdengar lagi dan kali ini adalah Pan Zhang pemimpinnya. Guan Yu langsung menerjang kearahnya dan melawannya, Pan Zhang lari hanya setelah beberapa jurus. Walaupun begitu Guan Yu melihat bahwa pasukan musuh terlalu banyak dan dia bersama pasukannya yang tersisa pergi kearah pegunungan.

Guan Ping mengikuti dari belakang dan dia mengabarkan sebuah berita duka, "Zhao Lei telah tewas didalam pertempuran !"

Guan Yu sangat sedih dan memerintahkan anaknya untuk segera membawa sisa pasukannya pergi.

Kira2x pasukan Guan Yu hanya tersisa 10 orang saja ketika mencapai ZhuXi, sebuah tempat dengan pegunungan disisi-sisinya. Kemudian disana mereka bertemu lagi dengan pasukan penyergap. Tetapi Kali ini pasukan penyergap itu tidak membawa pedang maupun panah, mereka membawa tali dan jaring. Terperangkap dalam keadaan ini, Pasukan Guan Yu tidak dapat berbuat banyak. Guan Yu mencoba melawan sekuat tenaga, tetapi tiba2x kudanya terjatuh dan melemparkannya dari sadelnya Pada saat yg sama, Ma Zhong segera menahan kuda Guan Yu dan menariknya. Guan Ping menerjang kearah Guan Yu untuk menolongnya, tetapi sebelum dia dapet berbuat sesuatu, para prajurit Wu telah menjatuhkan dirinya dan mengikatnya. Guan Yu yang terjatuh jg langsung diikat dengan tali dan dibungkus dengan Jaring, Golok naganya di bawa oleh Pan Zhang. Akhirnya kedua Guan, Ayah dan Anak tertangkap oleh Pasukan Wu. Walaupun begitu, selama proses penangkapan ini, lebih dari 500 prajurit Wu tewas dan 2000 lainnya terluka.

Sun Quan sangat senang dengan keberhasilan rencananya. Pada pagi harinya, dia mengumpulkan semua bawahannya didalam tendanya untuk menanti kedatangan tawanannya itu. Tidak lama kemudian, Ma Zhong datang dengan membawa Guan Yu dan Guan Ping.

"Aku telah lama ingin berteman denganmu. Aku kagum dengan kegagahan dan kebajikanmu. Sekarang aku ingin menawarkan persekutuan denganmu, jika kau mau maka kau dan anakmu akan kubebaskan. Aku harap kau mau bergabung denganku." Pinta Sun Quan.

Tetapi Guan Yu menjawab dengan kasar, "Kau bocah bermata biru !!! Kau tikus berjanggut Ungu !! Aku telah melakukan sumpah dibawah pohon persik dengan saudara2xku untuk menjunjung tinggi Han. Pikirmu aku mau untuk bergabung dengan pemberontak seperti dirimu ? Aku sekarang menjadi korban dari rencana busukmu. Lebih baik kau hentikanlah omonganmu dan cepatlah bunuh aku."

"Dia benar2x seorang pendekar dan aku sangat menyukainya. Aku akan memperlakukan dia dengan baik dan kuharap dia akan bergabung denganku. Apakah menurut kalian itu ide yang baik ?"

Kata menteri Zuo Xian, "Ketika Cao2x menahan orang ini, Cao2x memperlakukan dia sangat baik. Cao2x menjadikan dia adipati dan setiap 3 x sehari Cao2x mengadakan perjamuan. Cao2x memberikan dia emas dan perak, semua ini dilakukan untuk berharap agar dapat mempertahankannya disisi dia. Tetapi Cao2x gagal. Orang ini melalui gerbang2x perbatasan dan membunuh 6 jendralnya di 5 benteng perbatasan. Sekarang Cao2x sangat takut akan dirinya dan hampir saja memindahkan ibukota karena keganasan Guan Yu. Sekarang dia berada didalam kekuasaanmu, bunuhlah dia sekarang juga atau kau akan menyesal. Petaka akan menimpamu jika kau membiarkan dia hidup."

Sun Quan memikirkannya untuk beberapa waktu.

"Kau benar !" Kata Sun Quan tiba2x. Dan dia langsung memerintahkan hukuman penggal.

Guan Yu dan Guan Ping dibawa ketengah perkemahan. Guan Yu hanya tertawa saja ketika dibawa untuk dihukum mati. Algojo yang akan memanggalnya menjadi ketakutan ketika menatap Guan Yu dan dia tidak berani untuk melaksanakan eksekusi itu, tidak ada prajurit biasa yang berani. Akhirnya Pan Zhang dengan menggunakan Golok Naga memenggal kepala Guan Yu.

Akhirnya Kedua Guan, Ayah dan Anak berakhir nasibnya disaat yang sama pada musim dingin bulan ke 10 ditahun ke 24 masa Jian An atau thn ke 29 masa pemerintahan kaisar Xian (Thn 219 M). Guan Yu berumur 54 thn dan Guan Ping berusia 32 Thn.

Akhirnya Guan Yu telah tewas dan kudanya dikirim kepada Sun Quan yang memberikannya pada Ma Zhong. Tetapi Kuda Merah itu hanyak hidup untuk beberapa hari saja sebelum akhirnya menyertai Tuannya yang telah bersamanya selama lebih dari 15 thn. Dia menolak makan dan minum dan akhirnya mati.

Di MaiCheng, Wang Fu tiba2x bermimpi buruk. Dia terbangun, Tulangnya terasa digin dan badannya bergetar.

Dia berkata pada Zhou Cang keesokan harinya, "Aku mendapat mimpi buruk dimana aku melihat tuan kita berlumuran darah. Aku ingin menanyainya tetapi aku terlalu takut. Semoga saja hal ini bukan pertanda buruk."

Pada saat itu Pasukan Wu datang ke Tembok kota dan mengarak kepala Guan Yu dan Guan Ping, ayah dan anak. Wang Fu dan Zhou Cang naik keatas tembok untuk melihat apabila hal itu adalah benar2x kepala kedua Guan. Setelah melihat mereka benar2x Yakin bahwa kepala itu adalah milik Guan Yu dan Guan Ping. Wang Fu langsung menangis sedih sekali dan dia lalu meloncat dari tembok kota dan tewas. Zhou Cang berdiri diatas tembok istana lalu mengeluarkan pedang dan membunuh dirinya sendiri. Hari itu jg MaiCheng jatuh ketangan Wu. Wang Fu berusia 45 thn dan Zhou Cang berusia 42 thn ketika mereka meninggal.

Eksekusi Guan Yu telah membuat Sun Quan mendapatkan seluruh wilayah JingZhou. Dia kemudian memberikan prajuritnya hadiah dan mengadakan perjamuan besar dimana Lu Meng duduk sebagai tamu kehormatan.

Sun Quan lalu memberikan pidatonya, "Setelah lama menunggu, keinginan hatiku akhirnya terpenuhi melalui temanku Lu Meng."

Lu Meng lalu membungkuk tanda memberi hormat dan kemudian Sun Quan melanjutkan, "Zhou Yu lebih hebat dari kebanyakan manusia dan dia mengalahkan Cao2x di Chi Bi. Sayang, dia meninggal terlalu cepat. Lu Su kemudian mengantikan dirinya dan dia menciptakan landasan untuk menciptakan suatu kekaisaran besar bagi Wu. Ketika Cao2x datang untuk menguasai Wu dan semua orang menyuruhku untuk menyerah dia menasehatiku untuk melawan. Dia hanya berbuat satu kesalahan yaitu membiarkan Liu Bei menempati JingZhou. Sekarang, hari ini Lu Meng telah mengantikan mereka semua dan dia berhasil melebihi semua pendahulunya."

Kemudian Sun Quan mengisi cawannya dan dia yang menyerahkan cawan itu kepada Lu Meng. Lu Meng mengambil Cawan itu dan dia mengangkat gelas, tetapi tiba2x dia berubah.

Dia melemparkan cawan itu kelantai dan lalu mencengkram Sun Quan serta berteriak, "Kau bocah bermata biru ! Kau tikus berjanggut ungu ! Apakah kau masih mengenali diriku ?"

Ketakutan melanda seluruh orang2x itu, banyak dari mereka berusaha menyelamatkan tuan mereka yg telah dilempar kelantai oleh Lu Meng yang kerasukan Lu Meng sendiri duduk dikursi tuannya dan matanya menatap penuh amarah.

"Setelah aku menghancurkan pemberontakan Jubah kuning, aku pergi kesana dan kemari selama 30 thn. Sekarang aku telah menjadi korban rencana busukmu dan kau berhasil membunuhku. Hidup aku tidak berhasil mengoyak daging musuhku, dalam kematian aku akan menghabisi Pemberontak. Aku Bangsawan HanShou, Guan Yu !!!"

Ketakutan dan kepanikan langsung melanda semua orang, Sun Quan yang pertama sujud dihadapan Lu Meng dan diikuti oleh orang2x lainnya diruangan itu.

Segera Lu Meng tiba2x meninggal dan darah keluar dari 7 lubang ditubuhnya.

Segera tubuh Lu Meng dikuburkan dengan layak. Lu Meng kemudian dianugerahi gelar Gubernur NanJun dan Bangsawan ChanLing. Anaknya Liu Ba diangkat menjadi pejabat.

Setelah kejadian ini Sun Quan lalu hidup penuh ketakutan. Segera Zhang Zhao datang dari JianYe menyalahkannya karena kematiannya itu.

"Tuanku, Pembunuhan Guan Yu ini telah membawa petaka kepada kita. Kau tentu tahu mengenai sumpah dibawah pohon persik. Sekarang Liu Bei memiliki pasukan besar di barat, Zhuge Liang sebagai penasehatnya dan juga Zhang Fei, Zhao Yun, Ma Chao dan Huang Zhong yang siap menjalankan setiap perintah. Ketika Liu Bei mendengar hal kematian ayah dan anak marga Guan ini maka dia akan mengerakan seluruh kekuatannya untuk membalaskan dendam mereka. Aku takut bahwa kita tidak cukup kuat untuk menahan semua serangan ini."

Sun Quan mulai menjadi sangat ketakutan.

"Ya aku telah membuat kesalahan kecil. Tetapi hal itu telah terjadi, jadi apa yang dapat kita lakukan ?"

"Kau tidak perlu takut, Aku memiliki rencana untuk membuat mereka tidak menyerang kita dan menjaga JingZhou tetap aman."

"Apa rencanamu ?" Tanya Sun Quan.

"Cao2x dan pasukannya ingin mengusai seluruh kekaisarannya. Jika Liu Bei ingin membalas dendam maka dia akan bersekutu dengan Cao2x dan mereka akan menyerang selatan. Oleh sebab itu aku sarankan kita mengirim kepala Guan Yu kepada Cao2x sehingga seolah-olah terlihat bahwa Cao2xlah yang merencanakan semua hal ini. Hal ini akan membuat Liu Bei menyerang Cao2x dan bukan kita. Setelah mempertimbangkan semua hal aku rasa ini adalah jalan terbaik."

Sun Quan setelah memikirkannya lalu setuju dan dia mengirim kepala Guan Yu didalam Kotak kepada Cao2x sesegera mungkin. Tubuh Guan Yu dimakamkan disekitar Daerah YangZhou di sebelah tenggara JingZhou.

Pada saat ini pasukan Cao2x telah kembali ke LuoYang dari MoPo. Ketika dia mendapatkan kepala Guan Yu, hatinya sangat lega.

Kata dia, "Akhirnya Guan Yu telah mati. Sekarang aku dapat tidur dengan tenang dimalam hari."

Tetapi Sima Yi melihat ada siasat dibalik hal ini dan dia berkata, "Ini adalah siasat untuk mengalihkan petaka dari Wu."

"Apa maksudmu ? bagaimana caranya ?" Tanya Cao2x.

"Sumpah dibawah pohon persi telah mengikat 3 saudara menjadi satu dalam hidup dan mati. Sekarang Wu takut pembalasan dendam dari Shu sehingga mereka mengirim kepala Guan Yu kepadamu untuk berharap agar Shu menyerang kita. Setelah itu dia akan mencari cara untuk menguasai keadaan ketika kita dan Shu sedang berselisih."

"Kau sangat benar, temanku. Dan bagaimana caranya agar kita dapat lolos dari petaka ini ?" Tanya Cao2x.

"Aku pikir caranya cukup mudah. Kau memiliki kepala Guan Yu, buatlah dari kayu badan dari Guan Yu kemudian kau kuburkan kepala dan badan kayu itu dengan cara seperti jika seorang menteri besar kekaisaran dikuburkan. Ketika Liu Bei mendengar hal ini maka dia akan mengarahkan kebencianya pada Sun Quan. Jika kau lihat, maka tidak perduli siapapun yang menang maka kitalah yang akan mendapatkan keuntungan."

Cao2x senang mendengar solusi itu. Kemudian dia memerintahkan utusan itu untuk datang dengan kotak kayu itu, ketika dia buka, dia melihat Wajah Guan Yu tepat seperti sebagaimana dia mengingat rupa Guan Yu.

Kemudian Cao2x tersenyum dan berkata, "Aku harap kau baik2x saja sejak terakhir kita bertemu, Guan Yu."

Tiba2x mulut Guan Yu terbuka dan matanya menatap tajam. Cao2x langsung jatuh dan dia memuntahkan darah karena terkejut.

Mereka semua yang ada disana segera membantu dia bangun dan tidak lama kemudian setelah lebih tenang dia berkata," Jendral Guan benar2x seorang dewa."

Utusan yang membawa kepala Guan Yu menceritakan mengenai Kejadian yang menimpa Lu Meng dan Sun Quan.

Cao2x yang dipenuhi ketakutan segera mengadakan upacara untuk menghormati Guan Yu. Tubuh Kayu dan kepala Guan Yu dikuburkan gerbang selatan dengan cara2x seperti menguburkan seorang pangeran. Setiap pejabat dari berbagai tingkatan hadir didalam upacara itu. Didalam upacara itu cao2x sendiri sujud didepan peti mati Guan Yu dan dia menuangkan 3 cangkir arak untuknya. Dia juga memberikan gelar Pangeran JingZhou kepada Guan Yu dan menunjuk agar kuburannya dijaga. Kemudian utusan itu dikirim balik ke Wu.

Sekarang Arwah Guan Yu tidak pergi kealam lain, tetapi dia tetap berada dibumi ini sampai suatu kali tiba di DangYang disebuah bukit yang terkenal bernama Puncak Mata Air Giok. Disana hidup seorang pertapa yang namanya adalah 'Kedamaian Kekal'. Dia sebelumnya adalah seorang pendeta di Kuil Penjaga negara di perbatasan Sungai Si. Didalam perjalanannya dia akhirnya sampai ketempat ini. Disana dia membangun gubuk kecil dan melakukan meditasi untuk menemukan 'TAO', Dia meiliki seorang murid yang meminta sedekah untuk mencukupi kehidupannya yang sangat sederhana.

Pada suatu malam tepat di tengah malam, bulan purnama bersinar dengan sangat terangnya. Pendeta ini sedang bermeditasi ditengah keheningan malam.

Tiba2x dia mendengar suara besar berteriak, "Berikan kembali kepalaku ! Berikan kembali kepalaku !"

Pendeta ini kemudian melihat sesosok Pria duduk diatas kuda merah. Ditangannya ada Golok yang bersinar seperit Golok Naga Hijau. Lalu ada dua orang jendral lainnya yang berada dibelakagnya, masing2x disisinya. Yang di kiri memiliki wajah putih dan yang dikanan memiliki wajah kasar dengan janggut ikal. Dan mereka mengikuti kemanapun orang yang memegang golok itu pergi. Mereka mengambang diudara yang kemudian sampai dipuncak gunung itu.

Pendeta itu kemudian mengenali dia sebagai Guan Yu, lalu dia berkata," Dimanakah Guan Yu ?"

Arwah itupun mengerti dan dia turun dari kudanya.

Dengan membungkuk memberi hormat, arawah itu berkata, "Siapakah guruku ini, dan siapakah nama pendetanya ?"

"Ketika berada di Kuil Penjaga negara ditepi sungai Si. Aku pernah melihatmu, tuan jendral. Dan aku tidak mungkin melupakan wajahmu." Jawab Pendeta itu.

"Aku sangat bersyukur atas bantuan yang pernah kau berikan itu. Nasib buruk telah menimpaku dan sekarang aku sudah tidak hidup lagi. Aku ingin memohon kau memberikan petunjuk pada diriku menunjukan jalan kemuliaan."

"Kita tidak usah membicarakan hal2x buruk yang terjadi dimasa lalu maupun hal2x benar yang terjadi sekarang. Kejadian yang terjadi kemudian adalah akibat perbuat yang dilakukan sebelumnya. Aku tahu Lu Meng telah melukai dirimu dan kau berteriak meminta kepalamu. Tetapi siapa yang juga akan mengembalikan kepala2x korbanmu seperti Yan Liang, Wen Chou dan juga komandan 5 benteng ?"

Segera Guan Yu mengerti maksudnya, dia bersujud sebagai tanda terima kasih dan setelah itu kemdian bersama kedua penampakan lainnya menghilang. Setelah kejadian ini, Guan Yu dan kedua arwah lainnya terus berada didaerah puncak gunung itu dan menjaga rakyat disana.

Karena terkesan dengan kebajikannya Rakyat membangun sebuah kuil dipuncak gunung itu dimana mereka mengadakan persembahan dan sesajen setiap musimnya. Setiap orang yang melakukan tugas besar dan berbahaya selalu memohon berkat dan perlidungan dari dirinya, dari pemburu sampai jendral besar semuanya bersujud kepadanya. Dan Suatu Hari penampakan Guan Yu terlihat kembali tetapi kali ini dia memiliki Aura Emas dan kepalanya telah berada kembali dibadannya. Setiap orang disana akhirnya menyembahnya menjadi Dewa Pelindung.

Beberapa tahun kemudian seseorang menulis diatas dua pilar penyangga kuil itu. Tulisan yang pertama berbunyi "Wajah Kasar tetapi memiliki hati yang jujur, mengendarai angin diatas kuda merah, Laksana seorang kaisar ."

Tulisan yang kedua berbunyi, "Didalam sinar lampu yang terang, Membaca buku sejarah, Percaya kepada Golok Naga Hijau yang seperti Bulan Sabit, hati yang murni seperti Langit Biru yg cerah."

Sementara itu di Shu, setelah menguasai BaZhou, YiZhou dan HanZhong. Liu Bei kembali ke ChengDu.

Fa Zheng lalu berkata," Pangeran, Istrimu telah meninggal dan Lady Sun Shang Xiang telah kembali kerumahnya. Mungkin kalian juga tidak akan pernah berjumpa lagi. Oleh sebab itu aku harap kau mau memilih seorang istri untuk mendampingimu sehingga semua hal menjadi seperti seharusnya diistana ini."

Liu Bei lalu menyetujui usulan itu, Fa Zheng lalu melanjutkan, "Wu Yi memiliki seorang adik, dia sangat cantik dan juga baik. Seorang ahli ramal mengatakan bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi seorang yang memperoleh kehormatan besar. Dia sudah dijodohkan dengan Liu Mao anak dari Liu Yan, tetapi Liu Mao mati ketika masih muda. Dia kemudian tetap tidak menikahi siapapun. Aku pikir akan sangat baik bagimu untuk mengambilnya sebagai istri."

"Aku rasa ini tidak sesuai dengan kebiasaan. Liu Mao dan aku berasal dari marga yagn sama."

"Jika menyangkut urusan ini apakah berbeda dengan pernikahan antara Raja Muda Wen dengan putri Huai Ying dimasa dinasti Zhou ?"

Karena Hal ini Liu Bei memberikan persetujuannya dan mereka akhrinya menikah. Lady Wu melahirkan dua orang putra bagi Liu Bei, Yang tertua bernama Liu Yung dan yang muda bernama Liu Li."

Sementara itu seluruh daerah Shu menjadi makmur, daerahnya aman, tentram dan sejahtera. Kekayaan merupakan hal yang umum didaerah itu. Tanah2x pertanian didaerah itu sangat menghasilkan.

Tiba2x datang utusan yang mengatakan bahwa Sun Quan berusaha bersekutu dengan Guan Yu melalu pernikahan anak2x mereka. Dan Guan Yu dgn kasar menolak usulan itu.

"JingZhour berada dalam bahaya, Panggilah kembali dan gantikan Guan Yu." Kata Zhuge Liang.

Kemudian utusan datang silih berganti mengabarkan laporan dari JingZhou. Pada awalnya mereka mengabarkan berita baik, kemudian berita buruk. Kemudian Guan Xing datang mengabarkan bahwa Ayahnya berhasil menenggelamkan 7 divis pasukan Wei berkekuatan 150.000 prajurit dan juga penangkapan Yu Jin serta pemenggalan Pang De. Kemudian datang lagi utusan membawa laporan bahwa Guan Yu membuat menara pengawas disepanjang Sungai Besar. Dan karena semua hal ini Liu Beipun akhirnya menjadi tenang.

Pada malam harinya, Liu Bei merasa bahwa badannya sangat panah dan dia tidak bisa tidur. Hatinya gelisah dan dia menjadi gusar akan hal ini. Malam itu dia terbangun dan kemudian membaca buku, Ketika dia mengantuk dan jatuh tertidur dimeja belajarnya dia memimpikan ada angin dingin berhembus diruangan itu dan hampir mematikan lilin. Ketika dia menutup jendela dan lilin kembali menjadi terang, dia melihat penampakan ada seseorang berdiri diekat lampu itu.

"Siapakah kau, mengapa kau datang malam2x begini keruanganku ?" Tanya Dia.

Penampakan itu tidak menjawab dan Liu Bei mendekat untuk melihat siapa dia. Kemudian dia mengenali bahwa penampakan itu adalah adiknya, Tetapi adiknya bertindak menghindar dan menjauh.

Liu Bei berkata, "Adik, aku harap tida ada masalah. Tetapi aku yakin pasti ada hal penting hingga kau datang malam2x begini keruanganku. Dan mengapa kau menghindari diriku, kakakmu ini yang sangat menyayangi dirimu ?"

Lalu Penampakan itu menangis dan berkata, "Kakak, Kirimlah tentara untuk membalaskan dendamku !"

Ketika Guan Yu mengatakan itu, tiba2x angin dingin berhembus lagi keruangan itu dan penampakan itupun menghilang. Kemudian Liu Bei terbangun dan menyadari itu hanyalah mimpi.

Matahari pagi baru saja menjelang ketika dia bangun, dia merasa sangat khawatir dan terganggu. Lalu dia pergi ke istana utama dan disana dia mengirim orang untuk mencari Zhuge Liang. Segera Zhuge Liang datang dan Liu Bei menceritakan mimpinya.

"Kau terlalu memikirkan Guan Yu akhir2x ini, tuanku. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan." Jawab Zhuge Liang.

Tetapi Liu Bei tetap tidak dapat tenang dan Zhuge Liang cukup sabar untuk menenangkan tuannya itu.

Ketika Zhuge Liang meninggalkan istana itu, dia bertemu Xu Jing yang berkata, "Zhuge Jian Shi, Aku pergi ketempatmu tadi untuk menyampaikan kabar yang sangat rahasia dan mereka mengatakan padaku bahwa kau berada disini."

"Apa rahasiamu ini ?"

"Aku menerima laporan dari pengawal perbatasan bahwa Wu telah merebut JingZhou, Lu Meng telah merebutnya. Dan lebih lagi, Guan Yu telah dipenggal. Aku datang untuk meberitahukan padamu mengenai hal ini."

"Aku telah melihat beberapa malam lalu dilangit. Sebuah bintang besar telah jatuh diatas JingZhou. Dan aku tahu bahwa ada hal buruk terjadi Pada Guan Yu. Tetapi aku khawatir Tuan Kita akan terpengaruh, jadi kuminta kau rahasiakan hal ini."

Mereka tidak tahu bahwa Liu Bei menguping pembicaraan mereka.

Tiba2x Liu Bei segera menghampiri mereka dan dia lalu mencengkram Zhuge Liang dan berkata, "Kenapa kau menyembunyikan hal ini dari diriku ? Kenapa ?"

Zhuge Liang lalu berkata, "Tuanku, Mohon sabarlah. Semua ini hanyalah kabar burung saja. Hal ini terlalu sulit untuk dipercaya. Kami harap kau tidak khawatir dan tenang."

"Dengan sumpah kami hidup bersama. Bagaimana aku dapat tetap hidup jika dia telah tiada ?" Jawab Liu Bei.

Kemudian kedua orang itu berusaha menenangkan tuan mereka semampu mereka. Tetapi ketika mereka sedang berbicara, tiba2x pengawal melaporkan kedatangan Ma Liang dan Yi Ji. Liu Bei segera mengumpulkan seluruh pejabat dan memanggil kedua orang itu masuk.

Ma Liang dan Yi Ji berkata, "JingZhou telah hilang dan Guan Yu memohon agar bala bantuan dikirim secepatnya."

Surat yg ada ditangan mereka belum sempat dibacakan ketika tiba2x Liao Hua dengan wajah terbakar oleh panas teriknya matahari dan pakaian compang-camping serta sepatu yang koyak dan kaki terluka karena dia berjalan kaki sepanjang hari sejauh ratusan Li akhirnya langsung masuk dan terjatuh dibawah anak tangga istana.

Liu Bei segera memerintahkan pengawal untuk membantunya, Liao Hua menuturkan kisahnya dengan bersujud dan menangis, dia menceritakan keadaan Guan Yu yang kritis dan kisah penolakan Liu Feng dan Meng Da untuk mengirim bala bantuan kepada Guan Yu yang terdesak di MaiCheng.

"Berarti Adikku telah tiada !!!" Tangis Liu Bei mendengar cerita Liao Hua.

"Jika benar kedua orang itu telah bertindak seperti itu maka kesalahan mereka masih terlalu besar jika hanya diberikan hukuman mati. Tetapi tuan lebih baik tenangkan dirimu terlebih dahulu. Aku akan pastikan bahwa pasukaan akan siap dan kita akan mengirimnya untuk membantu Guan Yu.", Kata Zhuge Liang.

"Jika Guan Yu telah tiada, maka aku tidak dapat hidup lagi. Esok hari aku sendiri akan memimpin tentara untuk pergi menyelamatkannya."

Liu Bei segera mengirim utusan menemui Zhang Fei di LangZhong dan memberinya perintah untuk menyiapkan 50.000 prajurit berkuda dan 200.000 prajurit infantri untuk segera berangkat.

Sebelum hari menjelang malam prajurit pengintai dan utusan2x datang silih berganti melaporkan keadaan di JingZhou dan akhirnya utusan terakhir tiba dan berkata, "Guan Yu berhasil sampai Di LinJu pada malam hari tetapi disana dia ditangkap oleh Jendral dari Wu. Dia menolak untuk tunduk pada Sun Quan dan akhirnya bersama Guan Ping dia dihukum mati. MaiChang telah jatuh ketangan Lu Meng, Jendral Wang Fu dan Jendral Zhou Cang bunuh diri didepan tembok kota."

Ketika mendengar bencana terakhir ini, Liu Bei langsung menangis keras sekali dan dia lalu memuntahkan darah sebelum akhirnya dia terjatuh dari singasananya dan pingsan.

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons