Selasa, 05 April 2011

Zhugeliang untuk Pertama Kali Menyerang WEI

Meng Huo bersama para bangsawan Man mengiringi kepergian Zhuge Liang, tetapi ketika pasukan Shu ingin melintas sungai Lu tiba2x badai besar tiba dan mereka tidak dapat melintas. Wei Yan segera melaporkan hal ini pada Zhuge Liang yang langsung menanyakan pada Meng Huo mengenai hal ini.

Meng Huo menjawab, "Arwah penasaran selalu menyulitkan mereka yang ingin melintas sungai ini. Sebuah upacara pengurbanan diperlukan unutk menenangkan mereka."

"Lalu apakah yang harus dijadikan kurban ?" Tanya Zhuge Liang.

"Menurut tradisi ketika arwah pensaran membawa bencana maka kita harus mengurbankan darah manusia dan juga mempersembahkan kepala mereka yang harus berjumlah 49 kepala. Kita juga harus menyembelih kerbau hitam dan kambing putih. Setelah kita lakukan ini maka badai pun akan berhenti dan ombak menjadi tenang. Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang bagus."

"Bagaimana mungkin aku dapat membunuh orang setelah perang berakhir dan kedamaian telah kembali ketanah ini ?"

Zhuge Liang lalu segera pergi ketepi sungai Lu dan disana dia melihat sendiri kejadian aneh itu. Angin utara tiba2x bertiup kencang dan ombak menjadi tinggi. Baik manusia maupun hewan sangat ketakutan dan dia sendiri menjadi kebingungan. Kemudian dia mencari penduduk setempat dan bertanya pada mereka.

Mereka berkata, "Kamu sering mendengar suara2x arwah penasaran sejak pasukanmu melintas sungai. Tangisan mereka mulai dari malam menjelang sampai subuh, Banyak sekali arwah2x gentanyangan terlihat disekitar tempat ini dan ketika matahari terbenam tidak ada seorangpun yang berani melintas."

"Dosa ini adalah milikku, sudah puluhan ribu nyawa menjadi korban sejak aku memulai ekspedisi ini. Arwah mereka belum terbebaskan dari dunia ini untuk pergi menuju ke akherat. Oleh sebab itu aku akan datang malam ini dan melakukan upacara untuk mereka."

"Menurut aturan leluhur kami diperlukan 49 kepala manusia untuk dijadikan persembahan dan setelah itu arwah2x ini akan pergi." kata penduduk setempat.

"Arwah2x ini ada karena mereka mati mengenaskan, apa gunaya menambah kematian lagi ? tetapi aku tahu apa yang harus kulakukan."

Zhuge Liang memerintahkan juru masak pasukan untuk membuat adonan dari tepung dimana mereka harus membentuk adonan itu seperti bola2x dan didalamnya dimasukan daging lembu dan kambing. Kemudian Zhuge LIang juga meminta agar pelayannya melukis bola2x tepung itu menyerupai kepala manusia dan mencelupkannya kedalam bak yang berisi kecap berwarna darah. Dia menggunakan cara ini untuk mengantikan kepala manusia. Mereka menamakan bola tepung itu "MANTOU" yang berarti "Kepala [orang] Man".

Ketika malam tiba, altar disiapkan ditepi sungai dan upacara untuk menenangkan arwah2x itu dimulai. Disana ada 49 lampion berwarna merah dan juga bendera2x serta panji2x besar. Ke 49 ManTou itu dikumpulkan didepan altar dan tepat pada tengah malam Zhuge Liang tiba dengan pakaian pendeta Tao, dia kemudian memimpin upacara itu dan dia memerintahkan Dong Jue untuk membacakan titah yang ditulisnya.

"Pada hari pertama bulan ke 9 ditahun ke 3 masa JianXi dari dinasti Han, Aku, Zhuge Liang, Perdana Menteri Han, Bangsawan dari WuXiang, Penjaga Kekaisaran Wilayah YiZhou, mempersembahkan upacara ini untuk menentramkan arwah2x penasaran dari para prajurit dan juga penduduk yg menjadi korban dalam pengabdian mereka kepada negaranya."

"Aku sekarang berkata kepada kalian, arwah2x penasaran sungai lu, Keagungan tuanku telah melebihi kaisar dari dinasti Han yang hebat, melebihi ke 5 kaisar bijak dimasa lampau dan bahkan lebih daripada pemerintahkan 3 dinasti sebelumnya. Ketika dataran selatan memberontakn dan mengacau maka dia mengirimkan pasukannya untuk membebaskan daerah2x Han dari pembantaian biadab dan juga kehancuran total. Aku diberikan titah suci ini untuk menghukum kesalahan2x mereka yang memberontak pada Han. Oleh sebab itu pasukanku yang pemberani bergerak dan menghancurkan semua pemberontak yang ada didaerah ini. Pasukanku berkumpul laksana awan dilangit dan mereka menghancurkan seluruh pemberontak seperti api menghanguskan bumi."

"Pasukanku terdiri dari pendekar2x dan ksatria2x yang berasal dari 9 wilayah dan juga pejabat serta jendral2x yang terkenal diseluruh penjuru negeri. Semuanya sangat ahli didalam peperangan dan penggunaan senjata. Mereka pergi kemanapun Yang Mulia kaisar kami memerintahkan. Semua selalu mengikuti perintah dan juga menjalankan rencana untuk menangkap Meng Huo sebanyak 7 kali. Mereka semua sepenuh hati menjalankan tugas2x mereka dan siap berkorban apapun demi negara. Siapa yang dapat mengira, bahwa kalian semua, para arwah2x menjadi tumbal didalam strategiku dan juga didalam rencana licik musuh ? Beberapa dari kalian tewas karena terkena anak panah beracun, yang lainnya tertidur panjang karena terluka oleh senjata tajam. Dalam hidup kalian adalah para pemberani, ketika mati kalian meninggalkan nama besar kalian."

"Sekarang kami akan kembali menuju rumah kami. Lagu kemenangan telah berkumandang dari mulut kami semua dan para tawanan menyertai kepergian kami. Arwah kalian masih bersama dengan kami dan tentunya mendengar doa2x kami. Ikutilah panji2x dan bendera2x kami, bersama pasukan kalian akan kembali kerumah kalian, kedesa kalian masing2x dimana kalaian akan menikmati daging persembahan dan menerima doa2x dari keluarga kalian masing2x. Jangan kalian menjadi arwah penasaran di tempat yang tidak kalian kenal ini. Aku akan meminta kaisar agar istri dan anak2x kalian menikmati hasil dari pengorbanan kalian, setiap tahun mereka akan mendapatkan makanan dan juga pakaian, setiap bulan mereka akan mendapatkan kebutuhan untuk hidup mereka sehari2x. Aku harap kalian mendapatkan ketengangan dengan semua hal ini."

"Dan untuk kalian semua, arwah2x orang selatan, ini adalah persembahan untuk kalian seperti yang biasanya. Kalian dekat dengan rumah kalian, dengan bersujud aku harap kalian mau kembali ketempat asal kalian masing2x dan aku mohon kalian mau menerima persembahanku ini."

Zhuge Liang kemudian bersujud dan menangis keras sekali, seluruh pasukan dan juga Meng Huo serta pengikutnya juga bersedih. Hal ini membuat tiba ada awan berwarna kelabu muncul dan mereka membentuk banyak sekali arwah2x penasaran dan mereka berbaris, kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian prajurit Shu, Dimana mereka kemudian bersujud kepada Zhuge Liang dan kemudian mereka menghilang.

Kemudian ManTou2x itu dilemparkan kedalam sungai dan arwah2x yang lain yang tidak menghilang segera masuk kedalam air dan membawa ManTou2x itu kemudian mereka juga menghilang. Keesokan harinya pasukan Shu telah berdiri di tepi sungai Lu dan mereka melihat bahwa langit telah cerah dan air tenang kembali seperti biasanya. Akhirnya mereka dapat melintas tanpa suatu kejadian apapun. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, musik kemenangan dilantunkan sepanjang jalan, gong2x dibunyikan dan trumpet tanda kemenangan terdengar.

Ketika melewati YongChang, Wang Kang dan Lu Kai ditinggalkan disana dan mereka diberikan perintah untuk menjaga 4 daerah yaitu YiZhou, YongChang, Zangge dan YueSui. Dan kemudian dia juga mempersilahkan Meng Huo untuk kembali ke selatan. Dia diperintahkan untuk mengurus administrasi daerah selatan dengan baik dan juga meminta dia untuk tidak kejam dan menyayangi rakyatnya. Dia juga diberikan petunjuk untuk memajukan tanah pertanian daerah selatan yang menurut Zhuge Liang sangat subur dan dapat menjadi lumbung beras suatu hari nanti. Meng Huo meneteskan air mata mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari Zhuge Liang dan dia sangat2x berterima kasih.

Ketika pasukan mendekati ibukota Cheng Du, Liu Chan segera keluar dan menyambut Zhuge Liang 20 Li jauhnya dari gerbang kota Cheng Du. Kaisar menunggu ditepi jalan sampai Zhuge Liang tiba dihadapannya.

Zhuge Liang melihat kaisar menunggu seperti itu segera turun dari atas keretanya dan bersujud serta berkata, "Hambamu ini telah bersalah karena menyebabkan Yang Mulia khawatir. Tetapi penaklukan selatan sangatlah panjang dan membutuhkan waktu yang lama."


Kaisar lalu segera memegang tangan Zhuge Liang dan membantunya berdiri. Kemudian dia berserta seluruh rombongan Zhuge Liang kembali ke ChengDu. Didalam ibu kota suasana meriah terjadi dipenjuru kota, dimana-mana perjamuan makan besar diadakan. Pasukan diberikan hadiah besar dan banyak negeri2x jauh dari selatan dan barat mengirimkan utusan serta upeti kepada Shu. Kira2x ada 200 lebih utusan tiba berserta berbagai barang2x eksotis dari negeri yang jauh.

Zhuge Liang lalu mengusulkan agar kaisar mengeluarkan titah yang intinya adalah untuk memberikan tunjangan dan santunan kepada keluarga prajurit Shu yang meninggal dalam ekspedisi keselatan. Kaisar menyetujuinya dan untuk setiap keluarga yang ditinggalkan negara memberikan 10 keping emas (Setara 320 Gram emas) serta 50 Zheng beras(setara 25 kg) setiap bulannya. Mereka juga diberikan hadiah sutra, hewan ternak dan obat2xan. Bagi mereka yang tidak mempunyai tanah, kaisar memberikan sebidang tanah untuk mereka kelola. Semua orang akhirnya bersuka cita atas kebaikan kaisar ini dan seluruh negeri Shu menikmati kesuka-citaan.

Sementara itu di negeri Wei, Cao Pi sekarang telah memerintah selama 7 thn dan saat ini adalah thn 4 masa JianXin. Cao Pi memiliki seorang anak bernama Cao Rui dari istrinya Lady Zhen yang sebelumnya adalah istri dari anak kedua Yuan Shao. Dia menemukannya didalam kediamannya di Ye Jun dan kemudian dia menikahi wanita ini dan menjadi permaisuri Wei.

Kemudiam hari Cao Pi mengambil putri dari Guo Yong di GuanZhong sebagai istrinya, Lady Guo ini adalah seorang wanita yang sangat cantik sekali, ayahnya selalu berkata,"Dia adalah raja diantara para wanita !" dan gelar ,"Raja Wanita" selalu dilekatkan padanya.

Ketika Lady Guo masuk istana, lady Zhen akhirnya kehilangan pengaruhnya karena Cao Pi mengacuhkannya dan Lady Guo sangat berambisi untuk mengantikan kedudukan lady Zhen. Lady Guo kemudian bersekutu dengan Zhang Tao seorang menteri di istana Cao Pi.

Pada saat kaisar sedang gelisah, Zhang Tao lalu berkata, "Di istana permaisuri ada orang2x yang terbuat dari kayu yang menyerupai wajah Yang Mulia, Serta dibadannya diukir tanggal lahir Yang Mulia. Aku yakin hal ini dapat berakibat buruk pada Yang Mulia."

Cao Pi kemudian marah besar dan memaksa permaisurinya untuk bunuh diri dan dia kemudian mengangkat Lady Guo sebagai penggantinya.

Lady Guo yang merasa telah menyingkirkan pesaingnya tidak banyak ambil pusing dengan anak Lady Zhen yaitu Cao Rui, dia membesarkannya tetapi walaupun begitu dia tidak menunjuk Cao Rui sebagai pewaris Takhta Cao Pi.

Ketika berumur 15 thn, Cao Rui telah pandai memanah dan juga seorang pengedara kuda yang ahli. Dia menemani ayahnya untuk berburu dan ditengah2x hutan mereka melihat ada seekor burung dan anaknya. Cao Pi memanah burung itu, sementara itu anak burung itu terbang menghindar. Melihat bahwa anak burung itu terbang kearah Cao Rui, Cao Pi memerintahkan anaknya untuk menembak anak burung itu. Tetapi tiba2x saja Cao Rui menangis.

"Yang Mulia telah membunuh ibunya, bagaimana mungkin Yang Mulia juga menginginkan anaknya ?"

Kata2x itu membuat Cao Pi sangat menyesali tindakannya. Dia segera membuang busurnya dan berkata, "Anakku, Suatu hari kau akan menjadi seorang pemimpin yang bijak dan penuh cinta kasih."

Akibat dari hal ini, Cao Pi memutuskan bahwa Cao Rui harus mengantikan dirinya suatu hari nanti. Dia pun segera memberi gelar Pangeran Ping Yuan kepada Cao Rui.

Pada bulan ke 5 kaisar jatuh sakit dan segala macam pengobatan telah dicoba dan tidak membawa hasil. Akhirnya 3 pejabat kepercayaan Cao Pi dipanggil. Mereka adalah Komandan Pasukan Tengah, Cao Zhen, Jendral Yang Menjaga Barat Chen Kun dan Komandan besar Sima Yi.

Ketika mereka telah tiba, Cao Rui dipanggil untuk menghada dan kemudian Cao Pi berkata seperti ini, "Aku sekarang sedang sekarang. Aku percayakan anakku agar kalian jaga dan kalian bimbing. Kalian harus mendukung dia seperti kalian mendukungku."

"Kenapa Yang Mulia berkata seperti ini ? Kami akan terus melayani Yang Mulia sepenuh hati untuk 1000 musimn guru dan jutaan tahun lagi."

Pada saat itu tiba2x Jendral Penguasa Timur Cao Xiu tiba dan menanyakan kesehatan Kaisar. Dia segera diantar untuk menemui kaisar.

Ketika dia masuk, Cao Pi berkata padanya, "Kau dan ketiga orang ini adalah pilar dan pondasi dari negara. Jika kalian mau mendukung anakku, aku dapat menutup mataku dengan damai."

Ini adalah kata2x terakhir dari Cao Pi. Air mata mengalir dari sudut matanya, dan dia pun menghembuskan napasnya yang terakhir. Dia berusia 40 thn dan telah 7 thn memerintah ketika dia meninggal (Thn 229 M).

ke 4 menteri tersebut segera berduka untuk kematian Kaisarnya dan mereka segera menyiapkan upacara dan mengangkat Cao Pi sebagai Kaisar Wei yang baru.

Amnesti umum diberikan dan kenaikan pangkat diumumkan berkenaan dengan pengangkatan Cao Rui ini. Zhong Yao diangkat menjadi Pelindung Kekaisaran, Cao Zhen diangkat sebagai Wali Negara, Cao Xiu sebagai menteri perang, Hua Xin sebagai Komandan Besar, Wang Lang sebagai menteri dalam negeri, Chen Qun sebagai menteri pekerjaan dan Sima Yi sebagai komandan pasukan kavaleri kekaisaran yang mengomandani 100.000 prajurit kavaleri kekaisaran. Dan masih banyak yang lainnya yang juga mendapatkan kehormatan dengan pengangkatan dan jg pemberian gelar.

Kira2x pada saat ini terjadi kekosongan kepemimpinan di daerah YongZhou dan LiangZhou. Sima Yi meminta posisi itu dan dia diberikan penunjukan langsung oleh kaisar. Dia segera pergi menuju tempat tugas barunya itu dan segera seluruh urusan militer di daerah barat berada dibawahnya, dia mengomandani lebih dari 200.000 prajurit dan menjadi Komandan militer terkuat di Wei.

Segera seluruh berita yang terjadi di Wei sampai kepada Zhuge Liang dan dia cukup gelisah mendengarnya.

Dia berkata, "Cao Pi telah meninggal dan Cao Rui mengantikan posisinya. Tetapi bukan itu kekhawatiranku. Aku hanya khawatir mengenai Sima Yi ini, dia sangat licik dan juga ahli dalam seni berperang. Sekarang dia mengomandani seluruh pasukan wilayah barat dan dia merupakan ancaman nyata bagi Shu. Sima Yi ini harus segera disingkirkan secepatnya."

Penasehat Ma Xu lalu memberi saran mengenai hal ini, "Tuan Perdana Menteri, Kau baru saja kembali dari perjalanan melelahkan keselatan. Dan kau harus beristirahat sebentar untuk memulihkan dirimu sebelum kau melakukan ekspedisi keutara. Walaupun begitu, aku memiliki rencana agar Cao Rui menyingkirkan Sima Yi. Bolehkan aku menjelaskannya dihadapanmu ?"

"Rencana apakah yang kau punya ?" tanya Zhuge Liang

"Cao Rui belum memiliki kepercayaan terhadap Sima Yi walaupun Sima Yi adalah pejabat tinggi istana. Kita dapat mengirim seseorang ke Luo Yan dan Ye Jun untuk memfintah Sima Yi dengan menyebarkan berita bahwa Sima Yi akan memberontak. Hal ini akan membuat Cao Rui panik dan tidka mempercayai Sima Yi. Jika Sima Yi melakukan tindakan gegabah bukan tidak mungkin dia dapat dihukum mati atau bahkan akan terjadi perang saudara di Wei."

Zhuge Liang setuju atas rencana itu dan dia mengadopsi rencana itu untuk segera dijalankan.

Tiba2x di Ibu kota banyak berita dan selebaran bereda dan salah satunya sampai kekota Ye Jun, penjaga gerbang istana mendapatkan salah satu selebaran itu dan mengirimkannya pada Cao Rui.

Selebaran itu berbunyi, "Aku, Sima Yi. Komandan Pasukan Kavaleri kekaisaran di YongZhou an LiangZhou, percaya pada prinsip2x kebenaran universal, sekarang mengumumkan pada seluruh kekaisaran : Pendiri dinasti, Cao2x, memiliki rencana untuk menyerahkan kekaisaran ini kepada bangsawan LinZi, Cao Zhi. Tetapi sangat disayangkan, Petaka menimpa dirinya dan dia tidak dapat duduk disingasana naga untuk beberapa tahun lamanya. Sekarang cucu Kaisar Cao, Cao Rui, tidak mengikuti jalan kebajikan, walaupun duduk diatas singasana kaisar tetapi dia tidak memenuhi tujuan dari para leluhurnya. Sekarang aku sesuai dengan keinginan langit dan juga rakyat memutuskan tanggal dimana aku akan mengerakkan pasukanku untuk menjamin bahwa harapan rakyat dan leluhur Wei terlaksana. Ketika hari itu tiba, aku memanggil kalian semua untuk mengikuti diriku dan aku akan menghancurkan seluruh keluarganya jika ada yang membangkang. Pengumunan ini dibuat agar kalian bersiap2x."

Hal ini sangat menakutkan Cao Rui dan dia segera menjadi pucat. Segera dia memanggil para pejabat untuk membicarakan hal ini.

Hua Xin berkata, "Ini adalah alasannya mengapa dia meminta posisi sebagai komandan di YongZhou dan LiangZhou. Kaisar Cao, pendiri dari dinasti selalu berkata padaku bahwa Sima Yi itu sangat berambisi dan tidak boleh diberi kepercayaan terlalu besar terutama dibidang militer. Ini adalah awal dari pemberontakannya dan dia pantas untuk dihukum mati."

Wang Lang berkata, "Sima Yi ini adalah ahli dalam strategi dan taktik perang. Dia juga sangat berambisi, oleh sebab itu dia dapat menyebabkan petaka untuk kita jika kita membiarkannya hidup."

Segera Cao Rui mengeluarkan titah untuk menyiapkan pasukan yang akan dipimpinnya untuk menghukum Sima Yi.

Tiba2x Cao Zhem keluar dari barisan dan berkata, "Apa yang minta tidak dapat dilakukan. Kaisar terdahulu, Cao Pi telah mempercayakan anaknya kepada beberap pejabat tinggi istana dan Sima Yi adalah salah satunya, Kaisar Pi melakukan hal itu karena yakin dengan kesetiaan Sima Yi. Saat ini kita belum tahu kepastiannya apakah benar Sima Yi ingin memberontak. Jika kau terburu-buru mengirim pasukan untuk menekannya maka kau dapat membuatnya benar2x memberontak. Hal ini mungkin adalah rencana Shu atau Wu untuk memecah belah kita. Aku mohon Yang Mulia mempertimbangkan hal ini."

"Bagaimana jika Sima Yi memang merencanakan untuk memberontak ?" Tanya Cao Rui.

Cao Zhen menjawab, "Jika Yang Mulia mencurigai dia, maka lakukan seperti yang Liu Bang, sang pendiri dinasti Han lakukan ketika dia dengan alasan mengunjungi danai Yun Meng kemudian dia memanggil bawahannya dan menangkap Han Xin yang segera dilepas dari seluruh jabatannya. Sekarang kita harus pergi ke An Yi, Sima Yi pasti keluar unutk menemuimu dan tindakan dirinya akan kita awasi. Dia dapat kita tangkap tiba2x jika memang diperlukan."

Cao Rui lalu mengubah niatnya. Dia lalu memutuskan untuk menyerahkan tugas2x negara kepada Cao Zhen, sementara dia berserta pasukan Elit "Armored Tiger" yang sekaran telah menjadi pasukan penjaga kaisar utuk meneaminya pergi menuju barat. Dia membawa 100.000 prajurit dan bergerak ke An Yi.

Sima Yi yang tidak mengetahui maksud kedatangan kaisar dan ingin menunjukan kekuasaanya kepada kolega2xnya segera ingin menyambut kaisar dengan membawa seluruh pasukannya yang berjumlah 100.000 prajurit.

Ketika Sima Yi mendekat, Para bawahan memberitakan pada kaisar, "Sima Yi benar2x memberontak, dia membawa pasukan besar yg berarti dia telah bersiap untuk melawan."

Segera Cao Xiu dengan pasukan besar dikirim untuk menemui Sima Yi. Sima Yi yang berpikir bahwa kereta kuda kaisarlah yang tiba segera maju seorang diri dan dia berdiri ditepi jalan ketika Cao Xiu tiba.

Cao Xiu kemudian mendekatinya dan berkata, "Kawan, Kaisar terdahulu telah mempercayakan kepadamu tanggung jawab besar untuk menjaga anaknya. Kenapa sekarang kau memberontak ?"

Sima Yi langsung menjadi pucat dan keringat dingin keluar dari tubuhnya ketika dia dituduh semacam itu. Cao Xiu lalu menceritakan apa yang terjadi.

"Ini adalah rencana busuk dari musuh2x kita. Shu dan Wu telah merencanakan ini untuk memecah belah kita. Ini adalah rencana untuk meretakan hubungan tuan dengan hambanya. Biarkan aku menemui Putra Langit dan aku akan menjelaskannya."

Segera dia memerintahkan pasukannya mundur dan Sima Yi seorang diri menemui kaisar.

Sima Yi bersujud serta menangis lalu berkata, "Kaisar terdahulu mempercayakan anaknya padaku, mana mungkin akan kukhianati dirinya ? Ini adalah rencana busuk musuh. Aku memohon agar aku diijinkan untuk memimpin pasukan, pertama akan kuhancurkan Shu lalu kemudian menyerang Wu sehingga aku dapat membuktikan baktiku pada Kaisar terdahulu dan juga Yang Mulia."

Walaupun begitu Cao Rui tidak merasa yakin. Kemudian Hua Xin berkata, "Bagaimanapun lebih baik untuk menarik semua kekuasaan militernya dan kita dapat menyuruhnya untuk pensiun atau berkerja diistana saja."

Dan akhirnya diputuskan bahwa Sima Yi diberikan pensiun dini dan dia kembali kekampung halamannya. Cao Xiu mengantikan posisinya dan Cao Rui kembali ke Luo Yang.

Segera berita ini dilaporkan pada Zhuge Liang yang kemudian sangat senang karena telah berhasil menjalankan rencananya.

"Sima Yi telah dicopot dari jabatannya. Dia telah lama menjadi penghalang bagiku unutk menyerang Wei. Sekarang ketika dia telah disingkirkan, aku tidak memiliki kekhawatiran lagi."

Pada sidang besar pertama, Zhuge Liang segera maju dan memohon kepada Kaisar Shu untuk diberikan perintah menyerang Wei.

"Kaisar Pertama telah menyelesaikan 1/2 rencana besarnya ketika dia meninggal. Pada saat ini kekaisaran terbagi dalam 3 bagian dan negeri kita adalah yang paling lemah. Ini adalah saat2x yang paling kritikal untuk kita. Setiap menteri diharapkan untuk berkerja sebaik2xnya diibu kota dan para prajurit harus setia dan mengabdi sepenuh hati untuk menjaga perbatasan negara, karena kita harus mengingat kebaikan dari Kaisar Pertama dan kita harus membayar kebaikan itu dengan melayani Yang Mulia saat ini."

"Menteri Tinggi Fei Yi, Guo YouZhi dan Dong Yun adalah menteri2x jujur, mereka sangat setia dalam pengabdian mereka. Oleh sebab itu menurut pendapat hamba, Yang Mulia harus berkonsultasi pada mereka untuk setiap urusan didalam istana baik yang besar maupun kecil sebelum mengambil tindakan apapun. Yang Mulia akan mendapatkan keuntungan besar dengan membuat kesalahan dikoreksi."

"Jendral Xian Chong adalah orang dengan temperamen yang terkendali. Dia sangat ahli dalam urusan militer. Menurut pendapat hamba, Xian Chong pantas diangkat menjadi Komandan Utama dan Yang Mulia harus berkonsultasi padanya untuk segala urusan militer baik yang besar maupun yang kecil, dimana jika kekuatan militer kita akan mendapatkan hasil yang maksimal olehnya."

"Kepala sekertaria Chen Zhen, Komandan Zhang Si dan menteri Jiang Wan adalah para ahli yang telah memperoleh pencerahan, mereka sangat jujur dan rela berkorban sampai titik darah penghabisan. Hamba berharap Yang Mulia selalu memiliki mereka didekat Yang Mulia. Jika semua ini telah dilakukan maka kejayaan dari Han akan segera kembali."

"Sedangkan Hamba sendiri hanyalah seorang petani dari NanYang yang hanya perduli dengan keselamatan pribadi saja dari jaman kekacauan ini. Tetapi Kaisar Terdahulu, tanpa memperdulikan status rakyat jelataku telah datang menghadap sebanyak 3 kali menuju gubuk tuaku dan meminta pendapatku mengenai kejadian2x saat ini. Ketulusan hatinya telah sangat mempengaruhi diriku dan aku setuju untuk melakukan yang terbaik untuknya. Aku hadir dimasa2x kegelapan yang juga masa2x yang tersulit dimana aku diberikan kepercayaan dan jabatan oleh Kaisar terdahulu. Tetapi Semua itu adalah 21 thn yang lalu. Setelah itu Kaisar terdahulu mempercayakan anaknya kepadaku untuk kujaga dan dalam ajalnya dia memberikan kepercayaan dan tugas yang besar sekali pada diriku. Sejak hari itu aku selalu hidup dalam kekhawatiran jika aku gagal dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadaku sehingga aku mengaburkan kejayaan yang telah dengan susah payah dibangun olehnya."

"Dan inilah mengapa aku menjalankan ekspedisi menuju selatan. Sekarang daerah selatan sudah berhasil dikendalikan dan pasukan kita berada dalam kondisi prima. Aku harus memimpin pasukan kita menuju utara dimana aku akan menyingkirkan pemberontak dan menrestorasi Han dan kemudian mengembalikan Yang Mulia untuk duduk disingasana di Ibu Kota lama. Ini adalah tugasku sebagai balasan kebaikan Kaisar terdahulu dan juga sebagai bukti kesetiaanku pada Yang Mulia. Dan untuk masalah mengenai apakah hal ini baik atau tidak untuk dilakukan maka biarkan masalah itu dijawab oleh Guo YiZhi, Fei Yi dan Dong Yun. Aku mohon yang mulia memerintahkan padaku tugas untuk membunuh pemberontak dan mengembalikan kejayaan Han. Jika aku gagal maka hukumlah aku, jika kau tidak tahu apa pentingnya merestorasi Han maka itu merupakan kesalah penasehat2x mu."

"Yang Mulia harus dapat melihat jalan yang benar dan mempelajari dengan cermat semua hal yang dikatakan kepada Yang Mulia. Ingatlah mengenai pesan terakhir dari Kaisar Terdahulu."

"Aku tidak dapat mengekspresikan bagaimana kebahagiaanku jika Yang Mulia menerima saranku ini."

Kaisar membaca surat ini dan berkata, "Ayah Menteri, Kau baru saja kembali dari perjalanan jauh dan melelahkan melawan Suku Man diselatan. Kau belum saja beristirahat tetapi sekarang sudah akan pergi menuju utara. Aku khawatir hal ini akan terlalu berat bagimu."

Zhuge Liang berkata, "Tanggung jawab yang plg berat telah ditaruh dipundakku, kesejahteraan Yang Mulia telah dipercayakan kaisar terdahulu kepadaku. Aku tidak dapat beristiraha Siang dan Malam sampai kemuliaan Yang Mulia menerangi seluruh penjuru negeri. Sekarang selatan telah tenang, Didalam negeri semuanya tentram. Hamba rasa tidak mungkin lagi ada waktu yang lebih tepat daripada sekarang untuk menghancurkan Pmeberontak dan menguasai daratan tengah."

Dari antara barisan menteri muncul menteri Qiao Zhou yg berkata, "Aku telah melihat bintang dilangit. Bintang diutara sangatlah cerah dan juga bersinar terang. Rencanamu ini mungkin akan mendapatkan banyak rintangan besar."

Kemudian dia melanjutkan, "Kau, Tuan Perdana Menteri, mengerti mengenai Misteri dari Bintang dilangit, mengapa kau menentang takdir ?"

"Karena bintang2x dilangit memiliki perubahan tak terbatas, Seseorang tidak boleh bergantung pada bintang terlalu besar. Dan juga aku telah mengirim pasukan menuju Han Zhong dimana aku akan segera bertindak begitu aku mempelajari keadaan yang sedang terjadi diperbatasan.", Jawab Zhuge Liang.

Permohonan Qiao Zhou ditolak. Zhuge Liang telah memantapkan pikirannya untuk memulai ekspedisi ke utara. Akhirnya Guo YouZhi, Dong Yun dan Fei Yi diperintahkan untuk mengurus masalah2x diistana. Xiang Chong ditugaskan untuk mengawasi segala masalah militer dan dia diangkat menjadi Komandan Utama. Jiang Wan diangkat menjadi penasehat Militer, Chen Zhen menjadi kepala sekertariat, Zhang Si menjadi kepala istana perdana menteri, Du Qiong sebagai kepala pengawas kekaisaran, Du Wei dan Yang Hon diangkat sebagia menteri, Meng Guang dan Lai Min diangkat sebagai kepala agama, Yin Mo dan Li Zhuan sebagai kepala pendidikan, Xi Zheng dan Fei Shi diangkat menjadi sekertaris umum, Qiao Zhou sebagai kepala sekertaris dan yang lainnya juga mendapatkan penugasan dari Zhuge Liang. Semuanya diharapkan dapat mengurus masalah2x yang biasanya ditangani Zhuge Liang selama dia tidak berada diibu kota.

Setelah menerima titah kaisar dia segera memimpin ekspedisi menuju utara, Zhuge Liang kemudian kembali ke istananya dan memanggil semua jendral2x pasukan untuk menerimta perintahnya. Dan mereka satu persatu mendapat penugasan didalam pasukannya.

Komandan Utama pasukan Garis Depan Wei Yan, Komandan pasukan garis depan Zhang Yi dan Wang Ping, Komandan Utama pasukan garis belakang Li Hui, komandan pasukan garis belakang Lu Yin, Komandan utama pasukan Kiri dan juga kepala komisariat pasukan Ma Dai, komandan pasukan kiri Zhang Ni, Komandan utama Pasukan Kanan Ma Zheng, Komandan pasukan kanan dan kepala perbekalan Deng Zhi. Pengatur Pasukan Tengah Liu Yang, Komandan pasukan Tengah Liao Hua dan Hu Ji, Jendral barisan depan pasukan tengah Yuan Lin, Liu Ba dan Xu Yun, Jendral belakang pasukan tengah Hu Ban, Jendral kiri pasukan tengah Wu Yi dan Ding Xian, Jendral kanan pasukan tengah Gao Xiang, Guan Yong dan Liu Min, Jendral tengah pasukan tengah Du Qi, Shenng Bo dan Fan Qi. Penasehat Pasukan Ma Xu, Yang Yi, Chun Xi dan Du Yi. Sekertaris militer Fan Jian dan Dong Jue. Pasukan pengawal kiri kekaisaran Guan Xing, Pasukan Pengawal kanan kekaisaran Zhang Bao.

Li Yan diberikan tugas untuk menjaga perbatasan dengan Wu disebelah tenggara.

Zhuge Liang menjadi Panglima Besar dan komandan utama seluruh pasukan dalam ekspedisi keutara ini.

Semua telah siap dan hari telah dipilih untuk mengerakkan pasukan yaitu pada thn ke 5 JiangXin dibulan ke 3 pada hari harimau.

Setelah penunjukan dibuat, kemudian datang seorang jendral Veterak yang dari tadi menunggu penunjukan yang tidak kunjung datang kepadanya.

"Aku mungkin sudah tua, tetapi aku masih memiliki semangat dan kekuatan seperti Liao Po dan juga semangat ksatria seperti Ma Yuan. Mengapa aku dianggap sudah tidak berguna padahal kedua orang itu tidak mau mengakui bahwa mereka berumur tua ?"

Dia adalah Zhao Yue.

Zhuge Liang berkata padanya, "Aku telah kehilangan Ma Chao yang meninggal karena sakit ketika aku kembali dari ekspedisi ke selatan. Dan aku merasa telah kehilangan sebelah tanganku. Sekarang , jendral, kau harus mengakui bahwa umurmu telah cukup tua. Sedikit saja kesalahan maka bukan saja menguncangkan reputasi besarmu tetapi akan berdampak buruk bagi seluruh pasukan."

Zhao Yue menjawab, "Aku tidak pernah gentar dihadapan musuh2xku sejak pertama kali aku mengikuti kaisar terdahulu. Aku selalu berada digaris depan. Adalah sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi orang pemberani untuk mati dimedan pertempuran. Apakah Tuan Perdana Menteri kira aku akan menyesali hal itu ? Ijinkan aku memimpin pasukan, aku mohon."

Zhuge Liang menggunakan seluruh kemampuannya untuk meminta Zhao Yue tinggal tetapi Zhao Yue tetap bersikukuh.

Zhao Yue akhirnya berkata, "Jika tuan perdana menteri tetap menolak maka aku akan memohon dikakimu sampai kepalaku pecah dan mati dibawah kakimu ini."

Akhirnya Zhuge Liang menyerah dan mengijinkan, "Jendral, kau boleh menjadi pemimpin pasukan Depan, Tetapi kau harus mencari kolega untuk mendampingimu."

"Aku akan membantu jendral Zhao !" Teriak Deng Zhi tanpa ragu sedikitpun, "Aku mungkin tidak terlalu banyak berguna, tetapi aku akan membantu untuk menghancurkan musuh."

Dan berikutnya 5.000 prajurit veteran yang sudah malang melintang diberbagai pertempuran sejak awal berdirinya Shu segera menawarkan diri mengikuti Zhao Yue menjadi pasukan pembuka didepan. Dan juga 10 jendral lainnya ingin mengikuti Zhao Yue.

Setelah pasukan paling depan bergerak, akhirnya Pasukan Utama sampai kegerbang utara disana Kaisar sendiri yang datang untuk melepas kepergian Perdana Menterinya. Kaisar menyertai hingga 5 Li jauhnya dari gerbang kota. Panji2x perang berkibaran, Tombak serta pedang berkilauan terkena sinar matahari.

Mereka segera mengambil jalan tercepat menuju Han Zhong.

Segera berita mengenai ini sampai ke Luo Yang dimana Cao Rui sedang mengadakan rapat. Seorang menteri maju dan berkata, "Laporan dari perbatasan berkata Zhuge Liang telah bergerak bersama 300.000 prajurit Shu menuju Han Zhong. Zhao Yue dan Deng Zhi adalah pemimpin dibarisan terdepan."

Laporan ini segera mengejutkan Cao Pi dan dia bertanya, "Siapakah yang mau memimpin pasukanku untuk menghalau serangan ini ?"

Segera ada seseorang yang maju dan berkata, "Ayahku meninggal di HanZhong dan aku masih belum dapat membalaskan dendamnya. Sekarang aku ingin memimpin pasukan untuk melawan Shu dan aku berharap Yang Mulia memberikan pasukan untuk tujuan ini. Aku akan melakukan jasa apapun yang aku bisa untuk negara, dan juga untuk membalaskan dendam ayahku. Aku tidak perduli apa yang akan terjadi padaku kemudian."

Yang berbicara adalah anak dari Xiahou Yuan, Xiahou Mao. Dia pada dasarnya adalah seorang yang tidak perduli dan juga sangat menyedihkan. Ketika muda dia telah diadopsi oleh Xiahou Dun. Ketika Xiahou Yuan terbunuh oleh Huang Zhong, Cao2x tergerak dan menikahkan Xiahou Mao dengan salah satu putrinya yaitu Putri Cao Qing He. Sehinnga sejak saat itu dia menjadi Menantu Kaisar dan dia mendapat perlakukan berbeda dikalangan istana. Walaupun dia mendapatkan jabatan militer, tetapi dia tidak pernah ditugaskan memimpin pasukan. Tetapi karena dia telah meminta penugasan untuk menghalau pasukan Shu maka dia diangkat menjadi komandan utama dari seluruh pasukan barat dan dia telah siap untuk mengerakkan pasukan.

Tetapi menteri dalam negeri Wang Lang kemudian menentang penunjukan itu dan berkata, "Penunjukan ini salah ! Xiahou Mao tidak pernah terjun dalam pertempuran dan tidak cocok untuk posisi ini apalagi ketika musuh yang kita hadapi adalah Zhuge Liang, orang yang sangat ahli dalam strategi dan mungkin yang terbaik di 4 penjuru bumi."

"Aku pikir kau telah bersekongkol dengan Zhuge Liang dengan mengatakan hal itu. Sejak aku masih kanak2x, aku telah mempelajari Strategi dan sangat ahli dengan masalah militer. Kenapa kau meragukan diriku ? Aku bersumpah tidak akan melihat lagi wajah kaisar jika aku tidak menangkap Zhuge Liang. " Kata Xiahou Mao.

Wang Lang dan para pendukungnya terdiam. Xiahou Mao kemudian berpamitan kepaada Cao Rui dan segera menuju Chang An untuk mempersiapkan pasukannya. Dia membawa 200.000 prajurit daerah barat untuk menghadapi pasukan Shu.

Sabtu, 02 April 2011

LOGO CLAN GRANDMASTER

Nih wa ada sedikit usul utk logo clan Gm dan ada juga temen kita yang bantu desainnya..tq dah bantu..ni dia gambar-gambar logonya
Nah,,tinggal kasih komentar nya kira2 ada ide lainnya gak,,,tq ya

Kamis, 31 Maret 2011

KEMATIAN ZHANGFEI


Setelah Kematian Guan Yu,,Liu Bei ingin membalaskan Dendam kepada Sun Quann karena telah membunuh adik angkatnya tetapi Zhao Yue Menentang usulan ini dan berkata, "Pemberontak sebenarnya adalah Cao bukan Sun. Sekarang Cao Pi telah berani membunuh kaisar dan naik takhta menjadi kaisar, hal ini telah membuat Dewa dan manusia murka. Kau harus mengirim pasukan keperbatassan disungai Wei dan dari sana kita akan menyerang pemberontak. Setelah itu orang2x yang setia di timur perbatasan akan membawa beras dan kuda mereka serta menyambutmu. Jika kau menyerang Wu dan mengabaikan sungai Wei, maka pasukanmu akan terbagi keselatan. Dapatkan kau segera membawa pasukanmu keutara jika keadaan membutuhkan ? Aku harap kau mempertimbangkan hal ini."

Liu Bei lalu berkata, "Sun Quan telah membunuh adikku dan lebih lagi, Fu Shiren, Mi Fang, Pan Zhang dan Ma Zhong berada disisinya. Mereka semua adalah orang yang sangat kubenci hingga aku dapat memakan daging mereka dan menjadikan keluarga mereka debu. Aku harus membalaskan dendam ini, mengapa kau ingin mencegahmu melakukan hal ini ?"

"Karena masalah dengan Cao2x adalah masalah publik sedangkan membalaskan dendammu ini adalah masalah pribadi. Masalah kekaisaran harus merupakan masalah yg utama."

"Apa perduliku dengan besarnya daerah kekuasaan jika aku tidak dapat membalaskan dendam adikku ?" Jwb Liu Bei.

Akhirnya Zhao Yue berhenti untuk mendebat dan perintah segera diberikan untuk menyiapkan tentara menyerang Wu. Liu Bei juga mengirim utusan ke 5 lembah untuk meminjam pasukan dari suku2x disana. Suku2x disana mau mengirimkan 50.000 prajuritnya untuk membantu Liu Bei. Dia juga mengirim utusan ke LangZhong dan memberi Zhang Fei jabatan Jendral Pasukan Berkuda kekaisaran serta Gelar Bangsawan XiXiang dan juga gubernur LangZhong.

Ketika Zhang Fei mendengar berita kematian Guan Yu ditangan Sun Quan, dia menangis sedih sekali dari pagi hingga malam. Pakaiannya basah karena air matanya. Bawahannya berusaha menyenangkan hatinya dengan memberinya arak, tetapi dia terlalu banyak minum dan akhirnya mabuk. Hal ini menyebabkan sikap buruknya kambuh lagi yang akhirnya dilampiaskannya pada setiap mereka yang bersalah didalam pasukannya. Beberapa orang bahkan meninggal karena siksaannya ini. Setiap hari dia menatap keselatan dgn tatapan penuh amarah. Dia menangis dan berteriak tanpa henti.

Lalu utusan Liu Bei datang dan Zhang Fei segera menemuinya. Ketika Zhang Fei membaca titah kakaknya itu dia menerima semua gelar dan jabatan yang diberikan padanya. Dia bersujud kearah utara untuk menghormati titah kaisar dan kemudian dia menjamu utusan itu.

Dia berkata, "Dendamku atas kematian kakakku sedalam lautan. Kenapa para pejabat di istana tidak mengusulkan untuk membalaskan dendam ?"

Utusan itu menjawab, "Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menghancurkan Wei baru kemudian berurusan dengan Wu."

"Omong kosong apa ini ? Ketika kami bertiga bersumpah dibawah pohon persik, kami bersumpah untuk hidup dan mati bersama. Sekarang, Kakakku telah tewas dan apakah kami dapat menimati kemuliaan tanpa dirinya ? Aku harus menemui Kaisar sekarang dan memohon padanya untuk dapat memimpin pasukan. Aku akan memakai pakaian berduka dan dengan pakaian itu aku akan menghancurkan Wu dan menangkap Sun Quan. Sun Quan akan kujadikan kurban diatas makam kakakku sebagai bukti bahwa kami msh menjunjung sumpah kami." Kata Zhang Fei.

Zhang Fei bersama utusan itu kembali keibu kota Cheng Du. Sementara itu Liu Bei sedang melatih tentaranya. Setiap hari dia pergi ketempat latihan tentara, dan dia telah memutuskan kapan waktunya untuk bergerak, dia juga akan memimpin sendiri pasukan ini. Sementara itu beberapa pejabat istana datang menuju kediaman Perdana Menteri Zhuge, disana mereka berdiskusi untuk meminta Zhuge Liang membujuk Liu Bei.

Mereka berkata, "Hal ini tidak benar karena posisi kaisar itu sangat penting, dia seharusnya tidak pergi menuju medan perang apalagi dia baru saja naik takhta. Tuan Zhuge, Anda adalah Perdana Menteri dan teman baik kaisar, mengapa anda tidak mencoba untuk mencegah hal ini ?"

"Aku telah mencobanya dengan berbagai cara, tetapi dia tidak mau mendengar. Sekarang kalian semua ikut denganku ketempat latihan tentara dam kita akan mencoba sekali lagi."

Akhirnya mereka semua pergi kesana secepatnya, Zhuge liang sebagai pemimpin rombongan ini lalu berkata, "Yang Mulia, kau baru saja naik takhta. Jika ekspedisi kali ini untuk menyerang ke utara dan menghancurkan pemberontak yang melawan Han maka tampakya pantas bagi seorang Kaisar untuk turun tangan sendiri. Tetapi jika untuk menyerang Wu aku rasa Seorang pejabat tinggi saja sudah cukup untuk melakukan hal itu. Kenapa Yang mulia harus bersusah payah dan berletih diri untuk hal ini ?"

Liu Bei tersentuh oleh perhatian dari para menterinya sedang akan berubah pikirannya sampai tepat pada waktu itu Zhang Fei tiba ditempat itu. Zhang Fei segera bersujud dan memegang kaki Liu Bei sambil menangis. Liu Bei pun ikut menangis melihat kehadiran adikknya ini.

"Yang Mulia sekarang adalah pemimpin dari negara dan tampaknya telah lupa akan sumpah kita dibawah pohon persil. Kenapa kematian Kakak Guan tidak dibalaskan dendamnya ?"

Liu Bei menjawab, "Banyak pejabat dan menteri yang mencegahku melakukan hal itu. Aku tidak boleh bertindak sembarangan."

"Apa yang mereka tahu mengenai sumpah kita ? Jika yang mulia tdk mau pergi maka biarkan aku mengorbankan diriku untuk membalasa dendam kakak Guan. Jika aku tidak berhasil maka aku lebih baik mati dan tidak melihat mukamu lagi.", Kata Zhang Fei.

"Maka aku akan pergi denganmu, Bawalah pasukanmu dari LangZhong dan aku akan membawa pasukanmu untuk menemuimu di JingZhou. Kita akan sama2x menyerang dan menghancurkan Wu."

Ketika Zhang Fei bangun dan akan berpamitan, Liu Bei berkata, "Aku tahu kelemahanmu adalah arak, kau menjadi sangat kasar dan menyakiti bawahanmu ketika kau mabuk. Ini sangat berbahaya dan merupakan jalan yang pasti menuju kekehancuran. Sekarang kau harus lebih baik kepada mereka dan tidak bersikap kasar lagi."

Setelah mengucapkan terima kasih, Zhang Fei berpamitan dan pergi.

Segera Liu Bei mempersiapkan pasukannya agar segera berangkat, Menteri Tinngi Qin Mi menemuinya dan berkata, "Bahwa kau, Yang Mulia, Tuan dari jutaan pasukan harus mengambil resiko besar atas dirinya. Aku rasa ini bukanlah hal yang pantas dilakukan, aku harap Yang Mulia mau mempertimbangkan hal ini ?"

Tetapi Liu Bei berkata, "Guan Yu dan aku adalah seperti satu tubuh dan yang kulakukan disini adalah sudah yang sepantasnya !"

Tetapi Qin Mi lalu langsung berlutut dan memegang kaki Liu Bei serta berkata, "Aku khawatir bencana akan menimpa Yang Mulia jika Yang Mulia tidak lagi mau mendengarkan kata2x hambamu ini."

Liu Bei kemudian menjawab dengan marah, "Kenapa kau menggunakan kata2x buruk seperti itu disaat aku akan berangkat ?"

Dia memerintahkan agar pengawal membawanya keluar dan menghukum mati dirinya. Tetapi Qin Mi tetap tidak bergeming dan tidak menunjukan rasa takut.

Dia hanya tersenyum dan berkata, "Aku mati tanpa penyesalan. Sungguh disayangkan bahwa kekaisaran yang baru terbentuk ini akan segera hancur sebelum benar2x sempat dimulai."

Segera para pejabat lainnya memohon agar hukuman dibatalkan, akhirnya Liu Bei memerintahkan agar Qin Mi dipenjarakan.

"Nasibmu akan ditentukan ketika pasukanku kembali." Kata Liu Bei.

Zhuge Liang mengirim petisi mendukung Qin Mi, dia menulis,

"Aku, Zhuge Liang, menulis kepada Yang Mulia mewakili diriku sendiri dan juga para pejabat tinggi lainnya. Kami mengetahui mengenai kepedihan yang mulia dengan hilangnya JingZhou dan juga meninggalnya seorang jendral besar yang merupakan adik yang mulia. Hal ini seperti hancurnya pilar yang menahan langit dan menyebabkan keguncangan dibumi ini dan kami tidak akan pernah melupakan hal ini. Tetapi juga harus diingat bahwa yang mengacaukan keadaan hingga jadi begini adalah Cao2x dan hancurnya Han juga bukan disebabkan Sun Quan. Kami berpikir bahwa hancurnya Wei akan menyebabkan penyerahan diri Wu, oleh karena itu aku memohon pertimbanganmu atas kata2x Qin Mi. Dengan begitu pasukan tidak perlu digerakan dan kita dapat memikirkan rencana untuk kemakmuran kekaisaran kita dan juga rakyat."

Setelah mendengarkan isi petisi itu, Liu Bei mengambilnya dan membuangnya kelantai, dia berkata, "Aku telah memtuskan dan tidak ada yang boleh memprotesnya lagi."

Kemudian dia menunjuk Perdana Menteri Zhuge untuk menjadi penanggung jawab keluarga dan juga kekaisarannya. Kemudian Jendral Ma Chao dan Ma Dai bersama Gubernur Wei Yan menjaga HanZhong dari serangan Wei. Zhao Yue diperintahkan untuk mengurusi persediaan dan melatih pasukan diibukota. Huang Quan dan Cheng Jin dijadikan penasehat, Ma Liang dan Chen Zhen diangkat menjadi sekertaris. Huang Zhong diangkat menjadi pemimpin pasukannya dibantu oleh Jendral Feng Xi dan Jendral Zhang Nan, Fu Tong dan Zhang Yi menjadi jendral pasukan tengah, Zhao Rong dan Liao Chun menjadi jendral pasukan belakang. Seluruh pasukan termasuk pasukan dari suku2x 5 lembah berjumlah 750.000 prajurit ditambah dengan pasukan Zhang Fei maka seluruhnya berjumlah 1.000.000 prajurit yang terbagi 700.000 prajurit infantri dan pemahan, 200.000 prajurit berkuda dan sisanya adalah prajurit pendukung. Lebih dari beberapa ribu pejabat tinggi sipil dan militer ikut tergabung dalam ekspedisi kali ini. Pada hari "Macan" dibulan ke 7 ditahun pertama Zhang Wu (Thn 220) dipilih sebagai hari pasukan ini mulai bergerak.

Segera setelah Zhang Fei kembali keposnya, dia memerintahkan agar pasukannya segera siap berangkat didalam waktu 3 hari dan seluruh pasukan harus memakai pakaian berduka.

Segera setelah perintah itu diberikan, dua jendral bernama Fan Jiang dan Zhang Da datang kepada Zhang Fei dan berkata, "Waktu yang tuan berikan tidak cukup untuk mebuat bendera putih dan juga baju zirah. Kami mohon tuan memberikan kami waktu lebih."

"Aku sedang inign membalaskan dendam kakakku ini ! Satu2xnya penyesalanku adalah aku tidak dapat sampai dinegeri bajingan itu esok hari. Apakah kalian berani melanggar perintahku ?"

Zhang Fei segera memanggil pengawalnya dan kedua jendral tadi diikat dipohon dan masing2x menerim 50 cambukan.

Setelah selesai Zhang Fei berkata, "Sekarang kau harus siapkan hal2x itu esok hari. Jika tidak, aku akan menghukum mati kalian berdua sebagai contoh !"

Kedua jendral tadi kembali ke tenda mereka dengan luka2x dan juga amarah.

Mereka berkata satu dengan yang lainnya, "Kita telah dipukuli hari ini. Bagaimana dengan esok hari ? Emosi orang ini sungguh menyeramkan dan jika kita belum dapat mempersiapkan hal ini esok maka kita pasti akan mati."

"Bagaiman jika kita bunuh dia sekarang juga. Karena jika kita tidak maka kitalah yang akan dibunuh." Jawab Zhang Da.

"Tetapi bagaimana cara kita untuk mendekati dia ?"

"Jika kita memiliki kesempatan hidup maka dia akan mabuk dan akan tidur malam ini. Jika kita memang akan mati maka dia akan tetap terjaga malam ini."

Mereka segera mengatur persiapan untuk menjalankan rencana mereka.

Hari itu Zhang Fei sangat gelisah dan dia tidak dapat tidur.

Dia berkata pada salah satu bawahannya, "Aku sangat tegang dan merasa gelisah. Aku tidak dapat tidur, apakah artinya hal ini ?"

"Hal ini karena kau terlalu memikirkan mengenai kakakmu." Jawab bawahannya itu.

Kemudian Zhang Fei memerintahkan mereka membawa arak dan dia minum2x dengan bawahannya. Kemudian dia menjadi mabuk dan terbaring ditendanya.

Sementara kedua orang jendralnya yang merencanakan membunuhnya mengetahui bahwa Zhang Fei sedang berbaring ditendanya dan mabuk. Mereka masuk kedalam tenda, masing2x dr mereka membawa pisau tajam. Mereka berkata pada penjaga tenda bahwa mereka memiliki masalah rahasia untuk dibicarakan dengan Zhang Fei dan meminta mereka untuk pergi.

Setelah itu mereka masuk kedalam tenda, tetapi mereka tidak berani melakukan hal apapun karena Zhang Fei selalu tidur dengan mata terbuka dan dia berbaring di atas ranjangnya seperti dia masih terbangun. Walaupun begitu, suara dengkurannya yang besar meyakinkan kedua orang itu bahwa Zhang Fei benar2x tertidur dan mereka pelan2x mendekat kearah Zhang Fei. Kemudian keduanya menusuk Leher dan juga Jantung Zhang Fei. Zhang Fei sempat melengking kesakitan dan kemudian dia terbujur kaku. Zhang Fei akhirnya mati ditangan bawahannya sendiri pada usia 55 thn.

Setelah melakukan pembunuhan ini, Fan Jiang dan Zhang Da segera memenggal kepala Zhang Fei dan membawanya ke Wu. Mereka pergi pada tengah malam. Ketika hal ini diketahui, mereka telah terlalu jauh untuk ditangkap.

Berita pembunuhan ini segera dilaporkan oleh Wakil Komandan Zhang Fei yang bernama Hu Ban. Dia menulis surat kepada Liu Bei dan meminta agar Zhang Bao menyiapkan peti mati untuk jasad ayahnya. Setelah upacara itu, Zhang Bao meninggalkan Zhang Shao, adiknya untuk mempertahankan LangZhong sementara dia bersama Hu Ban pergi menemui kaisar.

Hari keberangkatan telah tiba dan Kaisar Liu meinggalkan ChengDu. Zhuge Liang berserta para pejabat tinggi mengantarkannya sampai sejauh 5 li dari kota sebelum berpamitan.

Kembali ke Cheng Du Zhuge Liang lalu langsung merasa tidak enak badan dan dia berkata pada para pejabat yang lainnya, "Jika saja Fa Zheng masih hidup tentu dia bisa mencegah ekspedisi kali ini."

Kejadian ini kemudian ditulis ulang sebagai pepatah, "Yang Tdk dapat dilakukan Liang hanya dapat dijalankan oleh Zheng."

Suatu malam Liu Bei merasa tegang dan juga khawatir dari waktu ke waktu. Dia tidak dapat tidur, jadi dia pergi keluar tendanya dan melihat bintang. Tiba2x dia melihat meteor besar jatuh didaerah barat laut dan dia mulai berpikir apa yang terjadi. Dia segera mengirim utusan pada Zhuge Liang untuk menanyakan apa yang terjadi.

Zhuge Liang mengirim kembali pesan, "Itu artinya ada seorang pemimpin besar telah tiada dan kabar buruk ini akan sampai dalam beberapa hari."

Akhirnya pasukan diberhentikan dan disuruh berkemah. Kemudian Hu Ban dari LangZhong tiba.

Liu Bei langsung berdiri dan berkata, "AH ! Adikku yang lain telah tiada !"

Setelah membaca surat Hu Ban maka jelaskan apa yang dikhawatirkannya benar2x terjadi. Ketika dia membaca berita pembunuhan itu, dia langsung menangis keras sekali dan muntah darah lalu jatuh pingsan. Dia segera dibawa menuju tendanya dan kemudian tabib berusaha menyadarkannya.

Keesokan harinya dilaporkan bahwa ada sekelompok pengendara kuda datang. Liu Bei keluar dari kemahnya untuk melihat dan dia melihat seorang jendral muda berpakaian semua serba putih dan menerjang masuk. Liu Bei mengetahui bahwa dia adalah Zhang Bao.

Segera Zhang Bao turun dari kudanya dan dia bersujud dan menangis, "Ayahku telah dibunuh oleh Fan Jiang dan Zhang Da, mereka berdua telah pergi ke Wu dan membawa kepala ayahku bersama mereka !"

Berita ini sangat membuat Liu Bei sedih dan Liu Bei pun menangis sepanjang hari serta menolak makanan.

Para pejabatnya memohon padanya dan berkata, "Sekarang Yang Mulia memiliki dua saudara untuk dibalaskan dendamnya, maka Yang Mulia harus menjaga kesehatan."

Setelah beberapa waktu dia mulai mau makan dan minum dan dia kemudian menawarkan Zhang Bao menjadi pemimpin pasukan," Apakah kau dan Hu Ban mau memimpin pasukan untuk menyerang Wu dan membalaskan dendammu ?"

"Untuk negaraku dan juga ayahku, aku tidak akan takut berkorban apapun." Jawab Pemuda itu.

Baru saja Zhang Bao akan melakukan pengaturan pasukan, tiba2x sekelompok pasukan berkuda lainnya tiba dan juga memakai pakaian berduka. Pasukan ini dipimpin oleh Guan Xing, anak Guan Yu. Dia juga kemudian bersujud dan menangis.

Setelah melihat Guan Xing, pikiran Liu Bei kemudian mulai melayang memikirkan Guan Yu dan dia menangis lagi. Tidak ada bujukan apapun yang dapat membuatnya menjadi gembira lagi.

"Aku membayangkan masa lalu yang mudah dan ceria ketika kami bertiga bersumpah sehidup-semati dibawah pohon persik. Sekrang aku menjadi kaisar. Bagaimana aku dapat bersuka-cita dan membagi keberuntunganku ini dengan mereka ! Mereka telah tewas mengenaskan dan ketika aku melihat kedua pemuda ini membuat hatiku sangat pilu !"

"Jendral Muda, kami harap anda pergi dahulu dan biarkan Kaisar kita beristirahat."

Mereka kemudian keluar.

Kata para pejabat2x yang ada disana, "Tuanku, kau sudah tidak muda lagi. Kau telah berumur 60 thn dan tidaklah baik bagi dirimu untuk bersedih seperti ini."

"Tetapi adik2xku, mereka telah meninggal. Bagaimana aku dapat hidup tanpa mereka ?"

Dia kemudian menangis lagi dan memukul2x kepalanya sendiri.

"Apa yang dapat kita lakukan ? Dia sedang sangat sedih ! Bagaimana kita dapat menyenangkan hatinya ?"

Ma Liang berkata, "Aku pikir akan sangat buruk bagi pasukan jika Tuan kita sepanjang hari hanya bersedih dan menangis."

Dan kemudian Chen Zhen berkata, "Aku pernah mendengar ada seorang pertapa hidup dipuncak gunung Biru didekat Cheng Du. Dikatakan bahwa dia berumur 300 thn. Namanya adalah Li Yin, dan orang2x berkata bahwa dia dapat melihat masa depan. Mari kita katakan pada Yang Mulia untuk memanggil orang ini sehngga dia dapat mengetahui masa depan dari ekspedisi ini. Mungkin hal ini akan memberi efek berbeda daripada yang dapat kita katakan kepada Yang Mulia."

Mereka pergi menemui Liu Bei dan meminta ijinya. Liu Bei setuju memanggilnya dan kemudian Chen Zhen pergi mencarinya. Segera utusan itu sampai disebuah kota didekat bukit dan dia bertanya pada penduduk disana. Mereka menunjukan sebuah jalan menuju sebuah desa terpencil, tempat itu sungguh berbeda dengan tempat lain disekitarnya, hampir seperti tempat peri didalam cerita dongeng. Segera tiba2x seorang pemuda datang menerima kedatangan Chen Zhen.

"Kau pasti Chen Zhen."

Chen Zhen terkejut bahwa pemuda itu mengenal dirinya dan dia berkata, "Bagaimana kau mengetahui namaku ?"

"Malam lalu, guruku pernah berkata bahwa utusan membawa titah kaisar akan datang dan dia menyebutkan namamu."

"Benar, gurumu itu memang orang bijak, reputasinya sesuai namanya." Jawab Chen Zhen.

Akhirnya keduanya meneruskan ketempat dimana pertapa itu berada dan Chen Zhen kemudian menceritakan maksud kedatangannya. Pertapa itu mengatakan bahwa dia terlalu tua untuk berpergian.

"Tetapi kaisar sangat ingin untuk menemuimu, aku harap kau mau untuk mencoba menemuinya."

Pada akhirnya setelah membujuknya, Li Yin setuju dan diapun ikut dengan Chen Zhen menemui Liu Bei. Liu Bei menerima orang itu dengan hormat dan dia cukup terkejut dengan penampilan Li Yin. Liu Bei memperhatikan bahwa Kepalanya yang telah beruban tetapi masih memiliki kulit yang halus dan bersih. Matanya juga berwarna hijau dan sinar kehidupan yang cerah.

"Dia benar2x bukan orang biasa." Pikir Liu Bei dan Liu Bei memperlakukan dia layaknya dia memperlakukan seorang Bijak.

Li Yin berkata, "Aku hanyalah orang tua yang tidak berguna dari desa diatas bukit yang tidak pernah belajar ilmu kebijaksanaan atau ilmu sastra apapun. Kau membuatku malu, kaisar karena memanggilku yang aku tidak tahu untuk apa."

"Kedua adikku dan aku telah bersumpah sehidup-semati 30-an thn yang lalu. Tetapi sekarang adikku telah tiada, kedua2xnya tewas mengenaskan. Aku sekarang akan memimpin pasukan besar untuk membalaskan dendam mereka dan berharap untuk mengetahui bagaimana ekspedisi ini akan berakhir. Mendengar kau, Tuan yang bijak, dapat melihat jauh kedalam misteri alam semesta ini maka aku mengutus orang untuk meminta petunjuk dari dirimu."

"Tetapi ini adalah nasib. Hal seperti ini bukan seorang tua sepertiku untuk mengtahui."

Tetapi Liu Bei menekannya untuk mengatakannya. Walaupun Begitu, Li Yin hanya mengambil kertas putih lalu pena bulu dan tinta serta menulis, "Prajurit, Kuda dan Senjata." kemudian lagi dan lagi dibanyak lembar kertas. Setelah selesai melakukan ini, dia menyobek semua kertas itu dan lebih dia lagi dai mengambar seorang pria tinggi terbaring kaku dan seorang lainnya diatasnya menggali kubur. Dan diatas semuanya dia menulis "Putih"

Setelah hal ini, dia bersujud kemudian berpamitan, Liu Bei merasa kesal dengan hal ini.

"Orang ini hanya orang gila. Apa yang dia katakan tidak ada harganya." Jawab Liu Bei.

Dan dia kemudian membakar kertas2x itu dan dia memerintahkan pasukannya segera bergerak lagi.

Anak Zhang Fei, Zhang Bao datang dan berkata, "Hu Ban dan pasukannya telah tiba. Aku harap kau sekarang dapat menunjukku sebagai pemimpin pasukan didepan."

Liu Bei melihat maksud dan tujuan mulia dan pemuda ini dan dia menyerahkan titah penugasan dan stempel kepada Zhang Bao.

Tetapi baru saja Zhang Bao memegang kedua benda itu, Seorang pemuda gagah lainya datang dan berkata, "Serahkan benda itu padaku !"

Dia adalah Guan Xing, Anak dari Guan Yu.

"Aku telah menerima penugasanku.," Jawab Zhang Bao.

"Apa kemampuanmu untuk menjalankan tugas besar ini ?" Tanya Guan Xing.

"Aku telah dilatih sebagia prajurit sejak masih kanak2x dan aku dapat memanah tanpa pernah luput dari sasaran.", Jawab Zhang Bao.

"Aku ingin melihat keahlian kalian berdua dan setelah itu aku akan menentukan siapa yang terbaik." Kata Liu Bei.

Zhang Bao lalu memerintahkan orang untuk meyiapkan sebuah bendera dengan jarak 100 langkah, kemudian ditengah bendera itu digambar lingkaran, bendera itu sendiri berkibar tertiup angin dan meyulitkan orang2x untuk melihat lingkara itu. Zhang Bao kemudian mengambil panahnya dan melesatkan 3 anak panah. Semuanya megenai lingkaran itu. Mereka yang hadir disana sangat kagum atas hal ini.

Lalu Guan Xing mengambil panah tersebut dan berkata, "Apa hebatnya dapat memanah sasaran yang diam seperti itu ?"

Ketika dia berkata seperti itu ada kawanan burung sedang terbang.

"Aku akan memanah burung yang ketiga." Kata Dia.

Dia menembak dan tepat mengenai burung yang ketiga.

"Hebat !!" Kata mereka yang ada disana.

Tetapi Zhang Bao marah dan dia naik keatas kudanya lalu mengambil tombak ular peninggalan ayahnya dan berkata, "Beranikah kau berduel denganku ?"

Guan Xing lalu setuju dan dia naik keatas kudanya serta mengambil pedangnya.

"Kau dapat menggunakan tombak, pikirmu aku tak dapat menggunakan pedang ?" Teriak dia.

Kedua Jendral Muda itu sedang akan bertarung habis2xan ketika Liu Bei kemudian memerintahkan mereka untuk berhenti.

"Jgn bertindak sembarangan !" Teriak Liu Bei.

Keduanya turun dari atas kudanya dan mereka membuang senjata mereka kemudian berlutut dan memohon ampunan.

"Anak muda, dari waktu ketika aku meninggalkan kampung halamanku di Zhuo dan bersumpah menangkat saudara dengan ayah kalian, mereka sudah seperti darah dan dagingku sendiri. Kalian berdua juga adalah saudara, dan kalian harus saling membantu satu sama lainnya untuk membalaskan dendam ayah kalian daripada ribut sendiri. Kalian telah kehilangan rasa persaudaraan kalian sementara kematian ayah kalian masih segar dalam ingatan kita semua. Dan jika begini terus apakah yang akan terjadi dikemudian hari ?"

Keduanya mengaku salah dan memohon ampunan.

"Dimanakan diantara kalian berdua yang lebih tua ?" Tanya Liu Bei.

"Aku lebih tua satu tahun darinya." Jawab Zhang Bao.

Liu Bei kemudian memerintahkan agar Guan Xing memberi hormat pada Zhang Bao dan disana, dihadapan semua orang, mereka mematahkan anak panah sebagai tanda bahwa mereka akan saling membantu satu dengan yang lainnya.

Liu Bei kemudian mengeluarkan titah menunjuk Hu Ban sebagai pemimpin pasukan dan kedua jendral muda itu ditunjuk sebagai wakilnya.

Pasukan mulai bergerak kembali dari darat dan juga sungai dan mereka mulai memasuki wilayah Wu.

Sementara itu kedua pembunuh Zhang Fei, Fan Jiang dan Zhang Da telah tiba di Wu dan menceritakan kepada Sun Quan mengenai cerita mereka.

Lalu kemudian Sun Quan mengumpulkan para bawahannya dan berkata," Liu Bei telah mendeklarasikan dirinya sebagai Kiasar dan dia memimpin pasukan besar lebih dari 800.000 prajurit. Apa yang harus kita lakukan ?"

Mereka semua menjadi pucat dan saling melihat satu sama lainnya. Kemudian Zhuge Jin berkata.

"Aku telah lama mengabdi pada Tuan dan belum sempat membalas segala kebaikan tuan. Aku akan mengambil resiko dengan mempertaruhkan nyawaku untuk pergi dan menemui Liu Bei ini. Aku akan berbicara padanya dan menjelaskan padanya mengenai keuntungan Wu dan Shu bersatu untu mengalahkan Cao Pi."

Usulan ini membuat Sun Quan sedikit lega dan dia menunjuk Zhuge Jin menemui Liu Bei dan membujuknya berdamai.

Rabu, 30 Maret 2011

CAO PI menjadi KAISAR WEI Dan LIU BEI MenJadi KAISAR SHU


Hua Xin adalah juru bicara dari para pejabat yang datang ke kota terlarang dan dia berkata , "Sejak naik takhtanya Pangeran Wei, kebajikannya telah menyebar ke 4 penjuru negeri dan Kebesarannya telah menyelimuti bumi lebih daripada yang pernah ada, bahkan telah melebihi jaman Raja Tang dan Raja Yu dimasa lalu. Kami, hambamu telah memikirkan beberapa hal dan mencapai kesimpilan bahwa keberuntungan Han telah habis. Oleh sebab itu kami percaya bahwa yang mulia mengikuti apa yang dilakukan oleh Raja Yao dan Raja Shun akan menyerahkan gunung, sungai, dan rakyat negeri ini kepada mereka yang lebih mampu yaitu pangeran Wei. Hal ini akan membuat Langit dan bumi tentram kembali. Yang mulia daapt menikmati kesenangan dan kebebasan serta beristirahat dari tugas sebagai pemimpin utama. Kebahagian leluhurmu dan juga seluruh umat manusia akan bertambah dengan hal ini. Setelah memperdebatkan masalah ini cukup panjang, kami datang untuk memberitahukan pada yang mulia mengenai hal ini. Mohon yang mulia menyetujui dan segera memutuskan."

Kaisar mendengarnya dgn penuh keterkejutan dan dia tidak dapat menjawab apapun.

Kemudian sambil menatap para bawahannya itu dia berkata dengan sedih, "Bagaimana mungkin aku menyerahkan kekaisaranku dengan alasan untuk beristirahat. Kekaisaran ini dibentuk oleh leluhurku ketika dia dengan pedangnya membunuh ular putih dan menegakkan kembali kebenaran dan keadilan, kemudian dia meruntuhkan Qin dan menyatukan Chu. Apakah harus kuserahkan Kekaisaran yang sudah diwariskan secara turun temurun selama 4 abad ini ? Walaupun aku tidak memiliki kemampuan yang luar biasa tetapi aku tidak melakukan suatu kesalahan apapun. Kembalilah dan kalian bicarakanlah lagi hal ini."

Lalu Hua Xin bersama Xu Zhi dan Li Qu maju mendekat ke singasana dan berkata, "Jika Yang Mulia berpikir kami salah maka tanyalah kedua orang ini dan mereka akan menjelaskannya."

Kata Li Qu, "Sejak pangeran Wei naik takhta, QiRin telah turun dari langit dan Burung phoenix terlihat melintas kekaisaran kita. Naga Kuning juga muncul, tanaman padi tumbuh dengan subur dan embun manis telah membasahi bumi. Semua hal ini adalah petunjuk langit bahwa Langit memberi mandat untuk perubahan. Wei harus menggantikan Han !"

Xu Zhi berkata,"Ahli perbintangan telah melihat bahwa bintang Han telah hampir menghilang dan bintang yang mulia sendiri telah redup. Dilain pihak, seluruh aspek langit dan bumi telah seluruhnya mendukung Wei sampai pada tahap yg tdk dapat diungkapkan dengan kata2x. Peramal telah meramal dan mereka mendapatkan kata2x 'Kejahatan', 'Dipinggir', 'Telah dikirm', 'Tanpa Kata'. Kemudian peramal yang lain mendapatkan kata2x, 'Ditimur', 'Sinar bergerak ke barat', 'Dua matahari bersinar dan udara berhembus ke selatan.' Kedua hal ini jika digabungkan akan mebentuk arti Xu; 'Dua matahari, satu disetiap sisi' akan berarti Chang. Maka tanda ini tidak mungkin salah lagi, karena jika semua kata2x ini dirangkat dapat berarti, 'Wei di Xu Chang akan menerima penyerahan Han.', Jika kau memikirkan hal ini maka Yang Mulai akan harus mengakui bahwa Wei harus menggantikan Han."

"Semua hal ini hanya omong kosong dan gila !!! Apakah beralasan bahwa aku harus menyerahkan warisan besar leluhurkan hanya untuk omong kosong ini ?"

Kemudian Wang Lang berkata, "Bersinar dan menjadi redup merupakan hukum yang universal, Setiap masa kejayaan pasti akan diikuti oleh masa kejatuhan. Adakah pemimpin yg bertahan selamanya atau dinasti yang tidak pernah runtuh ? Pemerintahan Han yang telah berlansung selama 4 abad telah kehilangan peruntungannya dan sekarang waktunya untuk menyerahkannya pada yang lain. Pengunduran dirimu tidak dapat ditunda lagi atau kekacauan akan segera terjadi."

Kaisar lalu menangis dan dia pergi ke istana pribadinya sedangkan para pejabat2x itu semuanya tertawa.

Keesokan paginya mereka berkumpul di istana lagi tetapi Kaisar tidak hadir. Lalu mereka memerintahkan agar pelayan istana meminta kehadirannya. Walaupun begitu kaisar terlalu takut untuk hadir.

Permaisuri Cao berkata, "Kenapa yang mulia tidak memimpin sidang seperti biasanya, terutama ketika kau diminta untuk keluar ?"

"Karena kakakmu ingin mengantikan diriku dan menjadi kaisar. Dia telah mengatur semua pejabat untuk menetangku dan memaksaku untuk turun takhta. Dan aku tidak akan hadir dihadapan para bedebah itu !"

"Tetapi apa yg telah merasuki kakaku sehingga dia berani sekali melakukan perbuat memberontak ini ?" Tanya Permaisuri Cao denan marah.

Ketika dia berkata begitu, tiba2x Cao Hong dan Cao Xiu keduanya bersenjata lengkap memkasa masuk kedalam kediaman kaisar dan meminta agar kaisar segera menhadiri sidang rapat.

Permaisuri lalu berkata, "Jadi kalian berdua yang karena keuntungan pribadi telah berkonspirasi dan membuat perbuatan besar ayahku menjadi sia2x. Walaupun dia menguasai seluruh daratan tetapi dia tidak berani untuk merebut takhta kaisar. Tetapi kakakku yang baru saja menggantikan ayah sudah berani untuk memberontak. Langit pasti akan menghukum dirinya."

Dia kemudian menangis dan para pelayannya juga ikut menangis. Tetapi Cao Xiu dan Cao Hong tetap memaksa kaisar untuk menghadiri sidang dan pada akhirnya untuk turun takhta. Disana Hua Xin bertanya lagi.

"Yang Mulia harus bertindak seperti yang kami katakan kemari sehingga dapat menghindari petaka yang mungkin terjadi."

Kaisar kemudian sedih dan berkata, "Kalian semua telah mengabdi pada Han untuk sekian tahun dan telah mendapatkan banyak darinya. Dan diantara kalian ada ayah dan kakek yang telah sangat berjasa. Bagaimana mungkin kalian memintaku melakukan hal ini dan bertindak tidak pantas dihadapanku ?"

"Jika yg mulia menolak untuk mengikuti saran kami maka aku khawatir akan segera terjadi kekacauan dan keselamatan yang mulia akan terancam. Kami bukannya tidak setia tetapi perubahan harus terjadi sesuai kehendak langit."

"Siapa yang berani membunuhku ?" Teriak Kaisar.

"Semua orang tahu bahwa yang mulia tidak memiliki peruntungan yang tepat sebagai seorang pemimpin dan oleh sebab itu banyak kekacauan terjadi di negeri ini. Jika bukan karena perlindungan pangeran Wei terdahulu maka telah banyak orang yang akan membunuhmu. Yang mulia tidak pernah belajar bagaimana menghadapi orang dan menghargainya, apakah sudah memang tujuan hidupmu untuk selalu membuat orang melawan dirimu ?"

Kaisar langsung terkejut mendengar kekasaran dalam nada bicara Hua Xin, dia lalu segera akan pergi. Kemudian Wang Lan melihat pada Hua Xin yang segera maju kedepan dan menarik tangan kaisar.

"Apakah kau setuju atau tidak ?" Teriak Hua Xin dengan marah, "Satu kata saja, setuju atau tidak ?"

Kaisar langsung ketakutan.

"Dimanakah penjaga stempel kekaisaran ?" Teriak Cao Hong dan Cao Xiu dengan mengeluarkan pedang mereka.

"Penjaga stempel ada disini." Teriak Zu Bi dari barisan pejabat dan dia beranjak kedepan.

Mereka berusaha untuk merebut stempel itu dari dirnya tetapi Zu Bi berkata, "Stempel ini adalah milik kaisar dan aku tidak akan menyerahkannya !"

Cao Hong segera membunuh dirinya dan memerintahkan pengawal memenggal kepalanya.

Kaisar menjadi sangat ketakutan dan seluruh ruang sidang segera menjadi kacau dan prajurit2x Wei bermunculan mengepung istana itu. Kaisar Xian langsung menangis.

"Ya, aku akan memberikan takhtaku pada pangeran Wei dan semoga dia akan membiarkan aku hidup beberapa saat lagi seperti yang telah diberikan langit padaku." Tangisnya.

Chen Qun langsung mengeluarkan sebuah dokuman dan segera Hua Xin berserta seluruh pejabat membawa titah kaisar itu keistana pangeran Wei dan jg menyerahkan Stempel kekuasaan kaisar. Mereka membacakan titah itu atas nama kaisar dan setelah semunya selesai Cao Pi sangat senang sekali.

Cao Pi ingin langsung menerima titah ini.

Tetapi Sima Yi berkata, "Walaupun titah kaisar dan stempel itu sudah dikirim tetapi kita harus menolaknya terlebih dahulu untuk membungkam kritikan masyarakat."

Kemudian Wang Lang membuatkan surat yang isinya Pangeran Wei menolak kehormatan besar ini dan berharap agar Kaisar memilih orang lain. Ketika hal ini sampai pada kaisar, dia bertanya apa yang harus dilakukannya kemudian.

Jawab Hua Xin, "Ketika ayahnya diberikan gelar pangeran, dia menolaknya sebanyak tiga kali sebelum akhirnya menerimanya. Oleh sebab itu Yang Mulia harus memperbaharui tawaran ini dan pada akhirnya dia akan menerimanya."

Huan Jie diperintahkan untuk membuat titah kaisar ini yang kemudian diserahkan pada Zhang Yin bersama dengan panji2x kaisar dan juga stempel kekaisaran.

Setelah mendapatkan titah yang kedua ini, Cao Pi ingin segera menerimanya.

Tetapi dia berkata pada Jia Xu, "Walaupun aku telah menerima dua titah, tetapi aku khawatir bahya orang2x masih akan berpikir aku melakukan kudeta."

"Hai ini mudah untuk diatur, mintalah pada Zhang Yin untuk membawa kembali stempel ini dan katakan pada Hua Xin untuk meminta kaisar membuat Altar besar baginya sebagai tempat upacara penurunan takhta dan pilihlah hari baik untuk mengadakan upacara ini. Kemudian kumpulkan semua pejabat dan disana kaisar akan menyerahkan sendiri stempel jabatan itu dari tangannya. Dengan ini dia akan menyatakan menyerahkan seluruh kekaisaran ini pada dirimu dan akan menghindarkan dirimu dari keraguan rakyat."

Akhirnya Stempel itu sekali lagi ditolak dan Zhang Yin pun dikirim kembali. Kemudian Kaisar memanggil para bawahannya untuk mengerti maksud dari semua ini.

Lalu Hua Xin berkata, "Yang mulia dapat membuat altar besar dan menghadirkan semua bangsawan, pejabat dan juga rakyat untuk menyaksikan secara langsung penyerahan takhta ini. Segera setelah itu maka Han akan digantikan oleh Wei."

Kaisar terpaksa setuju dan dia mengirim undangan bahwa upacara kekaisaran akan diadakan dia FangYang dan disana dia membangun altar 3 tingkat, mereka memilih hari baik pada hari ke 9 dibulan ke 10 untuk upacara ini. Pd hari yang telah ditentukan, Kaisar Xian mengundang Cao Pi untuk naik keatas altara dan menerima penyerahan kekaisarannya. Dibawah altar berdiri para pejabat kurang lebih 400 orang banyakanya dan juga pasukan Armored Tiger dan juga Prajurit lainnya yang jumlahnya mencapai 300.000 prajurit. Segera kaisar menyerahkan takhtanya dan juga stempel kekaisarannya kepada Cao Pi. Kemudian semua yang berada dibawah altar itu berlutut dan mendengarkan titah kaisar.

"Kepada Pangeran Wei, Dimasa lau, Yao menyerahkan kekaisarannya kepada Shun dan Shun memberikannya pada Yu. Kehendak langitu tidak sejalan dengan kehendak manusia, kehendak langit adalah jalan kebajikan. Han telah kehilangan peruntungannya. Ketika aku memerintah, kekacauan besar terjadi dan kejahatan merajalela, kekaisaran menjadi kacau balau. Aku percaya kepada kemampuan Pangeran Wei terdahulu untuk mengembalikan keadaan dan menghancurkan kejahatan dimana aku dapat menjamin ketentraman negeri ini. Kemudian Pangeran Wei yang sekarang menggantikan ayahnya. Dia juga dipenuhi oleh kebajikan. Kemampuannya sama seperti Raja Wu dan Raja Wen. Langit dan bumi mendukungnya dan ditangannya masa depan cerah berada. Seperti leluhurku sebelumnya, Langit telah memberikan mandatnya pada mereka yang pantas dan dia akan menentramkan seluruh negeri. Pangeran Wei adalah orang yang terpilih untuk menerima mandat langit ini dan aku berharap dia akan mau menerima kedudukan tinggi ini dan menentramkan rakyat sesuai dengan kehendak langit. "

Setelah selesai membacakan titah ini, Pangeran Wei naik keatas altar dan duduk diatas singasana kaisar. Kemudian Jia Xu sebagai kepala dari seluruh pejabat segera berbaris dibawah altar itu dan sidang pertama pemerintahan Cao Pi diadakan. Masa Pemerintahan Wei diubah dari masa Yan Kang menjadi masa Huang Chu (Kuning Terbit) tahun pertama (Thn 220 M). Sebuah titah dikeluarkan untuk amnesti dan gelar Pendiri dinasti diberikan kepada Cao2x.

Lalu Hua Xin berkata, "Seperti langit yang punya satu matahari maka rakyat hanya boleh mempunyai satu penguasa saja. Han telah menyerahkan takhtanya pada Wei dan aku rasa mereka harus pergi ketempat yang jauh sekali. Aku mohon Yang Mulia mengeluarkan titah untuk mentapkan tempat kediaman bagi keluarga Liu."

Dengan memegang tangan kaisar, Hua Xin memimpin dia turun altar dan memaksanya bersujud kepada Cao Pi dan mendengarkan titah kaisar. Kemudian Kaisar Pi memberikan titah bahwa Liu Xian harus pergi ke Shang Yang dan dia diangkat menjadi Raja Muda ShangYang.

Segera Hua Xin mengeluarkan pedangnya dan berkata kasar,"Ini adalah tradisi lama bahwa naik takhtanya satu kaisar artinya adalah turun takhtanya kaisar sebelumnya. Sekarang , dengan kebaikan hati kaisar Pi dia mengampuni nyawamu dan mengangkatmu menjadi Raja Muda. Segera pergi ketempatmu dan jgn kembali lagi keibu kota tanpa perintah."

Kaisar Xian lalu berusah mengontrol perasaannya dan dia berterima kasih kepada Kaisar Pi. Dia kemudian naik keatas seekor kuda dan segera pergi. Semua yang melihat kepergiannya merasa kasihan kepada dirinya.

Kata Cao Pi kepada para bawahannya, "Sekarang aku mengerti kisah Shun dan Yu."

Mereka kemudian semua bersujud dan berkata, "Semoga Baginda Yang Mulia Sehat Selalu dan Panjang Umur !!!"

Para pejabat kemudian memohon pada Cao Pi untuk membuat deklrasi kepada langit dan bumi yang dilakukannya dengan penuh kerendahan hati.

Tetapi pada saat itu tiba2x angin ribut muncul dan debu serta batu berterbangan. Semua lilin dan obor yang ada dialtar itu padam. Kaisar yang baru itu lalu langsung ketakutan dan dia kemudian jatuh pingsan. Ketika sadar dia lalu dibantu keistana dan untuk beberapa hari dia jatuh sakit dan tidak dapat menghadiri sidang istana.

Ketika dia sudah sembuh, dia menemui bawahannya yang memberinya selamat. Dia lalu mengangkat Hua Xin sebagai menteri dalam negeri dan Wang Lang sebagai menteri perkerjaan. Seluruh pejabat yang membantunya mendapatkan jabatan dan promosi. Tetapi kesembuhannya cukup lambat dan dia berpikir bahwa terlalu banyak hawa negatif di istana Xu Chang. Kemudian dia pindah ke Luo Yang dimana dia mendirikan istana besar.

Cerita mengenai hal ini sampai ke Cheng Du dan disana Pangeran HanZhong, Liu Bei menangis dan sedih karena dia mendengar kabar burung bahwa kaisar Xian telah dibunuh. Dia memerintahkan agar semua orang berkabung dan mengadakan upacara. Hal ini telah menyebabkan Liu Bei jatuh sakit dan dia tidak dapat melaksanakan tugas2x diistananya yang akhirnya diserahkannya pada Zhuge Liang.

Kemudian Zhuge Liang dan beberapa orang lainnya berdiskusi satu dengan yang lainnya dan dia berkata, "Kekaisaran tidak mungkin satu hari saja tanpa seorang kaisar oleh sebab itu kami menginginkan agar pangeran HanZhong diangkat menjadi Kaisar."

Qiao Zhou berkata, "Aku telah melihat ada pertanda baik. Uap kuning yg menjadi awan terlihat disebelah barat laut Cheng Du dan bintang kaisar bersinar terang sekali sampai sinarnya terang seperti bulan. Tanda2x ini berarti bahwa Pangeran kita akan menjadi penerus Dinasti Han. Tidak ada keraguan mengenai hal ini."

Segera Zhuge Liang dan Xu Jing bersama beberapa pejabat lainnya segera membuat petisi meminta agar Liu Bei menjadi Kaisar tetapi Liu Bei berkeberatan.

"Apakah kalian ingin membuatku dicap sebagai pemberontak dgn melakukan hal yg salah ini ?"

"Bukan begitu, tetapi Cao Pi telah merebut takhta sementara kau adalah keluarga kekaisaran. Ini adalah hal yang benar dan pantas bahwa kau mengantikan kaisar Xian dan meneruskan dinasti Han.", Kata Zhuge Liang.

Tetapi Liu Bei tiba2x marah dan meninggalkan ruangan itu.

3 hari kemudian Zhuge Liang mengulangi lagi permintaannya ini dan mereka semua bersujud memohon hal ini.

Xu Jing berkata, "Kaisar Xian telah dibunuh oleh Cao Pi, Pangeran, kau akan gagal menunjukan loyalitasmu dan rasa kebenaranmu jika kau tidak menjadi kaisar dan menghancurkan pemberontak ini. Seluruh kekaisaran memohon agar kau memerintah dan membalaskan dendam kaisar terdahulu. Rakyat juga akan kecewa pada dirimu jika kau tidak mengikuti kehendak mereka."

Liu Bei berkata, "Walaupun aku keturunan dari Kaisar Jing tetapi jia kau mengambil langkah menjadi kaisar maka apa bedanya aku dengan pemberontak Cao itu ?"

Zhuge Liang memohon lagi dan lagi tetapi Liu Bei tidak mau mendengarkan. Lalu Zhuge Liang kemudian memikirkan suatu taktik. Dia mengatur hal ini dengan beberapa pejabat lainnya. Dia kemudian berpura2x sakit parah dan berada dirumahnya selama berhari-hari. Kemudian seseorang mengatakan pada Liu Bei bawah kondisi Zhuge Liang sudah sangat serius dan segera Liu Bei datang menemuinya sedang terbaring di kasurnya.

"Apa yang menyebabkan sakitmu, temanku yang baik ?" Tanya Liu Bei.

"Hatiku sangat sedih dan serasa seperti terbakar, aku akan segera mati." jawab Zhuge Liang.

"Apa yang menyebabkan kesedihanmu ini ?"

Tetapi Zhuge Liang tidak mau mengatakannya dan ketika Liu Bei mengulang pertanyaanya lagi dan lagi Zhuge Liang tetap tidak mau berkata apa2x, dia hanya terbaring dan matanya menutup seperti dia terlalu sakit untuk berbicara.

Walaupun begitu Liu Bei tetap menekannya untuk mengatakan sebabnya dan dengan tarikan napas panjang Zhuge Liang berkata, "Tuan Pangeran, Dari hari pertama aku meninggalkan gubukku yang sederhana untuk mengikutimu, kau selalu mendengarkanku dan saran2xku. Sekarang didaerah barat ini, seluruh wilayah kedua sungai sudah menjadi milikmu seperti kata2xku dahulu. Tetapi pemberontakan Cao Pi ini berarti musnahnya Han. Oleh sebab itu aku dan seluruh pejabat yang lain ingin menghendakimu menjadi kaisar dengan maksud menghancurkan Wei dan mengembalikan Han. Kami semua berkerja untuk tujuan ini dan tidak pernah berpikir bahwa kau akan menolak keingin kami. Sekarang seluruh pejabat sudah menjadi kesal dan mereka akan pergi tidak lama lagi. Jika kau hanya tinggal sendiri dan Wu serta Wei menyerang, maka akan sangat sulit bagi dirimu untuk bertahan dengan apa yang kau punya. Apakah kau pikir ini bukan alasan yg cukup bagiku untuk menjadi sangat sedih seperti ini ?"

"Kecuali jika kutolak maka kutakutkan seluruh dunia akan menyalahkanku." Jawab Liu Bei.

Dengan mengutip Konfusius, Zhuge Liang berkata, "Jka nama tidak dibenarkan maka bahasa tidak akan sesuai dengan kebenaran sesuatu. Dengan kata lain ika seseorang tidak benar maka orang2x tidak akan mendambakannya. Pangeran, Kau berkata benar dan orang2x mendambakan kepemimpinanmu. Apa lagi yang harus kukatakan ? Kau tahu bahwa langit memberimu kesempatan dan kau menolanya begitu saja. Kau pasti akan dipersalahkan orang2x jika begini."

"Ketika kau sembuh, aku akan menuruti segala keinginanmu." Jawab Liu Bei.

Lalu Zhuge Liang langsung bangun dari tempat tidurnya dan dia segera membuka jendela serta pintu kamarnya dan disana telah menunggu sekumpulan pejabat tinggi dan menteri negara yang lalu bersujud padanya dan berkata, "Jadi kau telah setuju pangeran ! Maka pilihlah hari yg baik untuk mengadakan upacara ini."

Disana datang semua pejabat2x tinggi Shu, Ada Menteri Negara Xu Jing, jendral yang membawa kedamaian bagi Han Mi Zhu, Bangsawan QingYi Xiang Ju, Bangsawan YangQuan Liu Bao, Wakil gubernur Zhao Zhuo, Sekertaris utama Yang Hong, Penasehat istana Du Qiong, sekertaris Zhang Shuang, menteri Lai Gong, Menteri Huang Quan, Menteri He Zong, Sarjana istana Yin Mo, menteri Qiao Zhou, Panglima besar Yin Chun, Komandan kekaisaran Zhang Si, bendahara Wang Mou, Sarjana kekaisaran Yi ji, Penasehat Qin Mi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pangeran lalu terkejut dan berkata, "Kau telah menipuku untuk melakukan hal yg tidak terpuji !"

Tetapi Zhuge Liang berkata, "Karena persetujuan telah dibeirkan, maka altara akan dibangun dan hari baik akan dipilih untuk perayaan besar ini."

Liu Bei kemudian segera kembali keistananya dan Pelajar Xu Ci serta penasehat tinggi Meng Guang diperintahkan untuk mengawasi pembangunan Altar ini di atas Gunung Wu Tang disebelah selatan Cheng Du. Dan ketika semuanya telah siap maka pada hari yang telah ditetapkan seluruh pejabat Shu menyertai Liu Bei yang duduk didalam tandu dengan tanda2x kebesaran kaisara menuju tempat yang telah disiapkan. Liu Bei kemudian naik keatas altara dan dia melakukan ritual berdirinya sebuah dinasti.

Setelah ini selesai lalu dengan suara keras Qiao Zhou membacakan pengumuman :

"Pada hari ke 12 bulan ke 4 ditahun ke 25 masa Jian an, Liu Bei, Pangeran HanZhong, diangkat menjadi kaisar sesuai dengan kehendak langit."

Kemudian Qiao Zhao juga membacakan deklarasi manifesto yg mengambarkan tujuan dan cita2x kekaisaran yang baru ini.

Setelah selesai, Zhuge Liang atas nama seluruh yang hadir kemudian naik keatas altar untuk menyerahkan Stempel Kekaisaran yang baru.

Liu Bei menerimanya dan kemudian menaruhnya diatas altar, dan dia berkata, "Aku, Liu Bei tidak pantas untuk menerima hal ini. Aku harap kau memilih yang lainnya, yang lebih mampu."

Tetapi Zhuge Liang berkata, "Tuanku baru saja mendirikan kekaisaran dan kebaikannya telah tersebar keseluruh penjuru negeri. Lebih lagi, kau berasa dari keluarga kekaisaran dan sangat tepat bila kau berada diposisi ini. Sekarang inaugurasi telah selesai, penolakanmu sudah tidak mungkin dilakukan."

Seluruh pejabat yang lain lalu berkata, "Hidup Kaisar Liu !" Dan mereka semua bersujud sebagai tanda penghormatan.

Masa pemerintahan dari masa Jian An ke 25 dirubah menjadi Masa Zhang Wu (Manifestasi kekuatan) tahun 1. Lady Wu dingkat menjadi permaisuri Wu dan anak tertuanya Liu Shan sebagai putra mahkota. Sedangkan anak keduanya, Liu Yung diangkat menjadi Pangeran Lu dan Liu Li menjadi pangeran Liang. Zhuge Liang diangakt menjadi Perdana Menteri, Panglima besar pasukan Shu, Gubernur Cheng Du dan Bangsawan Han dan Xu Jing sebagai menteri dalam negeri. Yang lainnya jugas mendapatkan jabatan dan promosi dan amnesti segera diumumkan sehingga seluruh daerah bergembira dan bersuka-cita.

Keesokan harinya ketika sidang pertama diadakan, dia kemudian mengumumkan.

"Ditaman bunga persik, Aku dan adik2xku, Guan Yu dan Zhang Fei bersumpah untuk hidup dan mati bersama. Tetapi Guan Yu adikku ini telah menemui ajalnya ditangan Sun Quan, penguasa Wu. Aku harus membalaskan dendam ini. Oleh sebab itu aku memerintahkan agar seluruh pasukan dikerajaanku ini untuk menghancurkan Wu dan menangkap Sun Quan. Hanya hal itu saja yang dapat meredakan amarahku."

Tetapi baru saja dia berhenti berbicara, seorang pejabat maju kedepan dan berkata, "Hal itu tidak boleh dilakukan !"

Semua mata mengarah pada orang ini dan dia adalah Salah satu jendral Harimau, Zhao Yun.

Perseteruan Dua Cao ( Cao Pi dan Cao Zhang ), Cao Zhi membuat puisi.



Semua mataa tertuju pada pejabat tinggi Jia Kui. Cao Pi lalu memerintahkan dirinya untuk pergi menemui adiknya dan berunding. Akhirnya Jia Kui pergi keluar kota dan meminta bertemu dengan Cao Zhang yang dengan cepat datang menghampirinya.

"Siapa yang memegang stempel mendiang ayahku ?" Tanya dirinya.

Jia Kui lalu menjawab,"Ada anak sulung dan ada seorang pewaris. Pertanyaan seperti itu tampaknya tidak perlu ditanyakan lagi."

Cao Zhang dan Jia Kui lalu berdua masuk kedalam kota dan menuju istana. Jia Kui kemudian bertanya padanya, "Kau datang untuk berbela sungkawa atau datang untuk berebut warisan ?"

"Aku datang untuk berbela sungkawa. Aku tidak mempunyai maksud lain."

"Jika memang begitu mengapa kau membawa pasukan ?"

Segera Cao Zhang memerintahkan agar pasukannya untuk mundur dan dia memasuki istana seorang diri. Ketika Cao Zhang bertemu Cao Pi keduanya berpelukan dan menangis. Kemudian Cao Zhang menyerahkan pasukannya dan dia diperintahkan untuk kembali ke Yan Ling dan menjaga tempat itu, pasukannya pun dikembalikan kepadanya. Cao Zhang segera pergi dan kembali menuju Yan Ling setelah memberikan penghormatan terakhir.

Cao Pi sekarang telah resmi diangkat menjadi Pangeran Wei yang baru dan kemudian dia memberi nama era pemerintahannya denga nama Yang Kang yang artinya Kemakmuran yang panjang. Dia mengangkat Jia Xu menjadi Penasehat Utama dan Instruktur angkatan perang utama (Jian Shi). Hua Xin sebagai perdana menteri Wei dan Wang Lang sebagai menteri tinggi Wei. Dia juga memberikan gelar bagi mendiang ayahnya dengan sebutan Raja Besar Cao.

Sebagai pengawas pembangunan makam Cao2x, Cao Pi menunjuk Yu Jin sebagai pengawasnya dengan maksud tertentu. Ketika Yu Jin memerikasa perkerjaan itu, dia melihat sebuah ruangan didekorasi dengan lukisan yg mengambarkan ditenggelamkannya 7 divisi pasukan Cao2x dan penangkapan dirinya oleh Guan Yu. Guan Yu terlihat sangat ganas dan berwibawa. Pang De menolak untuk tunduk pada Guan Yu sementara Yu Jin berlutut ditanah dan memohon ampunan untuk dirinya.

Cao Pi memilih cara ini untuk membuat Yu Jin merasa malu karena Yu Jin tidak memilih untuk mati seperti Pang De. Cao Pi sengaja memerintahkan agar seorang pelukis melukis tentang kejadian itu dan membuat Yu Jin menjadi malu. Ketika Yu Jin melihat mereka dia menjadi malu dan marah sehingga dia langsung jatuh sakit dan tidak berapa lama kemudian dia meniggal dunia. Dia meninggal di usia 48 thn.

Segera setelah menaiki takhta, Hua Xin menulis sebuah surat pada Pangeran Wei dan berkata, "Cao zhang telah menyerahkan kekuasaannya padamu dan dia telah pergi menempati posnya, tetapi dua adikmu yg lain tidak datang pada saat upacara penguburan ayahmu. Tindakan mereka harus diberikan hukman."

Cao Pi kemudian menyetujui usulan ini dan mengirimkan utusan memanggil mereka.

Utusan yang dikirim kepada Cao Xiong segera kembali dan melaporkan, "Cao Xiong, bangsawan XiaoHuai telah mengantung dirinya daripada dihukum untuk kesalahannya."

Cao Pi memerintahkan untuk menguburkan Cao Xiong dengan baik dan memberikan gelar Pangeran Xiaohuai.

Segera utusan yang pergi ke LinZi kembali dan mengabarkan, "Bangsawan LinZi, Cao Zhi sedang menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang, dia bersama dua temannya yang lain yaitu kakak beradik bernama Ding Yi dan Ding Yin. Mereka berdua sangat kasar. Ketika kami datang untuk bertemu, Cao Zhi hanya duduk terdiam saja tetapi Ding Yi mengunakan kata2x menghina dan berkata, 'Raja Cao menghendaki tuan kami untuk mengantikannya tetapi dia memilih yang lain karena mendengarkan omongan orang2x yang iri kepada tuanku. Segera setelah dia meninggal, tuan kalian mulai berpikir bagaimana menyingkirkan darah dan dagingnya sendiri.' "

"Yang lainnya Ding Yin berkata, 'Dalam hal kepandaian, tuan kami mengalahkan semua orang dan dia harusnya menjadi pewaris ayahnya. Sekarang, tidak hanya dia tidak mewarisi takhta ayahnya, tetapi dia juga diperlakukan dengan kasar oleh orang2x rendahan seperti kalian yang tidak mengerti apa artinya jenius itu.' "

"Kemudian Cao Zhi menjadi marah dan dia memerintahkan pengawalnya untuk memukuli dan mengusir kami."

Perlakuan terhadap utusan Cao Pi ini telah mengesalkan Cao pi dan dia mengirimkan 3.000 prajurit 'Armored Tiger' dibawah Xu Chu untuk menahan adiknya dan juga kawan2xnya itu. Ketika Xu Chu tiba di LinZhi, penjaga gerbang menghentikan dirinya. Xu Chu lalu membunuhnya dan dia langsung memasuki kota. Dia lalu pergi kekediaman Cao Zhi dan menemukan Cao Zhi bersama teman2xnya sedang mabuk berat. Lalu dia mengikat mereka semua dan menaruhnya didalam kereta kurungan. Mereka semua dikirim ke pengadilan di Ye Jun. Dia juga menahan semua pejabat diistana Cao Zhi itu.

Perintah Cao Pi yang pertama adalah memenggal Ding Yi dan Ding Yin.

Ibu Cao Pi, Lady Bian sangat sedih melihat kelalukan putra sulungnya yang baru menaiki takhta. Dia sangat terluka ketika mendengar putra bungsunya membunuh dirinya sendiri. Ketika dia mendengar Cao Zhi telah ditangkap dan teman2xnya dihukum mati, dia segera meninggalkan istananya dan menemui Cao Pi. Segera setelah Cao Pi melihat kedatangannya, dia segera menghampirinya. Lady Bian langsung menangis begitu melihat Cao Pi.

"Adikmu selalu senang meminum arak, tetapi aku membiarkannya karena mengingat kemampuannya yang hebat. Aku harap kau tidak melupakan bahwa dia adalah adikmu dan aku melahirkan kalian berdua. Maafkanlah kesalahannya dan aku akan menutup mata dengan tenang ketika aku meninggal nanti."

"Aku juga sangat kagum pada kemampuannya, ibu, dan aku tidak memiliki niat untuk menyakitiya. Tetapi aku ingin memberinya pelajaran. Kau tidak perlu takut akan bagaimana nasibnya." Kata Cao Pi.

Akhirnya sang Ibu berhasil ditenangkan dan kemudian Pangeran Wei pergi kesebuah ruangan pribadi dan memerintakan penjaga memanggil adiknya.

Kata Hua Xin, "Pasti Ibumu telah memintamu melepaskan adikmu, bukankah begitu ?"

"Benar." Jawab Cao Pi.

"Maka akan kukatakan bahwa Cao Zhi terlalu pandai dan dia memiliki ambisi. Jika kau tidak menyingkirkannya maka kau akan disakitinya suatu hari nanti."

"Tetapi aku harus mentaati perintah ibuku."

"Orang2x berkata bahwa adikmu sangat pandai dalam hal sastra. Aku sendiri tidak begitu percaya, tetapi dia boleh membuktikan dirinya. Jika dia menyandang reputasi palsu maka kau dapat membunuhnya. Jika apa yang dikatakan orang2x adalah benar maka kita dapat menurunkannya sebagai seorang sarjana istana saja."

Segera Cao Zhi masuk dan didalam ketakutan yang luar biasa dia bersujud pada kakaknya dan mengakui kesalahannya.

Cao Pi lalu berkata, "Walaupun kita bersaudara tetapi sekarang kau dan aku adalah pangeran dan pejabat, oleh sebab itu kita tidak boleh melihat hubungan darah. Kenapa kau bersikap tidak sopan terhadap utusanku ? Ketika Ayah kita masih hidup, kau menyombongkan kemampuan sastramu tetapi aku pikir kau hanya menyontek puisi orang lain. Sekarang aku ingin kau membuat suatu puisi, waktunya hanya 7 langkah untuk memikirkannya dan aku akan memaafkan dirimu jika kau berhasil. Tetapi jika gagal maka aku akan menghukumu dengan berat."

"Apakah kau akan mengusulkan suatu tema ?" Tanya Cao Zhi.

Di ruangan itu tergantung lukisan dua banteng bertarung, salah satu dari mereka jatuh kedalam sumur dan mati. Cao Pi lalu menunjuk kelukisan itu dan berkata, "Itulah temamu, tetapi kau tidak boleh menggunakan kata2x 'Dua Banteng, Satu Banteng, beradu, kaki, tembok, jatuh, sumur dan mati.' "

Cao Zhi lalu berjalan 7 langkah dan membuat puisi ini :

'Dua Korban sedang berjalan,
Masing2x dari mereka memiliki tanduk dan juga badan yg kekar.
Mereka bertemu dibawah bukit dan keduanya sama2x kuat,
Masing2x menghindari lubang yang ada disana.
Mereka bertarung cukup lama,
Akhirnya yang satu berada dibawah tak bernyawa,
Bukannya mereak tidak memiliki kekuatan yang sama
Hanya saja yang satu tidak melakukan yang terbaik.'

Hal ini membuat Cao Pi dan pejabat2x lainnya disana sangat kagum. Cao Pi berpikir untuk mengadakan tes lain, lalu dia memerintahkan agar adiknya itu membuat puisi lagi bertemakan hubungan mereka berdua tetapi kata2x, persaudaraan atau saudara tidak boleh digunakan. Tanpa berpikir lagi, Cao Zhi lalu berpuisi :

'Ada sup mendidih diatas Api ungun,
Menghasilkan suara bergelora diatas panci,
mengapa kita yang berasal dari satu akar
kau harus membunuhku dengan amarah yang sangat ?'

(Penulis :* Kedua puisi ini ditranslasikan secara literatif sehingga nilai seninya tidak ada lagi.)

Perumpamaan ini mengambarkan perlakuan buruk yang diterima oleh anggota keluarga lainnya. Cao Pi ketika mendengar ini langsung meneteskan air mata.

Kemudian Ibu mereka berdua segera datang dan berkata," Haruskan Kakak sulung menekan dia yang lebih muda ?"

Cao Pi langsung berdiri dan berkata, "Ibu, Hukum negara harus ditegakkan."

Cao Zhi lalu diturunkan kedudukannya menjadi Bangsawan AnXiang. Dia menerima keputusan ini tanpa berkata apapun lagi dan segera pergi.

Naiknya Cao Pi menjadi tanda bahwa hukum baru dan perintah2x baru akan dikeluarkan. Sikapnya terhadap Kaisar Xian lebih tidak sabaran dibandingkan dengan sikap ayahnya.

Cerita mengenai kekasarannya mencapai Cheng Du dan membuat takut Liu Bei yang segera memanggil semua penasehatnya untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan.

Kata dia, "Sejak kematian Cao2x dan naiknya Cao Pi menggantikan dirinya. Posisi kaisar telah menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Sun Quan mengakui kepemimpinan Wei dan pengaruhnya telah makin membesar. Aku ingin menghancurkan Sun Quan untuk membalaskan dendam adikku. Setelah itu selesai aku akan meneruskan menuju ibukota Xu Chang dan menghancurkan seluruh pemberontakan dinegeri ini. Apa saran kalian ?"

Kemudian Liao Hua segera berdiri dan dia segera bersujud dan dengan berlinang air mata dia berkata, "Liu Feng dan Meng Da adalah penyebab utama kematian adikmu dan anak angkatnya. Kedua orang ini pantas untuk mati."

Liu Bei juga berpikiran sama dan dia sedang akan mengirim utusan untuk menangkap mereka berdua, tetapi Zhuge Liang mencegah dan memberikan nasehat yang lebih bijak.

"Ini bukan jalan yang baik. Kau harus pelan2x atau malah akan menyebabkan pemberontakan dan pembelotan. Promosikanlah kedua orang ini dan kemudian pisahkan mereka. Setelah itu kau dapat menangkapnya."

Pangeran HanZhong melihat maksud dibalik nasehat ini. Dia kemudian mengangkat Liu Feng sebagai Gubernur MianZhu dan dgn hal itu dia memisahkan Liu Feng dan Meng Da.

Meng Da memiliki seorang sahabat bernama Peng Yang. Peng Yang yg mendengar rencana ini segera pulang dan menulis surat untuk memperingatkan Meng Da. Surat itu diberikan kepada orang kepercayaannya untuk dibawa dan diserahkan pada Meng Da. Tetapi Orang itu tertangkap ketika dia sedang keluar kota oleh Ma Chao yang mengetahui maksud surat itu. Dia kemudian segera kekediaman Peng Yang yang tanpa curiga menerimanya dengan baik dan kemudian keduanya minum arak bersama.

Kemudian Ma Chao melihat bahwa Peng Yang sudah mulai mabuk, lalu dia berkata, "Pangeran HanZhong dahulu selalu menomor satukan dirimu, kenapa sekarang tidak lagi ?"

Peng Yang mulai memaki tuannya, "Si Tua itu ! Tapi aku akan mencari cara agar dia membayarnya."

Unutk melihat sejauh mana Peng Yang merencanakan hal ini dia berkata, "Sejujurnya, aku juga telah lama membenci orang itu."

"Jika begitu kau bergabunglah dengan Meng Da dan menyerang Cheng Du, sementara aku akan mempengaruhi orang di sisi timur dan barat sungai untuk mendukungmu. Hal ini akan membuat kita jadi lebih mudah," Kata Peng Yang.

"Apa yang kau usulkan masuk akal, tetapi kita akan membicarakan hal ini esok saja." Kata Ma Chao dan dia berpamitan.

Ma Chao kemudian menemui Liu Bei dengan membawa utusan yang tertangkap itu dan juga suratnya. Kepada Liu Bei dia menceritakan seluruh kejadian dengan Peng Yang. Liu Bei menjadi sangat marah dan dia segera memerintahkan agar Peng Yang ditahan dan dimasukan dalam penjara dimana dia dapat diinterogasi.

Sementara Peng Yang berada di penjara, Liu Bei berkonsultasi dengan Zhuge Liang.

"Orang ini cukup terpelajar tetapi kurang bertanggung jawab. Dia terlalu berbahya untuk dibiarkan hidup." Jawab Zhuge Liang.

Segera perintah diberikan bahwa dia diminta untuk bunuh diri didalam penjara. Berita ini sangat membuat takut pendukungnya dan juga Meng Da. Terlebih lagi Liu Feng sekarang telah ditugaskan ke MianZhu dan ini membuatnya tambah takut. Akhirnya dia meminta saran dari kedua temannya Shen Dan dan Shen Yi yang berada di Shang Yong.

"Temanku Peng Yang dan aku telah melakukan banyak hal untuk pangeran. Tetapi sekarang Peng Yang telah mati dan aku dilupakan. Lebih dari itu Pangeran ingin aku mati, Apa yang dapat kulakukan ? " Kata Meng Da.

Shen Dan menjawab, "Aku pikir aku dapat mencari jalan untuk menjamin keselamatanmu."

"Apakah itu ?" Tanya Meng Da yang merasa lebih lega.

"Desersi. Adikku Shen Yi dan aku telah lama ingin pergi ke Wei. Kau tulislah surat pengunduran dirimu kepada Pangeran yang mengatakan pengunduran dirimu dan kau pergilah kepada Pangeran Wei yang pasti akan memberikanmu posisi yang terhormat. Setelah itu kemudian kami berdua akan mengikutimu."

Meng Da melihat bahwa ini adalah jalan terbaik yang dia miliki. Akhirnya dia menulis surat dan memberikannya pada seorang utusan untuk diserahkan ke Cheng Du. Malan itu Meng Da meninggalkan posnya dan pergi ke Wei.

Utusan itu kemudian sampai dia Cheng Du dan dia menceritakan mengenai desersi yang dilakukan Meng Da. Liu Bei lalu merobek surat itu.

"Orang yang tak tahu balas budi itu !!! Dia menjadi pengkhianat dan masih bernai untuk menghinaku dengan mengirimkan surat pengunduran dirinya"

Liu Ben sedang akan memerintahkan pasukan untuk menangkap Meng Da ketika Zhuge Liang mencegahnya dan berkata, "Kau lebih baik mengirim Liu Feng untuk menangkapnya dan biarkan kedua harimau saling menerkam. Apakah Liu Feng berhasil atau gagal, dia tetap harus datang ke IbuKota dan saat itu kau dapat menghukumnya."

Liu Bei setuju dengan usulan ini dan dia segera mengirim utusan ke MianZhu dan Liu Feng menurut dengan perintah itu. Dia lalu memimpin pasukan untuk menangkap Meng Da.

Sementara itu Meng Da tiba di Wei ketika Cao Pi sedang mengadakan sidang besar. Ketika pengawal memberitahukan bahwa Jendral Meng Da dari Shu tiba, Cao Pi langsung memerintahkannya masuk.

Kata Cao Pi kepadanya, "Apakah kau benar2x tulus untuk menyerah ?"

Meng Da berkata, "Aku sedang terancam mati karena tidak membantu Guan Yu. Ini adalah satu2xny alasanku datang kemari."

Walaupun begitu Cao Pi tidak percaya. Kemudian dilaporkan bahwa Liu Feng membawa pasukan dan menyerang Xiang Yang serta menantang Meng Da untuk berduel.

Cao Pi berkata, "Jika kau memang jujur maka pergilan ke Xiang Yang dan lawanlah Liu Feng. Jika kau membawa kepalanya maka aku tidak akan ragu lagi."

Meng Da berkata, "Aku akan menyakinkan dia untuk bergabung. Tidak perlu pasukan. Aku akan membuatnya menyerah."

Akhirnya Meng Da diangkat menjadi Bangsawan PingYang, Gubernur XianCheng dan juga diperintahkan untuk menjaga XiangYang dan FanCheng.

Sekarang disana sudah ada dua jendral yang bertugas yaitu Xiahou Shang dan Xu Huang. Ketika Meng Da tiba, mereka mengatakan padanya bahwa Liu Feng masih berada kira2x 30 Li dari kota. Segera Meng Da menulis surat dan memintanya untuk menyerah saja. Tetapi Liu Feng tdk mengubris surat itu, dia merobek surat itu dan membunuh utusannya.

"Pengkhianat ini sudah membuatku melupakan tugasku membantu paman dan sekarang dia ingin aku mencelakakan ayahku dengan menjadi pemberontak juga !!"

Meng Da lalu keluar membawa pasukan untuk menghadapi Liu Feng. Liu Feng juga berkuda kedepan dan dia menunjuk kepada lawannya itu serta memakinya.

"Kematian sudah sangat dekat dengan dirimu !!! Tetapi kau masih saja tidak melihatnya. Menyerahlah dan mengabdilah pada Pangeran Wei." Balas Meng Da.

Liu Feng segera maju dan menebaskan pedangnya kearah Meng Da. Meng Da kemudian langsung kabur dan dikejar oleh Liu Feng sejauh 15 Li. Kemudian Liu Feng masuk kedalam jebakan musuh. Di sisi jalannya tiba2x bermunculan pasukan Wei yang dipimpin oleh Xiahou Shang dan Xu Huang. Meng Da juga berbalik dan menyerang dari depan. Liu Feng terpaksa melarikan diri. Dia segera pergi ke Shang Yong. Ketika dia sampai didepan kota dan memanggil penjaga gerbang, tiba2x hujan panah menyambutnya.

"Aku telah menyerah pada Wei !" Teriak Shen Dan dari atas tembok kota.

Liu Feng menjadi sangat marah dan dia bersiap untuk menyerang kota. Tetapi pasukan Wei sudah sangat dekat dibelakangnya dan dia lalu menuju FangLing. Dia tiba disana dan juga melihat Bendera Wei berkibat didepan tembok kota. Kemudian dia melihat Shen Yi memerintahkan agar prajurit pemanah segera bersiap di tembok kota. Dibelakangnya juga pasukan Wei yang dipimpin oleh XuHuang telah tiba. Akhirnya dia terpaksa melawan sambil berusaha meloloskan diri.

Pasukan Liu Feng berusaha keluar dari kepungan musuh dan mereka bergerak menuju Cheng Du. Akhirnya mereka berhasil sampai ke Cheng Du dengan hanya 100 penunggang kuda saja yang tersisa.

Dia menemui ayahnya tetapi bukan simpati melainkan amarah yang didapatnya.

Liu Bei berkata, "Anak tak tahu malu !!! Berani sekali kau datang dan menemui diriku ?"

"Petaka yang menimpa pamanku bukan karena aku yang tidak ingin menolongnya, tetapi karena Meng Da yang menyesatkanku."

"Kau makan seperti manusia, kau berpakaian seperti manusia, tetapi kau tidak memiliki pikiran seperti manusia. Kau hanya seperti manusia yang terbuat dari tanah liat atau kayu. Apa maksudmu dengan berkata bahwa bedebah itu telah menyesatkanmu ???"

Liu Bei lalu memerintahkan agar algojo membawanya keluar dan menghukum mati Liu Feng. Tetapi kemudian Liu Bei menyesal setealh mendengar perlakuan Liu Feng kepada utusan yang membawa surat Meng Da yang membujuknya untuk menyerah. Dan dia juga kembali memikirkan kematian Guan Yu. Hal ini membuatnya akhirnya jatuh sakit kembali. Karena hal ini tidak ada tindakan militer dilakukan untuk beberapa saat.

Setelah mendapatkan takhtanya, Cao Pi mengangkat para bawahannya menjadi pejabat pemerintah dengan posisi tinggi. Dia juga membangun pasukannya sendiri berkekuatan 300.000 prajurit. Dia juga kemudian mengadakan perjamuan besar di Daerah Qiao dan Juga Pei yang merupakan tanah leluhurnya. Ketika pasukan besarnya melewati tempat itu, penduduk menyambutnya ditepi2x jalan dan memberikan hadiah seperti arak dan juga makanan.

Saat itu lalu datang berita bahwa Jendral Besar Xiahou Dun sedang sakit keras.Cao Pi segera kembali secepatnya ke Ye Jun tetapi dia datang terlambat. Dia lalu memerintahkan agar seluruh prajurit berkabung untuk jendral besar itu dan dia mengadakan upacara yang sangat megah dan besar untuk Xiahou Dun. Xiahou Dun meninggal diusianya yang ke 59 thn, legenda mengatakan dia juga dikubur bersama bola naga yang ditaruh didalam mulutnya.

Pada bukan ke 8 thn ke 26 masa pemerintahan Jia An atau tahun 1 pertama masa Huang Chu (Thn 220 M), dilaporkan bahwa burung Phoenix melintas diatas ShiYi dan QiLin terlihat di LanZi sementara Naga Kuning terlihat di YeJun.

Segera Komandan kekaisaran Li QU dan juga Menteri Xu Zhi mendiskusikan penampakan2x ini. Mereka akhirnya mengambil kesimpulan dan berkata, "Tanda2x ini menunjukan bahwa Wei harus menggantikan Han dan Altar penurunan takhta harus disiapkan."

Kemudian sebuah petisi dari 40 pejabat tertinggi istana disiapkan, baik pejabat militer mau sipil memberikan capnya. Hua Xin, Wang Lang, Xin Pi, Jia Xu, Liu Ye, Liu Zi, Chen Jiao, Chen Qun dan Huan Jie datang kekota terlarang dan mengusulkan pada kaisar bahwa dia harus menyerahkan takhtanya dan sujud kepada Pangeran Wei, Cao Pi.

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons