Senin, 28 Maret 2011

Kematian Xia Hou Yuan


Bagaimana Xia Ho Yuan Mati,Seorang Jendral Besar Dari wei yang sangat mendukung Cao-cao dengan sepenuh jiwa,,,treade ini wa ceritain tentang kematian Xia hou yuan.Begini Ceritanya........
Huang Zhong yang telah mendapatkan kemenangan berniat untuk meminta tugas merebut Benteng musuh di gunung Ding Jung yang dijaga oleh Xiahou Yuan.

"Jika kau memang ingin untuk memimpin ekspedisi kali ini, aku akan menempatkan Fa Zheng sebagai penasehat militer dan kau harus mendiskusikan segala sesuatunya dengan dirinya. Aku juga akan mengirim pasukan pendukung dan juga menyiapkan bala bantuan."

Huang Zhong akhirnya setuju dan Persiapanpun dilakukan.

Lalu Zhuge Liang menjelaskan pada Liu Bei, "Aku sengaja membuat Jendral Huang marah agar dia berusaha yang terbaik karena jika tidak maka keragu-raguan akan melanda dirinya. Tetapi dia akan memerlukan bala bantuan."

Setelah ini Zhuge Liang memerintahkan Zhao Yun untuk berangkat membawa 5.000 prajurit dibelakang pasukan utama. Zhao Yun diperintahkan untuk tidak melakukan apapun selama Huang Zhong dapat memenangkan setiap pertempuran. Jika Huang Zhong menghadapi kesulitan maka Zhao Yun diperintahkan untuk membantunya.

Zhuge Liang juga memerintahkan 3.000 prajurit dibawah Liu Feng dan Meng Da segera berangkat menuju bukit2x dan mengambil posisi strategis, disana mereka mengibarkan bendera2x dan panji2x perang. Hal itu dilakukan sebagai salah satu strategi agar pasukan Shu terlihat seolah2x sangat besar, hal ini akan membuat musuh takut dan bingung. Sebagai tambahan Zhuge Liang mengirim utusan ke Xi Bian untuk memberitahukan Ma Chao apa yang harus dilakukannya. Yan Yan juga diperintahkan untuk menjaga Ba Xi dan Lang Zhong mengantikan Zhang Fei dan Wei Yan yang juga diperintahkan untuk membawa pasukannya menuju Han Zhong.

Dimarkas pasukan Wei, Zhang He dan Xiahou Shang akhirnya sampai menuju kemah Xiahou Yuan dan mereka menceritakan mengenai kekalahan mereka, "Gunung Tian Dang telah dikuasai musuh, Xiahou De dan Han Hao telah gugur didalam pertempuran. Liu Bei sedang mengarahkan pasukannya menuju Han Zhong, Aku pikir lebih baik kita mengirimkan utusan menuju ibukota untuk meminta pangeran Wei mengirim Bala bantuan."

Cao Hong segera menuju ibukota dan menemui Cao2x di Istana Xu Chang.

Cao2x yang mendengar berita ini segera memanggil seluruh bawahannya dan juga para jendral2xnya.

Lalu Menteri Liu Ye berkata, "Jika Han Zhong sampai jatuh maka seluruh dataran tengah akan berada dalam bahaya. Kita harus segera membawa tentara untuk mempertahankan daerah itu."

"Hal ini terjadi karena aku tidak mendengarkan nasehatmu sebelumnya, tuan menteri." Kata Cao2x dengan penuh penyesalan.

Segera Cao2x memerintahkan agar pasukannya bersiap untuk berangkat. Dia mengeluarkan titah untuk mempersiapkan 400.000 prajurit yang akan langsung dia pimpin sendiri.

Pasukan ini akhirnya telah siap pada bulan ke 7 diawal musim gugur pada tahun ke 23 masa Jian An atau tahun ke 28 masa pemeritahan kaisar Xian(Thn 218 M). 400.000 prajurit itu bergerak dalam 3 kelompok. Kelompok yang didepan berjumlah 100.000 prajurit dipimpin oleh Xiahou Dun, 200.000 prajurit ditengah dipimpin langsung oleh Cao2x dan 100.000 prajurit untuk pasukan pendukung dibelakang dipimpin oleh Cao Xiu.

Cao2x mengendarai Kuda putih yang diberikan baju Zirah dari perak. Para prajurit2xnya mengenakan baju Zirah berwarna emas dan mengenakan jubah dari sutra berwarna merah. Disisinya para pengawal pribadinya membawa berbagai simbol dan panji2x tanda2x kebesaran. Pasukan penjaga kekaisaran yang khusus menjaga dirinya berjumlah tidak kurang dari 25.000 prajurit, mereka semua dibagi dalam 5 barisan yang masing2x berjumlah 5.000 prajurit dan dipimpin oleh pemimpin2x yang terhebat dari kelompoknya. Setiap barisan memiliki warna masing2x dan baju Zirah mereka memantulkan cahaya yang membuat setiap mata yang memandangnya sangat terkesan. Semua kuda2x berhiaskan baju Zirah, setiap pedang dan tombak terasah dengan baik dan setiap prajurit tampak gagah perkasa. Pasukan ini dapat menguncang bumi dan mengetarkan langit.

Lalu pasukan itu melintas disebuah daerah yang bernama Celah Tong, Cao2x melihat dikejauhan ada kayu2x besar, dan sangat indah, dia lalu bertanya pada orang yang berada didekatnya mengenai nama daerah itu.

"Tempat itu dinamakan padang pujangga," Mereka menjawab. "Dan didalamnya ada kediaman dari almarhum menteri Cai Yong. Putrinya Cai Yan dan suaminya Dong Si, tinggal disana saat ini."

Cao2x dan Cai Yong telah berteman sejak lama. Putri Cai Yong, Cai Yan pertama menikah dengan Wei Zhong Da, kemudian dia diculik oleh suku utara dan disana dia melahirkan dua orang putra. Dia lalu menulis puisi menceritakan kehidupannya didaerah monggol yang sangat terkenal diseluruh penjuru kekaisaran. Cao2x yang tergerak karena rasa kasihan segera memerintahkan agar dikirimkan 1.000 ons emas untuk menebus Cai Yan. Pangeran dari suku Xiongnu, Ce Xian Khan sangat kagum pada kekuatan angkatan perang Cao2x dan dia akhirnya mengembalikan Cai Yan kepada ayahnya. Lalu Cao2x menikahkan dia kepada Dong Si.

Cao2x memerintahkan pasukannya terus bergerak sementara dia dan beberapa pengawal saja segera menuju kediaman Cai Yan. Pada saat ini Dong Si sedang tidak berada dirumahnya dan Cai Yan sedang sendirian. Segera setelah wanita itu mendengar siapakah yang datang mengunjunginya, dia segera menyambutnya dan menyiapkan tempat untuk menjamunya diruang utama. Ketika Cao2x duduk disana, cai yan dengan hormat berdiri disampingnya. Menatap kesekeliling ruangan, Cao2x melihat ada batu yang terukir digantungkan didekat tembok ruangan itu. Dia lalu berdiri dan membaca ukiran batu itu, kemudian dia bertanya pada Cai Yan mengenai ukiran batu itu.

"Itu adalah ukiran batu dari Cao E. Ketika jaman pemerintahan kaisar He (100 M), di suku Xiongnu ada seorang penyihir bernama Cao Xu. Pada bulan ke 5 dan hari ke 5, Cao Xu sedang berada di atas perahu dan dia sedang mabuk. Tiba2x ombak datang dan perahu berguncang, Cao Xu yang sedang mabuk akhirnya terjatuh kedalam air dan meninggal tenggelam. Dia memiliki seorang putri bernama Cao E yang berumur 14 thn. Putrinya sangat sedih dan dia pergi mencari jenazah ayahnya selama 7 hari 7 malam sambil menangis. Lalu akhirnya dia menceburkan dirinya kedalam ombak dan 5 hari kemudian tubuhnya mengambang bersama jenazah ayahnya dengan tangan saling berpegangan. Para penduduk setempat akhirnya menguburkan kedua jenazah itu ditepi sungai dan kepala desa melaporkan hal itu ke istana. Kaisar lalu memberikan penghargaan atas cinta kasih seorang anak kepada ayahnya yang luar biasa itu."

"Kemudian ada seorang pejabat yang meminta cerita ini di lukiskan oleh Handan Chun agar setiap orang dapat mengetahui cerita ini. Pada saat itu Handan Chun barulah berusia 13 thn, tetapi Cerita dan puisi yang dibuatnya sangatlah sempurna. Cerita itu di ukirkan diatas sebuah batu yang di taruh disamping makam Cao Xu dan Cao E. Ayahku pergi untuk melihatnya pada malam hari, dia lalu memegang ukiran2x batu itu dengna jarinya dan kemudian dia mengeluarkan kertas dan pena untuk menuliskan 8 huruf yang ditempatkan dibalik batu tersebut dan kemudian ada orang yang mengukir ke 8 huruf itu juga."

Cao2x lalu membaca ke 8 huruf itu dan ini adalah sebuah teka-teki. Secara satu2x per satu mereka berarti , "Sutra,Kuning, Istri,Muda, anak,Putri, Tumbukan, Mortar"

"Dapatkan kau jelaskan ?" Tanya Cao2x pada Cai Yan.

"Tidak, walaupun tulisan itu adalah tulisan ayahku tetapi hambamu ini tidak dapat mengartikan tulisan itu.", Jawabnya.

Lalu cao2x berbalik kepada para ahli strateginya, "Dapatkah diantara kamu sekalian menjelaskan arti dari tulisan ini ?"

Tetapi tidak ada yg menjawab. Tiba2x ada suara berkata, "Aku telah mengerti maksud tulisan itu."

Orang yang berkata bahwa dia telah mengerti arti tulisan itu adalah Sekertaris Utama Yang Xiu.

"Jangan katakan dahulu apa artinya. Biarkan aku pikirkan dahulu." Kata Cao2x.

Segera mereka berpamitan kepada Cai Yan dan ketika mereka telah berjarak 3 li dari tempat itu tiba2x Cao2x tertawa.

Dia kemudian berbalik pada Yang Xiu dan berkata, "Sekarang kau boleh mencoba menjelaskannya padaku."

"Ini adalah jawaban dari teka-teki itu. Sutra Kuning adalah benang sutra dengan warna yang natural dan huruf sutera diletakan disamping Kuning akhirnya membentuk kata2x "Diputuskan", Istri Muda dapat membentuk "Kecil" dan "Betina" dan apabila kedua kata ini ditempat bersisian dapat diartikan "Sangat baik", kemudian Anak dengan putri apabila ditempatkan bersisian dapat berarti "Tepat", kemudian Tumbukan dan Mortar dapat diartikan "Untuk memberitahu". Jadi ke 4 kata tersebut adalah "Diputuskan dengan baik dan sangat tepat diceritakan", begitulah penjelasanku." Pejabat Yang Xiu berkata.

Cao2x sangat kagum dengan kepandaian Yang Xiu dan dia berkata, "Tepat seperti yang kupikirkan."

Orang2x disekitarnya sangat terheran-heran atas kepintaran Yang Xiu dan pengetahuannya.

tidak sampai satu hari akhirnya mereka sampai di Nan Zheng, disana Cao Hong menyambut pasukan besar itu. Dia menceritakan mengenai kekalahan2x Zhang He.

"Untuk mengalami kekalahan bukanlah sebuah kejahatan, Kekalahan dan kemenangan adalah hal umum yang terjadi didalam peperangan." Kata Cao2x.

"Liu Bei telah mengirim Huang Zhong untuk merebut Gunung Ding Jun. Xiahou Yuan, mendengar bahwa kau telah tiba sekarang sedang menyiakan pertahanan dan tidak keluar untuk bertempur."

"Tetapi selalu memperlihatkan sikap bertahan menunjukan kelemahan." Kata Cao2x.

Segera dia memerintahkan orang untuk membawa titah kepada Xiahou Yuan untuk keluar menyerang.

"Xiahou Yuan sangatlah tidak flexible dan keras. Dan apabila dia terbawa terlalu jauh oleh perasaannya maka dia mungkin akan masuk dalam jebakan musuh." Kata Liu Ye.

Segera Cao2x menuliskan surat padanya dan ketika utusan itu tiba, Xiahou Yuan langsung membaca isi surat tersebut.

Surat itu berisi perintah agar Xiahou Yuan tidak gegabah dan disana dia memberikan penugasan untuk menghalau musuh.

Setelah itu Xiahou Yuan memanggil Zhang He untuk dimintai nasehatnya.

"Pangeran Sekarang sedang membawa pasukan besar dan telah tiba dia Nan Zheng. Mereka telah bersiap untuk menghancurkan Liu Bei. Kita telah bertahan cukup lama disini dan sekaranglah saatnya bagi kita untuk menunjukan keberanian kita. Esok aku akan keluar untuk bertempur dan aku berharap dapat menangkap Huang Zhong."

"Musuhmu bukanlah jendral biasa, dia memiliki keberanian yang besar dan juga taktik yang brilian. Dan juga sekarang dia memiliki Fa Zheng untuk membantunya. Kau harus berhati-hati karena daerah ini sangatlah sulit dilalui dan berbahaya. Lebih baik kau tetap bertahan didalam benteng ini."

"Sementara jendral2x lain melakukan jasa besar apakah kau tidak mau untuk berbuat sesuatu agar kita juga mendapatkan jasa besar itu ? Tetapi jika maumu memang begitu maka kau jagalah bukit ini dan aku akan keluar untuk bertempur."

Lalu sebuah titah dikeluarkan dan Xiahou Shang bersedia menjalankan tugas untuk melakukan pengintaian dan juga memprovokasi musuh agar menyerang.

Xiahou Yuan berkata padanya, "Kau tidak perlu untuk melawan mereka mati2xan, yang perlu kau lakukan adalah untuk menyerang dan lari. Aku memiliki rencana besar bagi musuhku."

Lalu dia menceritakan rencannya dan Xiahou Shang segera pergi dengan sedikit pasukan.

Sekarang Huang Zhong dan Fa Zheng berkemah didekat gunung Ding Jun. Mereka telah berusaha menjebak Xiahou Yuan untuk menyerang keluar tetapi sejauh ini gagal. Benteng Xiahou Yuan terletak di daerah yang sulit untuk diserang dan hal ini membuat Huang Zhong tidak memaksa untuk menyerangnya habis2xan. Tetapi segera pasukan Xiahou Shang tiba dan sepertinya ingin menantang bertempur, Huang Zhong lalu langsung bersiap untuk menghadapi mereka tetapi jendral Chen Shi memohon agar tugas ini diberikan padanya.

"Kau tidak perlu turun tangan sendiri jendral, aku akan pergi keluar dan melawan mereka." Kata Chen Shi.

Huang Zhong setuju dan dia memberikan 3.000 prajurit dibawah Chen Shi. Chen Shi segera keluar dan menyiapkan formasi pasukannya. Dan ketika Xiahou Shang tiba mereka bertempur, tetapi seperti telah direncanakan sebelumnya Xiahou Shang akhirnya mundur dan Chen Shi yang merasa berada diatas angin akhirnya terus mengejar dan mendesak pasukan Xiahou Shang. Xiahou Shang mengarahkan Chen Shi sampai tepi sebuah bukit dan tiba2x kayu2x dan batu2x berjatuhan. Ketika Chen Shi ingin berbalik dan kabur, Xiahou Shang lalu membawa pasukannya dan mengejar. Chen Shi akhirnya berhasil ditangkap dan dibawa kebenteng mereka. Beberapa prajurit Chen Shi yang berhasil kabur memberitahukan pada Huang Zhong mengenai kekalahan ini.

Huang Zhong segera meminta saran pada Fa Zheng yang berkata, "Xiahou Yuan ini sangat mudah dibuat marah dan ketika marah dia dapat melakukan tindakan2x nekat dan melupakan akal sehatnya. Sekarang kau harus meningkatkan moral pasukanmu dan kemudian membubarkan perkemahan lalu pergi ketempat lain untuk berkemah. Lakukan ini beberapa kali dan kau akan membuat Xiahou Yuan keluar menyerang. Disaat itulah kau harus menangkapnya."

Akhirnya Huang Zhong mengumpulkam benda2x berharga dan dia membagikannya pada pasukannya. Suara kegembiraan sampai terdengar keseluruh lembah dan pasukan Huang Zhong menjadi sangat bersemangat. Kemudian kemah dibongkar dan mereka bergerak menuju tempat lain setelah itu mereka membangun kemah kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang.

Ketika berita mengenai hal ini sampai ketelinga Xiahou Yuan, dia mengusulkan untuk pergi keluar dan bertempur.

"Jgn...jgn..." Kata Zhang He. "Ini adalah sebuah siasat dan kau harus tetap bertahan. Kau akan kalah jika kau bertempur."

Xiahou Yuan tidak mendengarkan saran ini, dia memerintahkan Xiahou Shang untuk keluar dan menantang musuh bertempur. Segera pasukan Xiahou Shang mendekati kemah Huang Zhong. Jendral Tua itu akhirnya meladeni provokasi ini dan dia segera keluar membawa pasukannya. Segera pertempuran berlangsung, tetapi karena lengah akhirnya Xiahou Shang tertangkap oleh Huang Zhong. Xiahou Yuan yg mengetahui hal ini segera mengirim utusan untuk meminta pertukaran tawanan. Hal ini disetujui dan keesokan harinya kedua belah pasukan saling menyusun formasi dan berhadap-hadapan.

Setelah formasi pasukan tersusun dengan rapih, kedua pemimpin yang masing2x duduk diatas kuda mereka segera maju kedepan dengan membawa para tawanan. Para tawanan hanya mengenakan pakaian kain saja tanpa helm ataupun baju zirah mereka. Kemudian bunyi genderang terdengar dan para tawanan harus berlari secepat2xnya menuju tempatnya masing2x. Ketika Xiahou Shang hampir tiba di sisi pasukannya, Huang Zhong menembakan sebuah anak panah dan melukai Xiahou Shang dipunggungnya. Xiahou Shang tidak terjatuh dan tetap berlari terus.

Tetapi Xiahou Yuan langsung marah dan dia segera memacu kudanya kearah Huang Zhong. Hal ini telah diperkirakan oleh Huang Zhong dan dia pun dengan segenap pasukannya maju menyerang. Pertempuran terjadi dengan sengitnya dan tiba2x Zhang He membunyikan gong untuk memerintahkan pasukan mundur. Akhirnya kedua pasukanpun mundur ketempatnya masing2x.

Ketika Xiahou Yuan sampai ketempatnya, dia bertanya mengapa gong tanda mundur dibunyikan.

"Karena aku melihat panji2x perang Shu berada dibeberapa tempat disekitar pegunungan ini. Aku khawatir ada siasat yang sedang dijalankan." Kata Zhang He.

Xiahou Yuan mempercayainya dan dia tidak kembali kemedan pertempuran. Dia lalu bertahan dibentengnya.

Tidak lama kemudian, Huang Zhong mendekati perkemahan Xiahou Yuan dan Dia meminta saran dari Fa Zheng apa yg sebaiknya dilakukan.

Fa Zheng menunjuk pada sebuah bukit dan berkata, "Ada bukit yang cukup tinggi di sebelah barat Gunung Ding Jun, daerahnya sangat sulit dilalui tetapi dari puncak bukit itu kita dapat melihat pertahanan musuh. Jika kau dapat merebut bukit ini maka seluruh gunung dapat kau awasi."

Huang Zhong melihat keatas dan dia melihat bahwa diatas bukit tersebut ada dataran kecil dan disana hanya ada sedikit sekali pasukan bertahan musuh. Akhirnya malam itu dia meninggalkan kemahnya dan membawa pasukan naik keatas bukit tersebut, dia memukul mundur pasukan yang hanya berjumlah 100 orang saja dibawah salah satu jendral Xiahou Yuan yang bernama Du Xi.

Lalu Fa Zheng Berkata, "Sekarang kau ambil posisi kira2x 1/2 jalan menuju bukit itu, sementara aku akan pergi menuju atas bukit. Ketika musuh muncul, aku akan mengibarkan bendera putih. Tetapi kau harus diam sampai sampai musuh kelelahan. Ketika aku mengibarkan bendera merah, maka itu adalah tanda bahwa kau harus menyerang mereka."

Huang Zhong segera mempersiapkan pasukannya. Sementara itu Du Xi yang telah dipukul mundur telah tiba di perkemahan pasukan Wei dan melaporkan kekalahannya pada Xiahou Yuan.

"Dengan Huang Zhong menguasai Bukit itu, aku harus dapat merebutnya kembali." Kata Xiahou Yuan.

Zhang He tidak setuju dengan usul ini dan berkata, "Ini adalah siasat dari Fa Zheng. Jendral, kau lebih baik bertahan didalam benteng ini."

Tetapi Xiahou Yuan sekali lagi tidak mengindahkan usulan ini.

"Dari atas bukit itu seluruh posisi kita terlihat oleh musuh, seluruh kekuatan dan kelemahan kita dapat diketahui musuh. Aku harus dapat merebut tempat itu kembali."

Zhang He dengan berbagai alasan memohon agar Xiahou Yuan tidak pergi keluar, tetapi Xiahou Yuan tetap bersikeras dan dia memerintahkan agar pasukannya mengepung bukit itu. Dengan amarah yang besar dia menghina Huang Zhong dan memakinya agar Huang Zhong mau bertempur dengannya.

Fa Zheng yang melihat kemunculan pasukan ini segera mengibarkan bendera putih, Sementara itu Xiahou Yuan terus menghina dan memaki-maki tetapi tidak ada seorangpun yang muncul. Ketika hari menjelang sore, pasukan Xiahou Yuan sudah sangat kelelahan dan Fa Zheng yang melihat hal ini segera mengibarkan bendera Merah.

Kemudian tiba2x bunyi genderang perang bertabuhan dan pasukan Shu berteriak laksana bumi bergoncang. Huang Zhong memimpin pasukannya menuruni bukit. Xiahou Yuan yg terkejut tidak dapat lagi mengatur pasukannya yang jg sudah kelelahan. Pertempuran berlangsung sangat sengit dan pasukan Wei satu demi satu berjatuhan. Darah mengalir menuruni bukit seperti aliran air sungai, Huang Zhong kemudian mengejar Xiahou Yuan yang mencoba melarikan diri. Dengan sebuah anak panahnya Huang Zhong melukai kuda Xiahou Yuan. Kuda Xiahou Yuan lalu terjerembab dan menjatuhkan Xiahou Yuan. Xiahou Yuan yang lalu mencoba berdiri terpana ketika dia mendengar teriakan yang seperti halilintar memanggil namanya. Huang Zhong dengan pedang besarnya telah tiba dibelakang Xiahou Yuan dan tanpa Xiahou Yuan dapat bertahan, pedang besar Huang Zhong itu telah membelah dua kepala Xiahou Yuan.

Dengan kematian jendralnya, pasukan Wei akhirnya berhamburan menyelamatkan diri dan Huang Zhong dengan kekuatan penuh menyerang Gunung Ding Jun. Zhang He segera keluar membawa pasukan yang tersisa untuk menghadang pasukan Shu, tetapi Pasukan Shu menyerang dari dua arah yang masing2x dipimpin oleh Huang Zhing dan Chen Shi. Zhang He akhirnya terdesak dan dia melarikan diri. Walaupun begitu belum sempat dia menghindar jauh, tiba2x jalannya di hadang oleh sekelompok pasukan.

Dan pemimpin pasukan itu berteriak, "Zhao Yun dari ChangShan ada disini !!!"

Kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa, Zhang He memimpin pasukannya menghindar tetapi kemudian ada sekelompok pasukan lagi menghadangnya.

Pemimpin pasukan itu adalah Du Xi, dia berkata, "Kaki Gunung telah dikuasai oleh Liu Feng dan Meng Da."

Zhang He dan Du Xi lalu mengabungkan kekuatan dan menuju sungai Han, ketika mereka berkemah disana mereka mengirim utusan kepada Cao2x untuk melaporkan kekalahan ini.

Ketika mendengar kematian Xiahou Yuan, cao2x langsung menangis dan diapun mengerti ramalan dari Guan Lu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons