Lu Meng berkata pada Sun Quan mengenai rencananya menangkap Guan Yu, "Guan Yu hanya tinggal memiliki pasukan yang kecil dan dia tidak akan berani untuk melalui jalan besar. Di Utara MaiCheng ada jalan kecil dan dia pasti akan berusaha melewati tempat itu. Oleh sebab itu kau harus menempatkan jebakan disana kira2x 10 Li jauhnya dari kota, tetapi jgn hentikan dia disana. Biarkan dia lewat dan terus serang dia dari belakang. Dengan begitu dia akan terpaksa menuju LinJu. Disini kita harus menempatkan pasukan penyergap dan kau akan menangkpnya. Untuk sekarang ini seranglah kota dari segala sisi tetapi biarkan sisi utara terbuka."
Sebelum menjalankan rencana ini, Sun Quan memerintahkan Lu Fan untuk meramal.
Lu Fan melakukannya dan berkata, "Musuh akan pergi melewati jalur barat laut dan dia akan tertangkap pada malam hari itu sebelum tengah malam."
Zhu Ran diperintahkan untuk melakukan penyergapan pertama dan Pan Zhang yang kedua. Semua pasukan yang dikirim adalah veteran perang.
Ketika Guan Yu mengumpulkan seluruh prajuritnya di MaiCheng dia hanya mempunyai 300 orang saja. Makanan telah habis dan pada malam harinya Pasukan Wu datang mendekat kekota dan memanggil nama teman2x mereka yang ada didalam. Banyak dari mereka yang bertahan segera menuruni tembok dan melakukan desersi sehingga makin mengurangi pasukan Guan Yu. Tidak ada pasukan bantuan yang terlihat dan Guan Yu sudah putus asa menghadapi hal ini.
Lagi dia berkata pada Wang Fu, "AKu menyesal tidak mendengarkan nasehatmu yang bijak itu. Sekarang apa yang harus kulakukan ?"
"Aku pikir bahkan jika Lu Wang hidup kembali, diapun tidak dapat berbuat banyak dalam situasi seperti ini." Jawab Wang Fu sambil menangis.
Kata Zhao Lei, "Liu Feng dan Meng Da pasti memutuskan untuk tidak mengirimkan bantuan dari ShangYong. Aku rasa kita harus meninggalkan tempat ini dan mencoba pergi ke YiZhou. Disana kita akan mengumpulkan tentara dan setelah itu kita dapat mencoba peruntungan kita sekali lagi dalam merebut tempat ini."
"Aku setuju denganmu bahwa itu adalah langkah terbaik saat ini." Kata Guan Yu.
Lalu dia pergi menaiki tembok kota dan mengamati keadaan daerah sekitar. Dia melihat bahwa pengepungan musuh terlemah adalah disebelah utara, dia memanggil beberapa penduduk asli daerah sana dan menanyakan mengenai keadaan alam sekitar daerah itu.
Mereka menjawab, "Hanya ada jalan2x kecil saja disekitar sini tetapi jalan2x itu menuju kedaerah Sungai Barat."
"Kita akan pergi melewati tempat itu malam nanti." Jawab Guan Yu.
Wang Fu menetang usul itu dan berkata, "Jendral, kau pasti akan masuk dalam jebakan musuh. Jalan utama tampaknya lebih aman."
"Mungkin memaang akan ada jebakan, tetapi apakau kau pikir aku takut dengan hal itu ?" Jawab Guan Yu.
Perintah segera diberikan untuk berangkat.
"Setidaknya kau harus berhati2x, Jendral. Aku akan menjaga tempat ini sampai akhir. Aku hanya memerlukan 100 tentara saja. Dan kami semua tidak akan pernah menyerah. Hanya saja aku harap,jendral, kau akan segera mengirim pasukan bantuan secepat mungkin." Wang Fu berkata.
Mereka berdua berpisah dengan berlinang air mata. Wang Fu dan Zhou Cang tetap berada di MaiCheng untuk menjaganya. Guan Yu, Guan Ping dan Zhao Lei bersama pasukan kecil mereak bergerak menuju gerbang utara. Guan Yu dengan Golok naganya berada didepan. Kira2x setelah 15 Li jauhnya antara dia dan kota mereka sampai disebuah tempat dengan tebing tinggi. Ketika melewati tempat itu tiba2x bunyi genderang perang bertabuhan dan kemudian banyak suara teriakan prajurit. Segera kemudian pasukan besar dengan Zhu Ran sebagai pemimpinnya muncul.
Dia segera menerjang maju dan memanggil Guan Yu , "Guan Yu, Jgn Lari ! Menyerahlah dan kau akan kubiarkan hidup !"
Tetapi Guan Yu memacu kudanya untuk membunuh Zhu Ran. Zhu Ran segera melarikan diri karena ketakutan. Guan Yu Mengikuti dia sampai tiba2x terdengar bunyi ledakan dan genderang perang lagi. Dia terkejut dan tiba2x pasukan Wu bermunculan dari segala penjuru. Guan Yu lalu bertempur sekuat tenaga bersama sisa pasukannya dan berhasil membuka jalan menuju LinJu. Zhu Ran datang dari belakang dan mengejar pasukan Guan Yu yang kabur sehingga hanya tersisa kurang dar 50 orang prajurit Guan Yu.
Tidak jauh beberapa Li kemudian, Bunyi genderang perang terdengar lagi dan kali ini adalah Pan Zhang pemimpinnya. Guan Yu langsung menerjang kearahnya dan melawannya, Pan Zhang lari hanya setelah beberapa jurus. Walaupun begitu Guan Yu melihat bahwa pasukan musuh terlalu banyak dan dia bersama pasukannya yang tersisa pergi kearah pegunungan.
Guan Ping mengikuti dari belakang dan dia mengabarkan sebuah berita duka, "Zhao Lei telah tewas didalam pertempuran !"
Guan Yu sangat sedih dan memerintahkan anaknya untuk segera membawa sisa pasukannya pergi.
Kira2x pasukan Guan Yu hanya tersisa 10 orang saja ketika mencapai ZhuXi, sebuah tempat dengan pegunungan disisi-sisinya. Kemudian disana mereka bertemu lagi dengan pasukan penyergap. Tetapi Kali ini pasukan penyergap itu tidak membawa pedang maupun panah, mereka membawa tali dan jaring. Terperangkap dalam keadaan ini, Pasukan Guan Yu tidak dapat berbuat banyak. Guan Yu mencoba melawan sekuat tenaga, tetapi tiba2x kudanya terjatuh dan melemparkannya dari sadelnya Pada saat yg sama, Ma Zhong segera menahan kuda Guan Yu dan menariknya. Guan Ping menerjang kearah Guan Yu untuk menolongnya, tetapi sebelum dia dapet berbuat sesuatu, para prajurit Wu telah menjatuhkan dirinya dan mengikatnya. Guan Yu yang terjatuh jg langsung diikat dengan tali dan dibungkus dengan Jaring, Golok naganya di bawa oleh Pan Zhang. Akhirnya kedua Guan, Ayah dan Anak tertangkap oleh Pasukan Wu. Walaupun begitu, selama proses penangkapan ini, lebih dari 500 prajurit Wu tewas dan 2000 lainnya terluka.
Sun Quan sangat senang dengan keberhasilan rencananya. Pada pagi harinya, dia mengumpulkan semua bawahannya didalam tendanya untuk menanti kedatangan tawanannya itu. Tidak lama kemudian, Ma Zhong datang dengan membawa Guan Yu dan Guan Ping.
"Aku telah lama ingin berteman denganmu. Aku kagum dengan kegagahan dan kebajikanmu. Sekarang aku ingin menawarkan persekutuan denganmu, jika kau mau maka kau dan anakmu akan kubebaskan. Aku harap kau mau bergabung denganku." Pinta Sun Quan.
Tetapi Guan Yu menjawab dengan kasar, "Kau bocah bermata biru !!! Kau tikus berjanggut Ungu !! Aku telah melakukan sumpah dibawah pohon persik dengan saudara2xku untuk menjunjung tinggi Han. Pikirmu aku mau untuk bergabung dengan pemberontak seperti dirimu ? Aku sekarang menjadi korban dari rencana busukmu. Lebih baik kau hentikanlah omonganmu dan cepatlah bunuh aku."
"Dia benar2x seorang pendekar dan aku sangat menyukainya. Aku akan memperlakukan dia dengan baik dan kuharap dia akan bergabung denganku. Apakah menurut kalian itu ide yang baik ?"
Kata menteri Zuo Xian, "Ketika Cao2x menahan orang ini, Cao2x memperlakukan dia sangat baik. Cao2x menjadikan dia adipati dan setiap 3 x sehari Cao2x mengadakan perjamuan. Cao2x memberikan dia emas dan perak, semua ini dilakukan untuk berharap agar dapat mempertahankannya disisi dia. Tetapi Cao2x gagal. Orang ini melalui gerbang2x perbatasan dan membunuh 6 jendralnya di 5 benteng perbatasan. Sekarang Cao2x sangat takut akan dirinya dan hampir saja memindahkan ibukota karena keganasan Guan Yu. Sekarang dia berada didalam kekuasaanmu, bunuhlah dia sekarang juga atau kau akan menyesal. Petaka akan menimpamu jika kau membiarkan dia hidup."
Sun Quan memikirkannya untuk beberapa waktu.
"Kau benar !" Kata Sun Quan tiba2x. Dan dia langsung memerintahkan hukuman penggal.
Guan Yu dan Guan Ping dibawa ketengah perkemahan. Guan Yu hanya tertawa saja ketika dibawa untuk dihukum mati. Algojo yang akan memanggalnya menjadi ketakutan ketika menatap Guan Yu dan dia tidak berani untuk melaksanakan eksekusi itu, tidak ada prajurit biasa yang berani. Akhirnya Pan Zhang dengan menggunakan Golok Naga memenggal kepala Guan Yu.
Akhirnya Kedua Guan, Ayah dan Anak berakhir nasibnya disaat yang sama pada musim dingin bulan ke 10 ditahun ke 24 masa Jian An atau thn ke 29 masa pemerintahan kaisar Xian (Thn 219 M). Guan Yu berumur 54 thn dan Guan Ping berusia 32 Thn.
Akhirnya Guan Yu telah tewas dan kudanya dikirim kepada Sun Quan yang memberikannya pada Ma Zhong. Tetapi Kuda Merah itu hanyak hidup untuk beberapa hari saja sebelum akhirnya menyertai Tuannya yang telah bersamanya selama lebih dari 15 thn. Dia menolak makan dan minum dan akhirnya mati.
Di MaiCheng, Wang Fu tiba2x bermimpi buruk. Dia terbangun, Tulangnya terasa digin dan badannya bergetar.
Dia berkata pada Zhou Cang keesokan harinya, "Aku mendapat mimpi buruk dimana aku melihat tuan kita berlumuran darah. Aku ingin menanyainya tetapi aku terlalu takut. Semoga saja hal ini bukan pertanda buruk."
Pada saat itu Pasukan Wu datang ke Tembok kota dan mengarak kepala Guan Yu dan Guan Ping, ayah dan anak. Wang Fu dan Zhou Cang naik keatas tembok untuk melihat apabila hal itu adalah benar2x kepala kedua Guan. Setelah melihat mereka benar2x Yakin bahwa kepala itu adalah milik Guan Yu dan Guan Ping. Wang Fu langsung menangis sedih sekali dan dia lalu meloncat dari tembok kota dan tewas. Zhou Cang berdiri diatas tembok istana lalu mengeluarkan pedang dan membunuh dirinya sendiri. Hari itu jg MaiCheng jatuh ketangan Wu. Wang Fu berusia 45 thn dan Zhou Cang berusia 42 thn ketika mereka meninggal.
Eksekusi Guan Yu telah membuat Sun Quan mendapatkan seluruh wilayah JingZhou. Dia kemudian memberikan prajuritnya hadiah dan mengadakan perjamuan besar dimana Lu Meng duduk sebagai tamu kehormatan.
Sun Quan lalu memberikan pidatonya, "Setelah lama menunggu, keinginan hatiku akhirnya terpenuhi melalui temanku Lu Meng."
Lu Meng lalu membungkuk tanda memberi hormat dan kemudian Sun Quan melanjutkan, "Zhou Yu lebih hebat dari kebanyakan manusia dan dia mengalahkan Cao2x di Chi Bi. Sayang, dia meninggal terlalu cepat. Lu Su kemudian mengantikan dirinya dan dia menciptakan landasan untuk menciptakan suatu kekaisaran besar bagi Wu. Ketika Cao2x datang untuk menguasai Wu dan semua orang menyuruhku untuk menyerah dia menasehatiku untuk melawan. Dia hanya berbuat satu kesalahan yaitu membiarkan Liu Bei menempati JingZhou. Sekarang, hari ini Lu Meng telah mengantikan mereka semua dan dia berhasil melebihi semua pendahulunya."
Kemudian Sun Quan mengisi cawannya dan dia yang menyerahkan cawan itu kepada Lu Meng. Lu Meng mengambil Cawan itu dan dia mengangkat gelas, tetapi tiba2x dia berubah.
Dia melemparkan cawan itu kelantai dan lalu mencengkram Sun Quan serta berteriak, "Kau bocah bermata biru ! Kau tikus berjanggut ungu ! Apakah kau masih mengenali diriku ?"
Ketakutan melanda seluruh orang2x itu, banyak dari mereka berusaha menyelamatkan tuan mereka yg telah dilempar kelantai oleh Lu Meng yang kerasukan Lu Meng sendiri duduk dikursi tuannya dan matanya menatap penuh amarah.
"Setelah aku menghancurkan pemberontakan Jubah kuning, aku pergi kesana dan kemari selama 30 thn. Sekarang aku telah menjadi korban rencana busukmu dan kau berhasil membunuhku. Hidup aku tidak berhasil mengoyak daging musuhku, dalam kematian aku akan menghabisi Pemberontak. Aku Bangsawan HanShou, Guan Yu !!!"
Ketakutan dan kepanikan langsung melanda semua orang, Sun Quan yang pertama sujud dihadapan Lu Meng dan diikuti oleh orang2x lainnya diruangan itu.
Segera Lu Meng tiba2x meninggal dan darah keluar dari 7 lubang ditubuhnya.
Segera tubuh Lu Meng dikuburkan dengan layak. Lu Meng kemudian dianugerahi gelar Gubernur NanJun dan Bangsawan ChanLing. Anaknya Liu Ba diangkat menjadi pejabat.
Setelah kejadian ini Sun Quan lalu hidup penuh ketakutan. Segera Zhang Zhao datang dari JianYe menyalahkannya karena kematiannya itu.
"Tuanku, Pembunuhan Guan Yu ini telah membawa petaka kepada kita. Kau tentu tahu mengenai sumpah dibawah pohon persik. Sekarang Liu Bei memiliki pasukan besar di barat, Zhuge Liang sebagai penasehatnya dan juga Zhang Fei, Zhao Yun, Ma Chao dan Huang Zhong yang siap menjalankan setiap perintah. Ketika Liu Bei mendengar hal kematian ayah dan anak marga Guan ini maka dia akan mengerakan seluruh kekuatannya untuk membalaskan dendam mereka. Aku takut bahwa kita tidak cukup kuat untuk menahan semua serangan ini."
Sun Quan mulai menjadi sangat ketakutan.
"Ya aku telah membuat kesalahan kecil. Tetapi hal itu telah terjadi, jadi apa yang dapat kita lakukan ?"
"Kau tidak perlu takut, Aku memiliki rencana untuk membuat mereka tidak menyerang kita dan menjaga JingZhou tetap aman."
"Apa rencanamu ?" Tanya Sun Quan.
"Cao2x dan pasukannya ingin mengusai seluruh kekaisarannya. Jika Liu Bei ingin membalas dendam maka dia akan bersekutu dengan Cao2x dan mereka akan menyerang selatan. Oleh sebab itu aku sarankan kita mengirim kepala Guan Yu kepada Cao2x sehingga seolah-olah terlihat bahwa Cao2xlah yang merencanakan semua hal ini. Hal ini akan membuat Liu Bei menyerang Cao2x dan bukan kita. Setelah mempertimbangkan semua hal aku rasa ini adalah jalan terbaik."
Sun Quan setelah memikirkannya lalu setuju dan dia mengirim kepala Guan Yu didalam Kotak kepada Cao2x sesegera mungkin. Tubuh Guan Yu dimakamkan disekitar Daerah YangZhou di sebelah tenggara JingZhou.
Pada saat ini pasukan Cao2x telah kembali ke LuoYang dari MoPo. Ketika dia mendapatkan kepala Guan Yu, hatinya sangat lega.
Kata dia, "Akhirnya Guan Yu telah mati. Sekarang aku dapat tidur dengan tenang dimalam hari."
Tetapi Sima Yi melihat ada siasat dibalik hal ini dan dia berkata, "Ini adalah siasat untuk mengalihkan petaka dari Wu."
"Apa maksudmu ? bagaimana caranya ?" Tanya Cao2x.
"Sumpah dibawah pohon persi telah mengikat 3 saudara menjadi satu dalam hidup dan mati. Sekarang Wu takut pembalasan dendam dari Shu sehingga mereka mengirim kepala Guan Yu kepadamu untuk berharap agar Shu menyerang kita. Setelah itu dia akan mencari cara untuk menguasai keadaan ketika kita dan Shu sedang berselisih."
"Kau sangat benar, temanku. Dan bagaimana caranya agar kita dapat lolos dari petaka ini ?" Tanya Cao2x.
"Aku pikir caranya cukup mudah. Kau memiliki kepala Guan Yu, buatlah dari kayu badan dari Guan Yu kemudian kau kuburkan kepala dan badan kayu itu dengan cara seperti jika seorang menteri besar kekaisaran dikuburkan. Ketika Liu Bei mendengar hal ini maka dia akan mengarahkan kebencianya pada Sun Quan. Jika kau lihat, maka tidak perduli siapapun yang menang maka kitalah yang akan mendapatkan keuntungan."
Cao2x senang mendengar solusi itu. Kemudian dia memerintahkan utusan itu untuk datang dengan kotak kayu itu, ketika dia buka, dia melihat Wajah Guan Yu tepat seperti sebagaimana dia mengingat rupa Guan Yu.
Kemudian Cao2x tersenyum dan berkata, "Aku harap kau baik2x saja sejak terakhir kita bertemu, Guan Yu."
Tiba2x mulut Guan Yu terbuka dan matanya menatap tajam. Cao2x langsung jatuh dan dia memuntahkan darah karena terkejut.
Mereka semua yang ada disana segera membantu dia bangun dan tidak lama kemudian setelah lebih tenang dia berkata," Jendral Guan benar2x seorang dewa."
Utusan yang membawa kepala Guan Yu menceritakan mengenai Kejadian yang menimpa Lu Meng dan Sun Quan.
Cao2x yang dipenuhi ketakutan segera mengadakan upacara untuk menghormati Guan Yu. Tubuh Kayu dan kepala Guan Yu dikuburkan gerbang selatan dengan cara2x seperti menguburkan seorang pangeran. Setiap pejabat dari berbagai tingkatan hadir didalam upacara itu. Didalam upacara itu cao2x sendiri sujud didepan peti mati Guan Yu dan dia menuangkan 3 cangkir arak untuknya. Dia juga memberikan gelar Pangeran JingZhou kepada Guan Yu dan menunjuk agar kuburannya dijaga. Kemudian utusan itu dikirim balik ke Wu.
Sekarang Arwah Guan Yu tidak pergi kealam lain, tetapi dia tetap berada dibumi ini sampai suatu kali tiba di DangYang disebuah bukit yang terkenal bernama Puncak Mata Air Giok. Disana hidup seorang pertapa yang namanya adalah 'Kedamaian Kekal'. Dia sebelumnya adalah seorang pendeta di Kuil Penjaga negara di perbatasan Sungai Si. Didalam perjalanannya dia akhirnya sampai ketempat ini. Disana dia membangun gubuk kecil dan melakukan meditasi untuk menemukan 'TAO', Dia meiliki seorang murid yang meminta sedekah untuk mencukupi kehidupannya yang sangat sederhana.
Pada suatu malam tepat di tengah malam, bulan purnama bersinar dengan sangat terangnya. Pendeta ini sedang bermeditasi ditengah keheningan malam.
Tiba2x dia mendengar suara besar berteriak, "Berikan kembali kepalaku ! Berikan kembali kepalaku !"
Pendeta ini kemudian melihat sesosok Pria duduk diatas kuda merah. Ditangannya ada Golok yang bersinar seperit Golok Naga Hijau. Lalu ada dua orang jendral lainnya yang berada dibelakagnya, masing2x disisinya. Yang di kiri memiliki wajah putih dan yang dikanan memiliki wajah kasar dengan janggut ikal. Dan mereka mengikuti kemanapun orang yang memegang golok itu pergi. Mereka mengambang diudara yang kemudian sampai dipuncak gunung itu.
Pendeta itu kemudian mengenali dia sebagai Guan Yu, lalu dia berkata," Dimanakah Guan Yu ?"
Arwah itupun mengerti dan dia turun dari kudanya.
Dengan membungkuk memberi hormat, arawah itu berkata, "Siapakah guruku ini, dan siapakah nama pendetanya ?"
"Ketika berada di Kuil Penjaga negara ditepi sungai Si. Aku pernah melihatmu, tuan jendral. Dan aku tidak mungkin melupakan wajahmu." Jawab Pendeta itu.
"Aku sangat bersyukur atas bantuan yang pernah kau berikan itu. Nasib buruk telah menimpaku dan sekarang aku sudah tidak hidup lagi. Aku ingin memohon kau memberikan petunjuk pada diriku menunjukan jalan kemuliaan."
"Kita tidak usah membicarakan hal2x buruk yang terjadi dimasa lalu maupun hal2x benar yang terjadi sekarang. Kejadian yang terjadi kemudian adalah akibat perbuat yang dilakukan sebelumnya. Aku tahu Lu Meng telah melukai dirimu dan kau berteriak meminta kepalamu. Tetapi siapa yang juga akan mengembalikan kepala2x korbanmu seperti Yan Liang, Wen Chou dan juga komandan 5 benteng ?"
Segera Guan Yu mengerti maksudnya, dia bersujud sebagai tanda terima kasih dan setelah itu kemdian bersama kedua penampakan lainnya menghilang. Setelah kejadian ini, Guan Yu dan kedua arwah lainnya terus berada didaerah puncak gunung itu dan menjaga rakyat disana.
Karena terkesan dengan kebajikannya Rakyat membangun sebuah kuil dipuncak gunung itu dimana mereka mengadakan persembahan dan sesajen setiap musimnya. Setiap orang yang melakukan tugas besar dan berbahaya selalu memohon berkat dan perlidungan dari dirinya, dari pemburu sampai jendral besar semuanya bersujud kepadanya. Dan Suatu Hari penampakan Guan Yu terlihat kembali tetapi kali ini dia memiliki Aura Emas dan kepalanya telah berada kembali dibadannya. Setiap orang disana akhirnya menyembahnya menjadi Dewa Pelindung.
Beberapa tahun kemudian seseorang menulis diatas dua pilar penyangga kuil itu. Tulisan yang pertama berbunyi "Wajah Kasar tetapi memiliki hati yang jujur, mengendarai angin diatas kuda merah, Laksana seorang kaisar ."
Tulisan yang kedua berbunyi, "Didalam sinar lampu yang terang, Membaca buku sejarah, Percaya kepada Golok Naga Hijau yang seperti Bulan Sabit, hati yang murni seperti Langit Biru yg cerah."
Sementara itu di Shu, setelah menguasai BaZhou, YiZhou dan HanZhong. Liu Bei kembali ke ChengDu.
Fa Zheng lalu berkata," Pangeran, Istrimu telah meninggal dan Lady Sun Shang Xiang telah kembali kerumahnya. Mungkin kalian juga tidak akan pernah berjumpa lagi. Oleh sebab itu aku harap kau mau memilih seorang istri untuk mendampingimu sehingga semua hal menjadi seperti seharusnya diistana ini."
Liu Bei lalu menyetujui usulan itu, Fa Zheng lalu melanjutkan, "Wu Yi memiliki seorang adik, dia sangat cantik dan juga baik. Seorang ahli ramal mengatakan bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi seorang yang memperoleh kehormatan besar. Dia sudah dijodohkan dengan Liu Mao anak dari Liu Yan, tetapi Liu Mao mati ketika masih muda. Dia kemudian tetap tidak menikahi siapapun. Aku pikir akan sangat baik bagimu untuk mengambilnya sebagai istri."
"Aku rasa ini tidak sesuai dengan kebiasaan. Liu Mao dan aku berasal dari marga yagn sama."
"Jika menyangkut urusan ini apakah berbeda dengan pernikahan antara Raja Muda Wen dengan putri Huai Ying dimasa dinasti Zhou ?"
Karena Hal ini Liu Bei memberikan persetujuannya dan mereka akhrinya menikah. Lady Wu melahirkan dua orang putra bagi Liu Bei, Yang tertua bernama Liu Yung dan yang muda bernama Liu Li."
Sementara itu seluruh daerah Shu menjadi makmur, daerahnya aman, tentram dan sejahtera. Kekayaan merupakan hal yang umum didaerah itu. Tanah2x pertanian didaerah itu sangat menghasilkan.
Tiba2x datang utusan yang mengatakan bahwa Sun Quan berusaha bersekutu dengan Guan Yu melalu pernikahan anak2x mereka. Dan Guan Yu dgn kasar menolak usulan itu.
"JingZhour berada dalam bahaya, Panggilah kembali dan gantikan Guan Yu." Kata Zhuge Liang.
Kemudian utusan datang silih berganti mengabarkan laporan dari JingZhou. Pada awalnya mereka mengabarkan berita baik, kemudian berita buruk. Kemudian Guan Xing datang mengabarkan bahwa Ayahnya berhasil menenggelamkan 7 divis pasukan Wei berkekuatan 150.000 prajurit dan juga penangkapan Yu Jin serta pemenggalan Pang De. Kemudian datang lagi utusan membawa laporan bahwa Guan Yu membuat menara pengawas disepanjang Sungai Besar. Dan karena semua hal ini Liu Beipun akhirnya menjadi tenang.
Pada malam harinya, Liu Bei merasa bahwa badannya sangat panah dan dia tidak bisa tidur. Hatinya gelisah dan dia menjadi gusar akan hal ini. Malam itu dia terbangun dan kemudian membaca buku, Ketika dia mengantuk dan jatuh tertidur dimeja belajarnya dia memimpikan ada angin dingin berhembus diruangan itu dan hampir mematikan lilin. Ketika dia menutup jendela dan lilin kembali menjadi terang, dia melihat penampakan ada seseorang berdiri diekat lampu itu.
"Siapakah kau, mengapa kau datang malam2x begini keruanganku ?" Tanya Dia.
Penampakan itu tidak menjawab dan Liu Bei mendekat untuk melihat siapa dia. Kemudian dia mengenali bahwa penampakan itu adalah adiknya, Tetapi adiknya bertindak menghindar dan menjauh.
Liu Bei berkata, "Adik, aku harap tida ada masalah. Tetapi aku yakin pasti ada hal penting hingga kau datang malam2x begini keruanganku. Dan mengapa kau menghindari diriku, kakakmu ini yang sangat menyayangi dirimu ?"
Lalu Penampakan itu menangis dan berkata, "Kakak, Kirimlah tentara untuk membalaskan dendamku !"
Ketika Guan Yu mengatakan itu, tiba2x angin dingin berhembus lagi keruangan itu dan penampakan itupun menghilang. Kemudian Liu Bei terbangun dan menyadari itu hanyalah mimpi.
Matahari pagi baru saja menjelang ketika dia bangun, dia merasa sangat khawatir dan terganggu. Lalu dia pergi ke istana utama dan disana dia mengirim orang untuk mencari Zhuge Liang. Segera Zhuge Liang datang dan Liu Bei menceritakan mimpinya.
"Kau terlalu memikirkan Guan Yu akhir2x ini, tuanku. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan." Jawab Zhuge Liang.
Tetapi Liu Bei tetap tidak dapat tenang dan Zhuge Liang cukup sabar untuk menenangkan tuannya itu.
Ketika Zhuge Liang meninggalkan istana itu, dia bertemu Xu Jing yang berkata, "Zhuge Jian Shi, Aku pergi ketempatmu tadi untuk menyampaikan kabar yang sangat rahasia dan mereka mengatakan padaku bahwa kau berada disini."
"Apa rahasiamu ini ?"
"Aku menerima laporan dari pengawal perbatasan bahwa Wu telah merebut JingZhou, Lu Meng telah merebutnya. Dan lebih lagi, Guan Yu telah dipenggal. Aku datang untuk meberitahukan padamu mengenai hal ini."
"Aku telah melihat beberapa malam lalu dilangit. Sebuah bintang besar telah jatuh diatas JingZhou. Dan aku tahu bahwa ada hal buruk terjadi Pada Guan Yu. Tetapi aku khawatir Tuan Kita akan terpengaruh, jadi kuminta kau rahasiakan hal ini."
Mereka tidak tahu bahwa Liu Bei menguping pembicaraan mereka.
Tiba2x Liu Bei segera menghampiri mereka dan dia lalu mencengkram Zhuge Liang dan berkata, "Kenapa kau menyembunyikan hal ini dari diriku ? Kenapa ?"
Zhuge Liang lalu berkata, "Tuanku, Mohon sabarlah. Semua ini hanyalah kabar burung saja. Hal ini terlalu sulit untuk dipercaya. Kami harap kau tidak khawatir dan tenang."
"Dengan sumpah kami hidup bersama. Bagaimana aku dapat tetap hidup jika dia telah tiada ?" Jawab Liu Bei.
Kemudian kedua orang itu berusaha menenangkan tuan mereka semampu mereka. Tetapi ketika mereka sedang berbicara, tiba2x pengawal melaporkan kedatangan Ma Liang dan Yi Ji. Liu Bei segera mengumpulkan seluruh pejabat dan memanggil kedua orang itu masuk.
Ma Liang dan Yi Ji berkata, "JingZhou telah hilang dan Guan Yu memohon agar bala bantuan dikirim secepatnya."
Surat yg ada ditangan mereka belum sempat dibacakan ketika tiba2x Liao Hua dengan wajah terbakar oleh panas teriknya matahari dan pakaian compang-camping serta sepatu yang koyak dan kaki terluka karena dia berjalan kaki sepanjang hari sejauh ratusan Li akhirnya langsung masuk dan terjatuh dibawah anak tangga istana.
Liu Bei segera memerintahkan pengawal untuk membantunya, Liao Hua menuturkan kisahnya dengan bersujud dan menangis, dia menceritakan keadaan Guan Yu yang kritis dan kisah penolakan Liu Feng dan Meng Da untuk mengirim bala bantuan kepada Guan Yu yang terdesak di MaiCheng.
"Berarti Adikku telah tiada !!!" Tangis Liu Bei mendengar cerita Liao Hua.
"Jika benar kedua orang itu telah bertindak seperti itu maka kesalahan mereka masih terlalu besar jika hanya diberikan hukuman mati. Tetapi tuan lebih baik tenangkan dirimu terlebih dahulu. Aku akan pastikan bahwa pasukaan akan siap dan kita akan mengirimnya untuk membantu Guan Yu.", Kata Zhuge Liang.
"Jika Guan Yu telah tiada, maka aku tidak dapat hidup lagi. Esok hari aku sendiri akan memimpin tentara untuk pergi menyelamatkannya."
Liu Bei segera mengirim utusan menemui Zhang Fei di LangZhong dan memberinya perintah untuk menyiapkan 50.000 prajurit berkuda dan 200.000 prajurit infantri untuk segera berangkat.
Sebelum hari menjelang malam prajurit pengintai dan utusan2x datang silih berganti melaporkan keadaan di JingZhou dan akhirnya utusan terakhir tiba dan berkata, "Guan Yu berhasil sampai Di LinJu pada malam hari tetapi disana dia ditangkap oleh Jendral dari Wu. Dia menolak untuk tunduk pada Sun Quan dan akhirnya bersama Guan Ping dia dihukum mati. MaiChang telah jatuh ketangan Lu Meng, Jendral Wang Fu dan Jendral Zhou Cang bunuh diri didepan tembok kota."
Ketika mendengar bencana terakhir ini, Liu Bei langsung menangis keras sekali dan dia lalu memuntahkan darah sebelum akhirnya dia terjatuh dari singasananya dan pingsan.
7 komentar:
. . . .
Wah, akhirnya saya tau knp Guan Yu atau Kwan Kong di anggap dewa. Thank bgt tulisanya.
Mantap, kita jadi tau sejarah guan yu bagaimana dia meninggal dibunuh oleh pasukan wu, lengkap dengan jenderalnya yg bernama pan zhong
Mantap, kita jadi tau sejarah guan yu bagaimana dia meninggal dibunuh oleh pasukan wu, lengkap dengan jenderalnya yg bernama pan zhong
sungguh cerita yang bagus, akhir tau asal usul dari dewa Guan Kong/Guan Yi
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/carragher-guardiola-bisa-bawa.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/sandiaga-penempatan-pkm-di-tanah-abang.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/aduq-bandar-poker-bandarq-capsa-susun.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
Posting Komentar